Biasakan Vote sebelum membaca:)
Hargai karya author (walaupun buluk begini)
Terima kasih atas apresiasi nya✨P.S. Jangan jadi silent readers cantiik ;)
• • • •
Natasya membulatkan kedua matanya. Apa? Pacar? Tanyanya dalam hati. Kakak kelasnya yang satu ini meminta dirinya untuk menjadi pacarnya?
Enggak! Enggak! Ini pasti cuma prank kan? Pasti ada kamera tersembunyi, terus nanti mereka bakalan ketawa terus bilang 'ini cuma prank!'. Iya, pasti ini cuma prank.
"Ini..pasti cuma prank kan?" Tanya Natasya ragu lalu memaksakan sedikit tawa. Ia melihat sekeliling. Tunggu..kenapa wajah semua orang sangat serius sekarang?
"Kenapa…pada serius semua?" tanyanya lagi dengan takut-takut.
Arka tak menjawab. Dia hanya diam lalu berbalik dan melangkah pergi. Teman-temannya mengikutinya. Natasya masih shock, sama seperti kedua teman-temannya.
"ANJ—CAA! gila! gila! gila! Lo di tembak sama Kak Arka? Mimpi apa lo semalem Ca?" Teriak Feya histeris setelah mereka mengungsi ke toilet di lantai dua.
Tak tahan terus-terusan ditanyai, mereka lebih memilih untuk pergi ke toilet di lantai dua agar setidaknya dapat bernapas sebentar.
"Ha?" Tanya Natasya yang masih bingung dengan semuanya.
"Ca…lo pake pelet apa?" Jia bersuara.
• • • • •
"Gue masih gak percaya Ca." Teriak Feya histeris. Gadis itu masih terus saja membicarakan kejadian di kantin dengan volume suara yang tinggi. Risky bahkan sudah berulang kali memperingati gadis itu untuk mengecilkan volume suaranya.
Saat ini, mereka tengah berada di kelas. Hari ini Bu Tati—guru fisika—tidak dapat mengajar kelas mereka karena harus menghadiri pertemuan. Alhasil, kelas ini hanya diberikan tugas untuk di kerjakan.
Lain hal nya dengan Natasya, gadis itu kini telah dapat menguasai dirinya. Ia lebih memilih untuk melanjutkan membaca novelnya, walaupun tentu saja disertai dengan rasa gelisah. Ia benar-benar stress karena terus saja ditanyai oleh penggemar Arka perihal kejadian di Kantin. Padahal kan, yang seharusnya ditanyai dan diminta keterangan adalah Arka! Bukan dirinya.
'lo pacaran sama kak Arka?'
'Sejak kapan lo deket sama Arka?'
'Lo suka sama Arka?'
Begitulah pertanyaan demi pertanyaan yang terus dilontarkan kepadanya. Untung saja Dia punya Risky dan Blue yang bisa membantunya mengatasi hal tersebut. Mereka akan mengamuk kalau sampai ada yang bertanya lagi seperti itu kepada Natasya.
"Menurut gue, bisa jadi si Arka Arka itu lagi main TOD, terus dapet tantangan buat nembak cewek terjelek di kantin, makanya Dia nembak si Caca." Celetuk Risky dengan menekankan kata terjelek. Natasya hanya mendengus, tapi ia cukup setuju dengan teori milik Risky. Tidak mungkin Arka benar-benar memintanya untuk jadi pacarnya kan?
"Nah! Bisa jadi bisa jadi. Gue juga ragu Kak Arka mau sama Lo Ca. Jangan tersinggung ya Ca." Celetuk Jia yang membuat nya menerima cubitan maut dari Natasya.
"Gue juga setuju. Waktu itu kan Azam juga pernah nembak Gisell karena main TOD. Mungkin kali ini kejadiannya sama." Blue bersuara.
"Kak Azam blue. Dia lebih tua setahun dari lo." Peringat Neva yang kini baru saja bergabung dengan mereka.
"Mulut mulut gue jadi ya suka suka gue lah." Balas Blue tak terima.
"Dasar Lo! Mentang-mentang Bule, Di kasih tau malah sewot!"
"Apa hubungannya dengan Bule jubaidah?"
"Mulut mulut gue, jadi ya suka-suka gue." Neva balas dendam.
"Udah ah pokoknya gue gak mau ngebahas kejadian tadi lagi. Kalo sampe kalian bahas lagi, siap-siap aja buat gue lempar pake sepatu."
Natasya menelungkupkan kepalanya di meja. Ia berjengit ngeri saat mengingat tatapan Olivia yang memandangnya di kantin. Gadis itu menatap dirinya tajam seakan-akan ingin mengulitinya hidup-hidup. Sudah jelas, ia pasti akan di musuhi oleh Kakak kelas nya yang satu itu.
Niatnya ingin menjalani masa SMA dengan tenang mungkin sudah pupus. Kini, ia yakin sekali, pasti segala hal yang ia lakukan akan menjadi perhatian di SMA Kartini. Ia akan di tonton dan di lirik bagai benda aneh yang baru saja turun dari langit. Kuasa Arka memang tak main-main. Ia tau Arka dan tau bagaimana sifat laki-laki itu yang selalu menciptakan sensasi dan menjadi topik pembeciraan favorit di SMA Kartini.
Dia seperti elang.
Tak akan pernah melepaskan apa yang sudah ia tetapkan sebagai mangsa.
• • • • •
Hope you guys enjoy and like my story ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
A R K A
Ficção AdolescenteArkana Geano Bintang, Seorang laki-laki tinggi dengan sorot mata yang tajam. Ia merupakan ketua dari geng bermasalah yang sering di sebut-sebut dengan nama geng Garuda. Tak ada yang berani dengannya, bahkan guru-guru di SMA Kartini pun tak ada yang...