Jangan lupa vote ⭐ dan comment.
Happy Reading✨° ° ° ° ° °
Setelah diberi tahu oleh Aska bahwa ibunya membuat es buah di lantai bawah, Natasya langsung turun dan tanpa basa basi memakannya. Ia menyalakan televisi lalu menonton film kartun seperti anak kecil berumur lima tahun.
"Ca, kamu itu kenapa?" Tanya Nadia sambil mendekati putrinya. Mood Natasya sekarang sudah menjadi lebih baik. Ini pasti karena makan makanan yang manis.
"Gak kenapa kenapa kok Ma. Cuma tadi lagi kesel aja." Jawab Natasya sambil tersenyum.
"Yaudah mandi, abis itu turun lagi makan malam."
Nadia mengusap kepala Natasya lalu meninggalkan gadis itu untuk pergi ke dapur. Ia akan memasak menu makan malam untuk keluarganya. Sedangkan Natasya yang telah menghabiskan es buah nya kini bergegas menaiki tangga. Namun, ketika akan masuk ke kamarnya, ia melihat pintu kamar Aska yang tak terkunci.
Kamarnya dan kamar Aska berhadapan. Jika pintu kamarnya berwarna putih, maka pintu kamar Aska berwarna coklat, dengan tulisan di tengahnya 'jangan ganggu.' Karena penasaran, Natasya masuk ke dalam kamar adiknya.
"Lo ngapain Ka?" Tanya Natasya basa basi.
"Lo gak liat gue lagi main ps?"
"Yeuu, jangan galak gitu lah."
"Perasaan elo deh tadi yang galak."
Natasya tak menghiraukan ucapan adiknya lalu berbaring di atas ranjang, sedangkan Aska duduk di kursi sambil matanya menatap lurus ke arah televisi. Kamar adiknya ini berbeda sekali dengan kamarnya. Dinding-dindingnya ditempeli oleh poster-poster yang Natasya tidak mengerti dimana letak kesan estetikanya.
"Aska, lo tau ga persamaan antara Lo dan es krim?"
"Gak tau dan gak mau tau."
"Persamaannya, sama-sama manis dan favorit gue." Natasya tertawa terbahak mendengar gombalannya sendiri. Kalau di pikir-pikir, ia cukup handal dalam menggombal, walaupun tak pernah di praktekkan secara langsung.
"Efek kelamaan jomblo pasti gitu tuh."
"Aska, dengerin gue. Lo tuh udah kelas tiga SMP." Ujar Natasya sok dan berubah menjadi serius.
"Terus?"
"Ya kurangin main game nya. Banyak-banyak olahraga. Basket misalnya, yakin deh gue entar lo pasti jadi idaman nya ciwi-ciwi ntar di SMA."
"Kalo cewe-cewe nya kaya lo mah gue gak mau. Mending jomblo."
"Apa lo bilang?" Natasya melempar bonek berbentuk ikan hiu ke kepala Aska.
"Kak! Kalah kan gue jadinya! Lo sih." Teriak Aska sambil menatap tajam kakaknya lalu kembali melempar boneka tersebut.
"Dasar Lo adik gak sopan! Gue lebih tua setahun ya dari Lo."
"Gii libih tii sitihin yi diri li." Ujar Aska sambil menirukan ucapan Natasya.
"Udah ah! Keluar lo dari kamar gue." Sambung Aska mengusir Natasya.
"Utuutuutu sayang. Jangan marah ya adek gue. Nanti gue beliin es krim" Natasya turun dari ranjang lalu mencubit pipi Aska gemas.
Aska menghempas kan tangan milik Natasya yang mencubit pipinya. "Emang lo kira gue anak kecil? Gak usah pegang-pegang."
"Bodo." Jawab Natasya tak peduli lalu segera masuk ke kamarnya.
Walaupun kadang dibuat kesal, tak bisa dipungkiri bahwa Natasya memang menyayangi adiknya yang satu itu. Alaska Viano. Anak ketiga di keluarganya. Dia memang agak cuek, tetapi kalau melihat Natasya dan Nadia disakiti, bocah itu bisa berubah menjadi sosok yang mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A R K A
Teen FictionArkana Geano Bintang, Seorang laki-laki tinggi dengan sorot mata yang tajam. Ia merupakan ketua dari geng bermasalah yang sering di sebut-sebut dengan nama geng Garuda. Tak ada yang berani dengannya, bahkan guru-guru di SMA Kartini pun tak ada yang...