Bab 8

24.3K 1.4K 19
                                        

Jangan lupa klik ⭐ dan komen
Selamat membaca

*********

Didalam mobil hanya keheningan yang ada, Haru hanya bisa menahan rasa perih dan sakit di bagian perutnya sementara sang suami hanya duduk diam disampingnya dengan menatap kosong kedepan.

Terlihat Haru mengigit bibir bawahnya agar tak meringis kesakitan dengan tangan yang melingkar di perutnya sendiri, walaupun begitu sebenarnya Gabriel dapat mendengar rintih pelan Haru tapi ia memilih diam saja mengingat ia saat ini sangat marah.

"Nyonya apa anda masih merasakan sakit? Tahanlah sebentar lagi kita akan sampai di rumah sakit" ahkirnya suasana hening itu pecah dengan suara dari paman jo yanh duduk di kemudi depan

"Aku baik-baik saja paman Jo, kita pulang saja" ucap Haru berusaha berbohong

"Tapi nyonya terlihat tidak baik, mohon bersabarnya nyonya kita akan sampai"

"Tidak perlu ke rumah sakit paman Jo aku...."

"Apa itu kebiasaanmu?" ahkirnya Gabriel bersuara dan memotong perkataan Haru

"Aa... Aku.... Aku" ucap Haru yang langsung menunduk takut

"Aku minta maaf tapi aku baik-baik saja kita pulang saja" ahkirnya Haru bersuara lagi

Tapi setelah itu suasana menjadi hening hingga ahkirnya Haru bersuara lagi, "aku mohon kita pulang saja"

"Tapi nyonya...."

"Kita pulang paman Jo" ucap Gabriel memotong perkataan paman Jo

"Baik tuan" jawab paman Jo sambil mengemudi mobil untuk putar balik

Ahkirnya mobil itu pun balik arah dan menuju kediaman Gabriel, selama di perjalanan hanya ada keheningan yang terjadi, Haru yang berusaha menahan sakitnya pun tidak meringis sedikitpun.

Sebenarnya Haru sedang menahan sakit cukup kuat di bagian perutnya akibat tendangan ayahnya tadi tapi Haru tak ingin lagi membuat masalah atau tak ingin merepotkan Gabriel lagi, apa lagi jika ia sampai muncul di publik dengan berita yang sedang panas itu.

Sesampainya di mansion Gabriel turun dari mobil tanpa memperdulikan Haru, ia berjalan duluan sementera Haru di bantu paman Jo berusaha menyusul Gabriel, hingga ahkirnya di ruang tengah

"Tuan aku mohon jangan marah, aku kesana karna aku butuh....." ucap Haru saat melihat Gabriel hendak menaiki anak tangga

"Aku tak suka orang yang tidak bisa menepati janjinya" potong Gabriel yang tetap melangkah, menaikin anak tangga di bantu dengan tongkatnya

"Tapi aku...."

"Aku tak butuh penjelasanmu" kata terahkir Gabriel sebelum benar-benar naik ke lantai dua meninggalkan Haru yang menatap punggungnya pergi

"Anna panggilkan dokter" suara paman Jo membuat Haru sadar ia pun menoleh ke paman Jo

"Jangan..... tidak usaha paman Jo, aku baik-baik saja"

"Tapi nyonya......"

"Aku akan baik-baik saja setelah istirahat, aku akan ke kamar" potong Haru sambil melangkah pergi naik ke lantai dua menuju kamarnya

Paman Jo menghela nafas lalu memberikan perintah kembali kepada pelayan tadi, "antarkan kotak obat dan air hangat ke kamar nyonya"

"Baik" jawab Anna sambil membungkuk dan pergi

Kembali ke Haru yang sudah berada di kamar, ia tengah berbaring di kasur sambil memegang perutnya yang terasa nyilu walaupun rasa sakitnya sudah berkurang tapi Haru masih merasa tak nyaman.

Istri Untuk Tuan (MXM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang