25. Bergandengan Tangan

34 5 0
                                    

jangan lupa vote dan comment yaa teman-teman biar aku makin semangat buat ngelanjutin cerita ini! ⸜(。˃ ᵕ ˂ )⸝♡ 𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ


........

Suara bisik-bisik mengiringi langkah Natasya dan Arka bak desingan kumbang di taman bunga. Membelah kumpulan manusia yang berkumpul dan mengobrol di koridor, Arka menggengam jemari Natasya dan menuntun gadis itu menuju kelasnya. Pandangan semua orang tertuju pada mereka berdua. Ada yang menatap iri, ada juga yang menatap dengan penuh rasa senang melihat pasangan ini menampilkan keintiman mereka di depan umum.

"Kak, lepasin tangannya." Ujar Natasya pelan berbisik. Ia benar-benar tidak nyaman menjadi pusat perhatian seperti ini.

Arka menatap gadis itu sambil terus melangkah. "Kenapa? gak suka kalo tangan lo gue gandeng gini?" Nada bicara Arka berubah menjadi ketus. Natasya merasa tidak enak. Bukannya ia tidak suka, justru dirinya SANGAT suka dan senang karena Arka semakin sering menunjukkan afeksinya. Tapi dirinya sungguh tidak terbiasa menjadi pusat perhatian seperti ini.

"Ih bukan gitu kak." Jawab Natasya sambil berusaha menyamai langkahnya dengan Arka. laki-laki itu benar tinggi. Satu langkah kakinya mungkin sama dengan satu setengah kali langkah Natasya.

"Terus apaan?"

"Gue gasuka kalo jadi pusat perhatian gini. Malu tau kak." 

Tak terasa, mereka telah sampai di depan kelas Natasya. Arka yang sedari tadi berada di depannya kini berbalik dan menatap gadis itu dengan lembut. Ia menyerahkan tas gadis itu yang sejak tadi dibawanya.

"Dibiasain ya Nata, soalnya gue mau sering-sering gandeng tangan lo mulai sekarang." ucap Arka dengan lembut sambil terus menatap Mata Natasya. Tangannya merapikan rambut gadis itu yang dibelai oleh angin.

Natasya jantungan! 

Arka yang berbicara lembut sambil menatap matanya merupakan kombinasi yang benar-benar ampuh untuk meluluhkan dirinya. Masa bodoh dengan pikiran orang lain. Biar saja mereka ingin membicarakan dirinya dan Arka sebanyak yang mereka inginkan. Karena yang paling penting, hanya dirinya dan Arka lah yang menjalani hubungan ini, dan mereka sudah resmi berpacaran! Natasya berjanji untuk tidak akan ambil pusing dengan pandangan orang lain mulai sekarang. Terlalu banyak hal indah yang akan ia lewati jika terlalu peduli. 

"Udah, masuk gih sana." Ujar Arka membuyarkan lamunan Natasya. 

"Oke kak."

"Kalo gitu gue ke kelas ya." Pamit Arka lalu melangkahkan kaki menuju kelasnya yang berada di lantai 2. 

"Tunggu kak!" Belum ada lima langkah, lengannya ditarik oleh sepasang lengan milik Natasya. 

"Janji ya kak beneran ke kelas, jangan bolos." Natasya menatap mata Arka dengan Puppy eyes miliknya. Arka awalnya memang berniat untuk bolos bersama Haris dan Yuda. Tetapi jika Natasya sendiri yang memintanya untuk masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran, maka ia tidak memiliki pilihan lain. 

"Iya iya, bawel." Ucap Arka sambil mencubit pipi Natasya, lalu berbalik dan melangkah menuju kelas. Selama beberapa detik, Natasya masih terdiam menatapi punggung laki-laki itu. 

Jadi, mulai sekarang, seperti inilah rutinitasnya setiap hari? Pergi ke sekolah bersama Arka, diantar hingga ke kelas lalu pulang bersama? Sungguh, jika kalian mengatakan hal ini kepada Natasya satu bulan lalu, dia akan bergidik ngeri dan bersumpah serapah. Tapi nyatanya, hal ini benar-benar terjadi. Natasya tak bisa menahan senyum yang mekar di bibirnya.

"WOI NATASYA DAH GILA LO YA?"

"KOK BISA ANJIR LO GANDENGAN TANGAN SAMA KAK ARKA"

"MASIH PAGI DAH MESRA AJA LO."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A R K ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang