Jangan lupa Klik ⭐ dan Komen
Dukungan kalian membuat Tyas semangat untuk terus update
Selamat membaca***********
Krrekk....
Suara pintu terbuka, Haru masuk ke kamar sambil melepas mantelnya, saat ia mengantung mantelnya ia melihat Gabriel berada di tempat tidur tengah terbaring, dengan perlahan ia mendekat.
"Tuan... tuan tidur?" ucap Haru pelan takut membangunkan dan karna merasa tak ada jawaban Haru berbalik hendak keluar agar tak menganggu suaminya tidur namun
"Kepalaku sakit" suara ini menghentikan langkahnya, Haru kembali ke kasur dan berdiri disamping kasur Gabriel
"Apa tuan sakit? Mau aku panggilkan dokter" tanya Haru khawatir
"Tidak perlu" jawab Gabriel dengan matanya yang masih tertutup
"Lalu apa yang bisa aku bantu? Apa tuan sudah minum obat?" tanya Haru sambil memperhatikan wajah Gabriel
"Kemarilah dan peluk aku" ucap Gabriel sambil bergeser memberi ruang untuk Haru
Harupun mendekat dan masuk kedalam selimut Gabriel bahkan ia berbantal tangan Gabriel, ia memeluk suaminya itu tapi tak ada percakapan apapun setelah itu, suasana menjadi hening yang ada hanyalah suara hembusan nafas dan detak jantung pasangan suami istri ini membuat Haru jadi teringat apa yang terjadi hari ini.
Beberapa jam yang lalu di rumah sakit
"Bagaimana keadaan ibuku kak?"
"Kondisi tante mulai membaik, jantungnya mulai bisa beradaptasi dengan tubuhnya tapi dokter menyarankan tante untuk tidak melakukan aktivitas yang berat serta tidak banyak pikiran"
"Syukurlah kalau begitu" jawab Haru yang tersenyum kepada Afgan yang berada disampingnya, mereka saat ini tengah duduk di taman rumah sakit
"Haru..." panggil Afgan
"Ia?" jawab Haru sambil menatap Afgan yang wajahnya kebingungan karna tak di jawab Haru berkata lagi, "ada apa kak?"
"Pria yang bersamamu waktu itu?" tanya Afgan lembut
"Dia tuan Gabriel...."
"Aku tau dia siapa tapi bukan itu maksudku" potong Afgan
"Yang aku pertanyakan, apa kau orang yang di beritakan menikah dengan dia?" tanya Afgan lagi
Wajah Haru langsung panik, ia membuang pandangannya lalu mengangguk pelan lalu tiba-tiba Afgan memeluknya membuat Haru kaget
"Kakak?!" Haru melepaskan pelukkan itu
"Apa dia kasar padamu? Aku melihat bekas gigitan dan kissmark di lehermu"
Sekali lagi Haru hanya menjawab dengan anggukkan kepala
"Maafkan aku Haru, harusnya aku bisa menolongmu, begini saja berikan aku waktu aku akan membebaskanmu"
"Tidak bisa kak"
"Kenapa tidak bisa? Aku tidak takut dengan keluarga Frendey"
"Ibu" ucap Haru pelan membuat Afgan sadar kenapa Haru berada didalam kondisi seperti ini
"Jadi kau akan tetap seperti ini?" tanya Afgan dan sekali lagi Haru menjawabnya dengan anggukkan kepala
Afgan menghela nafas lalu memegang kedua tangan Haru meremasnya dengan lembut, kemudian menatap manik hitam Haru yang berisikan tatapan sedih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Untuk Tuan (MXM)
RomansaTerpaksa menggantikan kakak tiri untuk menikahi seseorang yang buta namun bukan itu masalahnya terbesarnya. Orang yang akan aku nikahin berjenis sama denganku, kami berdua sama-sama Laki-Laki. Bagaimana kelanjutan kehidupanku setelah kami menikah...