15. Tarik ulur

216 30 1
                                    

Jangan lupa vote dan comment✨
Happy reading🕊

Note: Ada beberapa bagian yang ku revisi, makanya ku publish ulang. Saran Aku, kalian baca ulang biar lebih mengerti😄

Terimakasih

.......

Sejujurnya, Natasya juga merasa aneh. Ia masih bingung dengan status hubungan mereka. Kalau di pikir, sebenarnya mereka ini apa sih? Pacar bukan, teman pun bukan. Tapi, kenapa Arka selalu bertingkah seperti ini.

Ingin sekali ia menepuk bahu Arka lalu menanyakan perihal status mereka. Tapi Natasya tak seberani yang kalian kira. Biarlah ia di bilang pengecut karena memang itu faktanya.

Padahal, sedari tadi saat menghindari Arka ia telah menyusun kalimat untuk menanyai laki-laki itu. Tapi kini saat sedang berdua saja, semua yang ia rencanakan tadi telah buyar entah kemana. Aneh memang anak Pak Seno ini.

"Emm, Kak.." Natasya memberanikan diri. Ia tak bisa terus menerus di gantung seperti ini. Lagi pula, ia tak pernah menaruh rasa pada Arka.

Natasya tak sadar, selama ini siapa yang membuatnya memerah? Siapa yang membuat jantungnya berdebar menggila? Laki-laki itu Arka. Ia hanya belum menyadarinya.

Ia pikir, perasaan tersebut normal. Tapi faktanya, gadis itu telah jatuh sedalam-dalamnya. Arka, dengan segala kecuekannya.

Jangan bilang Natasya plin plan! Kalian tidak tau saja rasanya berdiri di tengah-tengah dan bingung memilih jalan yang mana.

"Apa?" Balas Arka dari balik helm-nya.

Natasya menghela nafas berusaha meyakinkan diri. "Kita ini sebenarnya apa sih?"

Saat kalimat itu keluar dari bibir Natasya, sebuah mobil lewat dan membunyikan klakson lantaran jalannya di potong oleh mobil sedan berwarna hitam.

"Apaan? Gua gak denger."

Ingin sekali Natasya mengumpat. "Gak jadi Kak."

Padahal tadi momen nya sudah pas sekali. Sayang, mobil sialan dan mobil sedan itu benar-benar pengganggu! Ia tak mungkin mengulang kalimatnya.

"Gak jelas lo." Balas Arka.

Natasya menghela nafas. Tuh kan! Sifat Arka yang berubah-ubah seperti ini yang membuatnya bingung. Tadi laki-laki itu bersikap lunak dan hangat, tapi sekarang justru kembali lagi menjadi Arka yang dingin.

Kesannya, Natasya seperti di tarik ulur oleh laki-laki itu. Kalian pasti juga akan bingung kan kalau di perlakukan seperti Natasya?

Gadis itu merengut. Baru saja di traktir makan es krim dan mood nya sedikit lebih baik, tetapi langsung di banting begitu saja oleh laki-laki ini.

Memang dasarnya mereka sudah cocok. Sama-sama plin-plan dan bingung apa yang mereka inginkan.

Arka memberhentikan motor nya di depan toko Ikan. Natasya memandang toko itu dengan heran. Apalagi sekarang? Laki-laki mana yang mengajak perempuan pergi ke toko ikan? Tentu saja hanya Arka dengan segala keanehannya.

"Ngapain ke sini kak?"

"Lo bisa baca gak sih?"

"Ya bisa lah, gak mungkin gue masuk SMA kalo gak bisa baca kak."

"Yaudah, berarti kita disini mau beli ikan."

Arka meninggalkan Natasya lalu masuk ke dalam toko. Natasya berdecak. Berbicara baik-baik kan bisa, tak perlu membuatnya merasa bodoh seperti itu.

A R K ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang