9. Serang

241 23 2
                                    

Jangan lupa vote 🌟 dan comment✨
Happy Reading

* * *

"Ini si Dewa kenapa lama banget anjir?" Ijul meneguk susu coklatnya yang tadi ia beli.

"Baru juga 5 menit disini Jul." Oki yang sedang duduk di ujung sambil memainkan kuku nya berceletuk.

Saat ini mereka tengah berada di arena bekas balap mobil liar yang tak lagi terpakai. Semua anggota PASTERA lengkap ada disini, termasuk mereka yang kelas 10. Setelah mengirim pesan ancaman kepada ketua ZACHA, Arka meminta Dewa untuk membawa pasukannya ke sini.

Dia masih sedikit kesal soal Gunawan, Romi dan teman-temannya. Arka yakin dalang dari semua ini pasti Dewa, ketua ZACHA. Laki-laki itu licik sekali, sama seperti Rajawali. Namun, Rajawali setidaknya sedikit lebih baik dari mereka.

Pukul 11 malam, begitu yang mereka sepakati. PASTERA memang selalu tepat waktu. Tak pernah membuat musuhnya menunggu untuk bertarung. Kalau soal urusan kalah dan menang, selama masih ada Arka dan Keenan, semuanya masih aman terkendali. Tak heran mengapa mereka berdua di angkat menjadi ketua dan wakil.

Di PASTERA mereka memiliki enam orang kepala penting. Kepala dapat di artikan sebagai inti dari PASTERA. Arka, Keenan, Yuda, Ijul, Azam dan Nino. Mereka semua bertugas untuk mengatur dan mengambil keputusan. Kalau saja ada Kepala yang berkhianat, PASTERA pasti akan hancur.

"Jul, tuh mereka." Haris yang tengah memperhatikan jalanan, melihat segerombolan motor yang mendekat ke arah mereka. Sudah dapat dipastikan itu adalah ZACHA. Dewa yang merupakan ketua berkendara paling depan dengan motornya yang mencolok.

"Widih, macet bos?" Tanya Haris dengan kekehan kecil saat Dewa membuka helmnya.

"Lo gausah banyak bacot, jangan salahin gue kalo gigi lo ilang satu." Kini giliran Dewa yang tertawa, sedikit di paksakan. Walau begitu tak membuat Haris gentar sedikitpun.

"Jadi ceritanya Arka udah balik nih?" Dewa meledek. Dia memang suka memancing amarah orang lain sejak dulu. Tetapi, Arka rasa sejak ia vakum, Dewa menjadi berkali-kali lipat lebih mengesalkan.

"Dewa Aditama, anak pertama dari pasangan Aditama dan Wulandari. Alamat rumah lo di jalan Juana nomor 23. Bokap lo kerja di perusahaan percetakan, dan nyokap lo ibu rumah tangga. Adik lo, Dewi Aditama sekarang sekolah di SMP Nusa bakti. Lo kabur dari rumah 7 bulan yang lalu dan lebih milih buat ngekos, sampe sekarang." Arka berujar dengan tenang sambil menatap mata Dewa yang terlihat kesal setengah mati.

Sebelumnya, tak ada yang tahu siapa Ayah dan Ibunya, Dimana mereka tinggal, dan anggota ZACHA bahkan tak tahu Dewa memiliki seorang adik. Dewa menyimpan itu rapat-rapat lantaran Ayahnya-Aditama-bekerja di perusahaan percetakan milik Alan-Kakek Arka. Baginya, fakta tersebut merupakan hal yang memalukan. Menurut Arka, mencari tahu data itu sama mudahnya dengan meniup lilin.

"Lanjut gak nih?" Tanya Arka sambil tersenyum miring. Sifat jahilnya muncul saat melihat wajah Dewa yang kesal.

"Lanjut lah! Masa iya ga lanjut." Ijul berteriak keras disampingnya, sengaja agar memperbesar kobaran api amarah Dewa dan anggota ZACHA yang lain.

"Ini k-"

BUGH!

Ijul terhuyung kebelakang setelah di tonjok kuat oleh Dewa. "JANGAN BANYAK BACOT BANGSAT! SERANG!"
Anggota ZACHA tanpa aba-aba datang maju menyerang PASTERA. Arka menatap Ijul yang kini tengah di urus oleh Oki, lalu menangkis pukulan Dewa yang diarahkan kepadanya.

"ANJING!" Ucap Dewa lalu mengarahkan pukulannya ke perut Arka, namun lagi-lagi dapat di tangkis.

Arka yang belum dapat kesempatan untuk menyerang, lebih memilih untuk menonjok kuat wajah Dewa hingga mengeluarkan darah dari bibirnya.

A R K ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang