Jangan lupa klik ⭐ dan komen dukungan kalian sangat berharga bagi Tyas 😊 Selamat membaca
**********
Pov Haru
Kesadaranku mulai kembali bersamaan dengan kurasakan usap lembut di keningku dan kurasa tubuhku berada atas kasur.
Saat telingaku mendengar suara pintu tertutup maka perlahan kubuka mataku dan benar aku berada di kamarku.
Aku tak menyangkak akan merasa bagaimana rasanya pingsang, kenapa sekarang aku jadi lemah begini mungkin karna semua ini menganggu pikiranku dan sekarang aku harus mutar otakku agar tetap bisa berada disini.
Apa yang harus aku lakukan agar aku tidak ia ceraikan?
Aku harus melakukan sesuatu, akupun bangkit dari tidurku dan kupaksa untuk tubuhku duduk walaupun masih terasa lemas.
Kkrreekkk.....
Suara pintu terbuka membuatku langsung menoleh kearah pintu dan jantungku mulai berdetak cepat.
Namun aku langsung bernafas lega saat melihat paman Jo yang masuk sambil berkata, "nyonya anda sudah bangun? Bagaimana keadaan nyonya? Apa perlu saya panggilkan dokter"
Ia berkata dengan ramah dan ada raut khawatir di wajahnya, selama aku disini ia sudah menjadi orang kedua yang peduli padaku selain ibuku.
"Aku sudah baik-baik saja, terima kasih paman Jo" ucapku sambil berusaha tersenyum
"Kata dokter nyonya masih perlu banyak istirahat"
"Ah.... Ia paman Jo sekali lagi terima kasih" jawabku sambil menatap ke pintu
Mungkin paman Jo menyadarinya sehingga ia berkatap, "tuan besar sedang berbicara pada dokter di ruang tamu"
Akupun menatapnya dan tersenyum canggung, aku ingin bertanya apakah wanita itu masih berada di mansion tapi aku terlalu takut sehingga aku hanya diam saja.
"Nyonya apa anda menginginkan sesuatu?"
"Tidak..... Eehh aku rasa aku sudah baik-baik saja, tapi aku ingin membersihkan diriku" jawabku jujur sambil melihat ke cahaya jendela yang tampaknya sudah sore
"Baiklah kalau begitu saya undur diri dulu dan akan menyiapkan makan malam, saya juga akan menyampaikan bahwa nyonya sudah bangun pada tuan" ucap paman Jo sambil membungkuk lalu aku tersenyum dan mengangguk pelan sebagai jawaban
Setelah kepergian paman Jo aku langsung bangun berjalan ke kamar mandi namun pikiranku di penuhi dengan apa yang harus aku lakukan.
Sehingga tak sadar aku sudah berada di kamar mandi dan memulai ritual mandi yang tergolong agak lama karna terkadang pikiranku hilang entah kemana, maka kuselesaikan mandiku lalu kupakai bathrobe barulah aku keluar.
Namun aku langsung terdiam saat melihat siapa yang duduk di kasur dengan tatapan kosongnya, beberapa detik kemudian aku memberanikan diri untuk mendekat sambil memperhatikan wajahnya.
"Kenapa kau mandi begitu lama?" tanyanya tanpa menoleh kepadaku
"A..a..aku merasa tubuhku panas" jawabku terbata-bata
Lantas ia bangun dan mendekat padaku seketika aku terdiam menjadi patung, mataku membulat saat merasakan tangan besarnya itu menyentuh dahiku.
"Apa yang kau rasakan?" ucapnya dengan napas hangat yang mengenai wajahku
Aku rasakan wajahku memanas, melihat wajahnya dari dekat seperti ini membuatku gugup, sebenarnya aku tidak takut padanya namun merasa tertekan oleh aura dingin dan kharismatik serta tatapan kosongnya itu selalu mengingatkanku akan kejadian seminggu lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Untuk Tuan (MXM)
RomanceTerpaksa menggantikan kakak tiri untuk menikahi seseorang yang buta namun bukan itu masalahnya terbesarnya. Orang yang akan aku nikahin berjenis sama denganku, kami berdua sama-sama Laki-Laki. Bagaimana kelanjutan kehidupanku setelah kami menikah...