Bab 32

5.3K 361 12
                                    

Suatu pagi

Haru terbangun karna merasa dirinya sendirian dan benar saja saat dia membuka mata, tidak ada siapa-siapa didalam kamarnya, lantas dia bangun perlahan lalu berjalan pelan ke kamar mandi, pinggangnya terasa nyilu saat berjalan dan disaat dirinya melewatin cermin.

Haru memperhatikan tubuhnya yang terlihat sangat kurus bahkan tulang pipinya sangat menonjol, dia menghela nafas sambil mengusap perutnya yang mulai buncit mengingat dia sudah memasukin bulan ke enam kehamilannya.

Lalu mata Haru tertuju pada tanda merah di bawah lehernya, sebuah senyuman terukir di bibir Haru saat mengingat adegan panas nan mesra tadi malam yang membuat wajahnya memerah, sang suami yang awalnya bilang tidak ingin menyakiti malah lepas kendali untung saja tidak membahayakan dan Haru juga menginginkannya.

Setelah membersihkan dirinya Haru berpakaian lalu keluar dari kamar berniat hendak ke ruang makan karna mengira sang suami telah menunggunya di meja makan namun ditengah menunrunin anak tangga suara keras terdengar seperti seseorang sedang marah-marah.

"Kalian bagaimana kerjanya? Apa kalian tidak bisa kerja, bagaimana kondisi tubuh istriku bisa lebih kurus dari pada dia datang dulu"

"Tapi tuan nyonya sudah minum vitamin dan obat tepat waktu, kami juga sudah berusaha untuk bisa membuat nyonya makan walaupun sedikit kami....."

"Usaha kalian tidak ada gunanya, apa mata kalian ikutan buta juga?!...... cari cara yang efektif lagi atau kalian saya pecat dasar tidak berguna" ucap Gabriel penuh amarah kepada para pelayannya

"Tuan" panggil Haru membuat Gabriel menghentikan amarahnya bahkan langsung mendatangin dirinya yang masih berdiri di anak tangga terahkir

"Haru kenapa kau turun sendiri? Harusnya kau menungguku" ucap Gabriel sambil mendekat ke Haru walaupun tatapan Gabriel kosong namun nada bicaranya tersirap kekhawatiran bahkan terdengar lembut sangat berbeda saat didepan para pelayan tadi.

"Tenanglah aku baik-baik saja" jelas Haru tersenyum manis lalu melihat ke arah para pelayan yang masih berbaris rapi

"Tuan mereka salah apa?" tanya Haru

Bukannya menjawab Gabriel malah menoleh ke mereka dan berkata dengan keras nan kasar, "kalian tunggu apa lagi? Kalian memang mau di pecat" sontak mereka langsung berlari berhamburan pergi ke tempat wilayah tanggung jawab mereka bahkan ternyata ada juga beberapa koki dalam barisan mereka

Haru hanya bisa memandang kasihan kepada mereka karna pagi-pagi sudah kena luapan amarah dari suaminya.

"Ayo kita sarapan" ajak Gabriel sambil mengandeng tangan Haru

"Kau belum menjawab pertanyaanku" ucap Haru sambil ikut berjalan disamping Gabriel

"Mereka tidak bisa bekerja dengan benar, lihat dirimu" jawab Gabriel membuat Haru heran

"Memang kenapa diriku? Apa ada yang salah? Aku rasa diriku baik-baik saja malah orang yang disampingku ini yang membuatku kesulitan berjalan" jawab Haru

"Apa masih sakit? Kalau begitu begini saja" ucap Gabriel yang langsung menggedong Haru

"Akh...tuan...tuan apa yang kau lakukan turunkan aku, tuan" ucap Haru kaget

"Haru kau itu lain di perkataan lain ditindakkan, kau minta di turunkan tapi kau memeluk leherku"

"Itu karna aku karna aku takut dan kaget"

"Benarkah? Sudahlah diam saja dalam bekapanku dan percayalah aku tak akan menjatuhkanmu" ucap Gabriel membuat Haru diam dan malah memeluknya dengan erat hingga dia dapat menghirup aroma tubuh Gabriel

Istri Untuk Tuan (MXM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang