21. Gue Suka Sama Lo

266 28 2
                                    

Jangan lupa vote dan comment.
Terima kasih❣
••••

"Udah ngerti kan sekarang?"

Jia dan Feya mengangguk. "Tapi lo kekanakan banget pake sembunyi-sembunyi segala. Kalo gue mah main tampar sama langsung minta putus kalo kak Angga kaya gitu."

Natasya menghela napas. Masalahnya, Arka tak boleh tahu ia cemburu. Mau di taruh di mana mukanya? Padahal dulu dirinya sendiri yang menolak dan benci pada Arka. Tapi sekarang? Cemburu buta sampai masuk ke rumah sakit. Benar-benar tidak lucu.

"Omongin baik-baik aja dulu Ca sama kak Arka. Siapa tau itu saudaranya atau sahabat kecil mungkin? Dari gosip yang gue denger, kak Arka gak pernah punya pacar." Kata Feya serius. "Lo bayangin deh, cowok sepopuler kak Arka tapi gak pernah pacaran. Lo yang pertama."

Tiba-tiba, perut Natasya terasa seperti di penuhi oleh kupu-kupu yang berterbangan. Fakta bahwa ia merupakan pacar pertama Arka, membuatnya sejenak ingin berteriak.

"Tapi—"

"Aduh! Udah deh. Entar pulang bareng sana sama tuh orang, baikan. Lo gak cocok jadi sok galau gini." Jia melemparkan sebuah jaket ke wajah Natasya. Jaket yang Arka pinjamkan padanya.

"Tapi—"

"Ca, trust me. Manusia emang jadi buta kalo udah cemburu."

"Gue gak cemburu."

"Masa?"

"Iya. 100 persen. Ngapain gue cemburu?"

"Oh gitu? Terus segala sembunyi di belakang pintu itu apa? Gak mau ke kantin biar gak ketemu kak Arka lah, ngehindarlah, lo serius itu bukan cemburu? Apa jangan-jangan, lo masuk rumah sakit juga gara-gara cemburu?"

Wajah Natasya memerah seketika. Bagaimana tebakan Jia bisa begitu tepat? Ia berusaha menjawab senormal mungkin. "Ya enggak lah, gila aja."

"KAK ARKAA! INI CACA NYA DISINI! DIA CEMB—" Natasya buru-buru membekap mulut Feya yang tadi sempat berdiri di depan pintu dan berteriak kencang. Untung saja kelasnya jauh dari kantin, setidaknya Arka tak akan mendengar. Tetapi sepertinya beberapa siswa yang sedang melewati kelas mereka mendengar dengan jelas.

"Iya iya, gue cemburu. Puas sekarang?"

Jia dan Feya cekikikan melihat Natasya yang pasrah mengakui perasaannya. "Ciee, sahabat gue lucu banget kalo cemburu."

**

Azam memasukkan makanan ke mulutnya sambil menatap Arka dengan malas. Laki-laki itu, sejak kemarin sikapnya benar-benar aneh.

"Udah lah ka ga usah di cariin mulu anak orang. Bisa aja dia udah ke kelas lagi."

Arka menaikkan satu alisnya, lalu kembali pada makanannya tapi berbicara satu patah kata pun.

"Zam, sebutin peraturan pertama dalam buku bimbingan menjadi fakboy." Kata Nino yang duduk di sebelah Bisma.

"Jangan pernah ngejar cewe, biar cewe yang ngejar kita." Kata Azam, lalu semua orang di sana tertawa, kecuali Arka, Yuda dan Keenan. Kepala memang beda. Mereka hanya menatap satu sama lain dengan datar, lalu menghela nafas lelah.

"Je, dir, lo jangan dengerin apa yang abang lo bilang. Sesat." Oki menasehati Jeje dan Dirga. Hanya mereka berdua anak kelas sepuluh, sedangkan yang lain mengurusi urusan masing-masing.

"Pokoknya semua ajaran Nino dan Azam,jangan diikutin. Entar lo malah jadi fakboy murahan." Kata Haris yang kepalanya di jitak oleh Nino.

"Apa lo bilang? Fakboy murahan?"

A R K ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang