Jangan lupa klik ⭐ dan komen
Selamat membaca************
Diatas kasur berukuran king size terlihat sepasang suami istri tengah tertidur pulas dengan sang istri terlelap didalam pelukkan damai sang suami hingga suami merasa gelisah akibat merasakan panas.
"Ehum.... Kenapa tangan kiriku berat" batinnya yang setengah sadar
Gabriel perlahan terbangun dan ia langsung tau bahwa ia sedang berada di kamar istrinya serta yang menindih tangan kirinya adalah kepala istrinya.
Tapi raut wajah Gabriel menunjukkan keanehan, ia meraba pelan wajah Haru dan merasakan tubuh Haru sangat panas.
Sontak Gabriel langsung melepaskan pelukkannya dan perlahan menarik tangannya lalu mengantikannya dengan bantal, namun hal itu membuat Haru bergerak, tubuhnya langsung mengigil kedinginan.
"I..... Ibu" ngigau Haru pelan tapi dapat didengar Gabriel
Lantas Gabriel langsung turun dari kasur lalu mengambil telpon rumah dan menelpon paman Jo memyuruhnya memanggil dokter dan menyuruh pelayan membawakan air hangat untuk Haru.
Setelah menutup telpon Gabriel tersadarkan bahwa tubuhnya tidak memakai apapun yang pastinya istrinya pun begitu, maka ia mengambil bathrobe di kamar mandi untuk sementara menutupi dirinya dan juga mengambil piyama untuk istrinya.
Dengan perlahan Gabriel memakaikan piyama berwarna biru dengan motif awan putih tersenyum pada Haru, sambil sesekali mengecek suhu tubuh Haru dan entah kenapa tubuh Haru mengeluarkan bau vanila yanh sangat kuat.
Setelah selesai memakaikannya Gabriel mengelus lembut wajah Haru, jari jemari Gabriel bergerak dari dahi ke pipi lalu berhenti di bibirnya, ibu jari Gabriel mengusap lembut bibir pucat ini.
Entah apa yang di pikiran Gabriel, ia malah mendekatkan wajahnya hendak mencium bibir istrinya, jika saja tidak ada suara pintu di ketuk mungkin Gabriel tidak akan tersadarkan.
"Kenapa kalian lama sekali" ucapnya membentak dua pelayan wanita yang baru saja masuk ke kamar membawakan obat serta semangkok air hangat dan handuk kecil
"Ma..... Maaf tuan besar" ucap pelanya itu takut tapi tetap mendekat
"Cepat kompres dia" ucapnya sambil bangun memberi ruang pada pelayannya
Dengan cepat mereka mengejarkan perintah tuannya, sementara Gabriel berdiri disamping kasur dan menelpon lagi.
"Kenapa lama sekali?" bentaknya
"Dokter Manuel sudah di jalan kesini tuan" jawaban dari telpon
"Suruh cepat atau . . ." Perkataan Gabriel terhenti karna Haru meringis kesakitan lantas tangan pelayan itu langsung di tarik membuatnya jatuh dari kasur.
"Apa yang kau lakukan?" bentaknya pada pelayan itu yang langsung menundukkan kepalanya ketakutan
"Maaf tuan aku....." ucap pelayan wanita itu tapi tak didengarkan Gabriel tapi untung saja Haru mengigau jika tidak pelayan itu pasti sudah di injak Gabriel
"Ibu...... ibu .....Ibu" ngigau Haru membuat Gabriel semakin panik
Gabriel duduk kembali di samping Haru dan mengambil handuk yang sudah di basahi oleh air hangat lalu dengan teliti mengelap tangan dan leher Haru.
Kurang dari 10 menit ahkirnya dokter yang di minta Gabriel masuk ke kamar bersama dengan paman Jo dan ia langsung mendekat ke Gabriel namun saat melihat Gabriel duduk di kasur dengan wajah amarahnya, ia sedikit merasa heran.
"Siapa yang sakit Riel?" ucap dokter tampan bernama Manuel ini
"Kenapa kau lama sekali? Dan apa kau juga buta tak lihat bahwa istriku sedang sakit?" jawab Gabriel dengan ketus dan marah

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Untuk Tuan (MXM)
RomansaTerpaksa menggantikan kakak tiri untuk menikahi seseorang yang buta namun bukan itu masalahnya terbesarnya. Orang yang akan aku nikahin berjenis sama denganku, kami berdua sama-sama Laki-Laki. Bagaimana kelanjutan kehidupanku setelah kami menikah...