Jangan lupa Klik ⭐ dan Komen
Dukungan kalian membuat Tyas semangat untuk terus update
Selamat membaca*************
Di ruang kerjanya Gabriel mengamuk membanting semua benda yang ada serta meninju tombok hingga tangannya berdarah membuat paman Jo panik."Tuan...tuan tenanglah... tuan Gabriel tangan anda sudah berdarah tolonglah berhenti"
"Aaarrgghh..... BANGS*T" teriak Gabtiel
"Kenapa masih ada aja cela bagi orang itu masuk?" Lanjutnya dengan penuh amarah
"Tuan tenanglah" ucap paman Jo mendekat
"Maria ambilkan perban dan obat tuan" perintahnya paman Jo yang langsung di kerjakan oleh Maria
"Tuan duduklah dulu" ucap paman Jo membimbing Gabriel untuk duduk di sofa lalu ia jongkok untuk memenggang tangan Gabriel
Paman Jo mengeluarkan sapu tangannya dan mengelap darah segar yang menetes dari tangan Gabriel mencoba menghentikan darahnya dan tak lama kemudian Maria datang, tanpa mengatakan apapun mendekat memberikan kotak p3k dan sebotol obat dengan air putih didalam gelas.
Gabriel hanya diam saja saat tangannya di obati, terlihat dia memijit pangkal hidungnya dengan tangan satunya, dia merasa kepalanya sakit hingga mau pecah.
"Tuan tenanglah dan bersabarlah" ucap paman Jo pelan penuh nada kekhawatiran
"Bagaimana aku bisa tenang paman Jo?" ucap Gabriel sambil menggeretakkan giginya
"Saya mengerti tapi ini tidak seperti tuan biasanya" perkataan paman Jo ini menyadarkan Gabriel tentang dirinya yang selalu tenang tapi mengapa jika itu urusannya berkaitan dengan istrinya dia selalu lepas kendali
"Sepertinya yang di katakan ibu benar, aku merasa sangat marah saat orang itu melihat Haru, aku tidak bisa tenang jika itu berkaitan dengan Haru, bagaimana bisa jadi aku seperti ini?" batin Gabriel berpikir keras
"Tuan, lukanya sudah saya obati" perkataan paman Jo membuat lamunan Gabriel buyar dan dia mengangkat wajahnya menatap paman Jo lalu dia mengangkat tangannya seperti hendak mengapai paman Jo yang berdiri didepannya
"Buram dan tak berwarna" ucap Gabriel saat tangannya menyentuh tangan paman Jo
"Tuan" panggil paman Jo yang merasa tangannya di remas kuat oleh Gabriel
"Mata ini tak berguna" guman Gabriel sambil melepaskan tangan paman Jo dan menyadarkan punggungnya ke sofa dengan keras
"Tuan anda benar-benar ....."
"Jangan katakan itu paman Jo" potong Gabriel
"Tapi tuan....."
"Tidak paman Jo aku tak mencintainya, hatiku sudah mati begitu juga cintaku" ucap Gabriel langsung berdiri
"Terus saja menyangkalnya tuan, saya hanya bisa berharap tuan bisa bahagia setelah apa yang tuan lalui" ucap paman Jo dengan tulus
Namun Gabriel malah pergi meninggalkannya begitu saja, Gabriel berjalan menuju kamar Haru yang di jaga dua pengawal disisi pintunya.
Dua pengawal itu langsung membungkuk saat melihat Gabriel datang lalu dengan hanya memberikan israyat tangan untuk pergi mereka langsung mengerjakannya.
Setelah dua pengawal itu pergi barulah Gabriel membuka pintu kamarnya dan tidak ada cahaya sedikitpun di kamar itu namun Gabriel bisa tau kalau Haru tengah duduk dan tubuhnya ditutup dengan selimut serta terdengar suara isak tangis
Tanpa mengatakan apapun Gabriel menyalakan lampu sambil masuk lalu duduk di samping Haru yang tengah memeluk kedua kakinya dengan kepala diatas lututnya, tanpa menoleh Haru sudah tau siapa yang datang
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Untuk Tuan (MXM)
RomanceTerpaksa menggantikan kakak tiri untuk menikahi seseorang yang buta namun bukan itu masalahnya terbesarnya. Orang yang akan aku nikahin berjenis sama denganku, kami berdua sama-sama Laki-Laki. Bagaimana kelanjutan kehidupanku setelah kami menikah...