Rise with Rose 16

65 4 5
                                    

Ting!

Terdengar notifikasi chat masuk. Segera Mawar meraih hapenya yang tergeletak di atas meja belajar. Dia masih sempat mengerjakan soal di atas buku tulisnya seraya membuka pesan dari sederet nomor tak dikenal tersebut, sebelum kemudian berhenti total dari segala aktivitas.

Hai! Mawar ya? Ini Leo.

Mawar mengedipkan mata berkali-kali, meyakinkan diri sendiri bahwa dia tak salah mengeja nama si pengirim. Benar, itu Leo, Leonardo Louis Alexander, yang dipertegas dengan foto profil di samping sederet angka tak dikenal tersebut.

Dengan tangan yang seketika dingin dan jantung berdebar, Mawar mengetik chat balasan.

Iya, ini Mawar. Ada yang bisa gue bantu? Send.

Astaga, Mawar merasa cupu banget karena pilihan kalimat yang ia gunakan. Dia terlihat seperti mbak-mbak call center provider seluler. Namun ketika ingin menarik pesan tersebut, terlambat, sudah dibaca. Mawar mendesah kecewa.

Nggak ada sih. Justru gue mau bantu lo.

Mawar mengernyit mendapati balasan tersebut.

Masih butuh bantuan gue untuk ngomong ke Katy soal cheers?

Astaga! Mawar hampir saja melupakan hal tersebut. Sekarang ia jadi makin malu mengingat kalimat balasannya tadi.

Iya masih. Maaf, lupa. Send.

Balasan yang datang relatif cepat, membuat Mawar gembira. Itu artinya Leo tak sedang chat dengan selainnya. Astaga, apa yang Mawar pikirkan? Kenapa dia malah berkhayal bahwa Leo tengah pendekatan dengannya? Tapi, masuk akal bukan? Kemarin Leo menyebutnya cantik. Astaga! Mawar memegangi kedua pipinya, tersipu.

Buruan diingat, soalnya besok gue mau ngajak lo ketemu Katy.

Mawar terkikik membaca chat balasan dari Leo. Cowok itu ternyata humoris.

Jadi gue ikut? Nggak apa-apa? Send.

Sejujurnya Mawar takut jika harus bertemu dengan Katy. Dia ingin Leo saja yang bicara dengannya.

Lo takut? Nggak usah takut, gue temenin. Lo kelas apa?

Leo menebak pikirannya dengan tepat! Tunggu, Leo bertanya tentang kelasnya? Buru-buru Mawar mengetikkan balasan.

Gue kelas XII MIPA 3. Send.

Balasan Leo datang kemudian.

Oh... tetangganya Rossa, ya.

Ah... cowok itu menyebutkan nama Rossa. Entah mengapa Mawar merasa cemburu, namun tak urung ia membalasnya juga.

Iya, Rossa MIPA 2. Send.

Ting! Leo membalas.

Ya udah, pulang sekolah gue jemput di kelas. Nite, Maw.

🌹🌹🌹

Pulang sekolah, Leo akan menjemputnya di kelas.

Astaga Tuhan, Mawar hampir-hampir tak mempercayai apa yang dibacanya. Leo, the most wanted boy di Pelita High School, akan menjemputnya? Menjemput Mawar yang cuma cewek biasa? Mawar menepuk-nepuk kedua pipinya sembari menyusuri koridor menuju kelas.

Okay, mungkin Mawar sudah bersikap norak dengan membesar-besarkan hal ini. Padahal jelas Leo menjemputnya untuk bertemu Katy, bukan untuk mengantarkannya pulang ke rumah. Jadi ini sama sekali bukan a sweet's thing layaknya dalam novel atau drama romantis. Namun, for god's sake! Seumur-umur baru kali ini ada cowok sekeren Leo yang melakukan hal seperti ini padanya.

Rise with RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang