Jangan lupa vote dan comment karena satu vote kalian itu berarti banget buat aku T~T bikin aku tambah semangat buat nerusin ceritanya✨
Happy Reading....
Natasya yang tengah duduk di kantin seorang diri memakan rotinya dengan kasar. Ini semua karena makhluk bernama Arka! Ia jadi batal menabung dan berlari ke sini. Habis mau ke mana lagi? Lapangan basket? Yang ada ia justru semakin jengkel.Entah siapa perempuan yang memeluk lengan Arka tadi. Mainan nya yang lain? atau memang pacarnya? Sudahlah! Natasya tak ingin membahas laki-laki itu lebih jauh.
Kebiasaan Natasya tak pernah luntur sampai sekarang. Semua orang yang dekat dengannya pasti tau Natasya akan makan apabila merasa kesal, walaupun ia telah makan sebelumnya.
Terlebih lagi makanan manis. Buatnya, makanan manis seakan membawa kekuatan tertentu..
"Eh, lo Natasya kan?" Seseorang memegang bahu Natasya pelan.
"Ana? Lo disini juga?" Gadis itu Ana. Natasya pernah bertemu dengannya sekali di markas PASTERA. Gadis itu cantik sekali dengan rambutnya yang bergelombang dan mata yang besar, serta hidung yang mancung. Mirip seperti keturunan Arab.
Ana tersenyum melihat ekspresi Natasya, lalu ikut duduk di samping gadis itu. Ia meletakkan paper bag yang sedari tadi ia bawa diatas meja. "Iya, gue nonton juga. Lo sendirian?"
"Gue ke sini sendirian gara-gara laper." Jawab Natasya tak sepenuhnya jujur.
Ana mengangguk. "Oh iya, lo ada ngeliat Oki gak? Gue dari tadi nyariin dia."
"Kak Oki?" Ulang Natasya yang di balas anggukan oleh Ana.
"Dia lupa bawa bekel nya, gue disuruh mami bawain." Jawab Ana sambil melirik paper bag yang terletak di atas meja.
"Lo deket sama Kak Oki?" Tanya Natasya ragu, ia sebenarnya tak enak, tapi mau bagaimana lagi? Kalau tidak bertanya, ia akan mati penasaran.
Ana sepertinya dekat sekali dengan Oki, terbukti dari orangtuanya yang meminta gadis itu untuk mengantarkan bekal Oki yang tertinggal.
"Gue kembarannya."
"Hah? Lo serius?" Tanya Natasya tak menyangka. Gadis sempurna di hadapannya ini merupakan saudara kembar Oki yang absurd itu? Yang temannya Arka kan? Yang kalau bicara bisa panjang lebar seperti kereta api? Iya kan?
Ana mengangguk, reaksi seperti itu sudah biasa ia terima. "Kenapa? Gak mirip ya?"
"Mirip kok, apalagi di bagian hidung sama mata, cuma gue gak nyangka aja." Jawab Natasya tertawa canggung sambil memperhatikan hidung dan mata Ana yang benar-benar mirip seperti milik Oki.
"Banyak yang kaget juga pas tau kalo gue kembaran Oki." Ana tertawa kecil.
"Justru gue kira tadi lo pacaran sama Kak Oki, deket banget soalnya Na."
"Gue? pacaran sama Oki?" Ana tertawa hebat. Gadis itu memukul-mukul meja yang mereka duduki di sela tawanya. Untung saja keadaan kantin sedang sepi. Natasya tidak mengerti bagian mana yang lucu, tapi bagi Ana rasanya lucu sekali.
"Amit-amit ca." Tambah gadis itu setelah tawanya mereda.
"Berarti, gue harus manggil lo 'kak' dong? Lo kan lebih tua setahun"
"Gausah, panggil Ana aja. Canggung banget kalo lo manggil gue kak." Natasya mengangguk saja mendengar ucapan Ana.
"Ana, lo suka baca novel ya?" Natasya yang teringat ketika Arka mengajaknya ke toko buku hanya untuk membelikan Ana novel penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
A R K A
Teen FictionArkana Geano Bintang, Seorang laki-laki tinggi dengan sorot mata yang tajam. Ia merupakan ketua dari geng bermasalah yang sering di sebut-sebut dengan nama geng Garuda. Tak ada yang berani dengannya, bahkan guru-guru di SMA Kartini pun tak ada yang...