3

3.1K 295 9
                                    

AKU DI SINI BOOM UP!!
.
.

Dengan langkah angkuh wanita tua itu mendekati xiao zhan yang tengah duduk di kursi makan.
"Sepertinya kamu terluka? Kenapa tidak sekalian mati saja dan pergi dari dunia ini!" Sinis wanita tua itu.
"Jika aku mati aku akan menyeret mu bibi!" Ujar zhan menatap sinis bibi kakak tirinya.
"Cih, aku tidak akan sudi di seret olehmu! Tidak ada yang akan mau mati berdekatan dengan anak perebut suami orang" ujar wanita tua itu membuat emosi zhan naik.
"KATAKAN SEKALI LAGI!!!" seru zhan mendekati wanita tua itu dengan wajah memerah.
"Kamu hanya anak jalang yang rela mengangkang demi merebut suami orang!!" Pekik wanita tua itu.

Zhan mendorong kencang wanita tua itu tanpa rasa bersalah sedikitpun. Ia akan diam jika yang di hina adalah dirinya bukan ibunya, walaupun arwahnya hanya menumpang tetapi hinaan itu membuat hati kecilnya berang.

"XIAO ZHAN APA YANG KAU LAKUKAN!" teriak seseorang yang baru saja masuk.
"Syukurlah kamu datang, lihatlah dia bahkan tidak memiliki rasa hormat pada orang yang lebih tua! Bahkan dia dengan tega mendorongku" ujar wanita tua itu.
"Xiao zhan! Aku tidak tau harus mendidikmu seperti apa lagi, kau sama seperti ibunya yang tidak memiliki aturan hanya bisa membuat keluarga malu! Untung saja wanita jalang itu sudah pergi sebelum aku mengusirnya!" Ujar pria paruh baya itu mendekati nya.

"CUKUP TUAN XIAO XU KAI!" Teriak zhan yang sudah muak mendengarkan semua hinaan terhadap ibunya. Laki laki paruh baya yang mengeluarkan kata kata itu adakah ayahnya sendiri, apa pria itu tidak memiliki hati nurani barang sedikitpun? Bukan salah ibunya yang menikah dengannya! Ibunya memang mencintai pria itu namun pernikahan yang di alami ibunya adalah karna keterpaksaan.

"Dari dulu aku diam mendapatkan makian serta hinaan dari mulut keluargamu! Ibuku memang mencintaimu tapi dia tidak berusaha menjadi orang ketiga dalam rumah tanggamu! Keluargamu sendiri yang memaksa pernikahan itu! Apa kau pikir ibuku bahagia bisa menikah denganmu!" Seru zhan.
"Dia sama sekali tidak bahagia! Dia tersiksa! Hidupnya merasa bersalah karna hadir dalam rumah tanggamu. Kau mengatakan membenci ibuku tetapi kenapa kau memaksanya melakukan hal yang tidak senonoh bersamamu hingga diriku hadir di keluarga jahanam ini. Apa kau pikir aku bahagia menjadi anakmu? Jawabannya tidak! Bahkan aku tidak sudi darahmu mengalir di tubuhku! Aku selalu berdoa agar darah ini di gantikan oleh darah yang lain" seru zhan dengan air mata mengalir.
"Xiao zhan, pemuda itu sudah mati digantikan oleh xiao zhan yang baru!" Tambah zhan menatap nyala ayahnya.

"CUKUP XIAO ZHAN! Dimana sopan santunmu pada ayahmu?" Tanya seorang pria yang menuruni anak tangga.
"Itu tidak ada sangkutannya denganmu Wang yibo!" Ujar zhan.
"Cukup! Kau sudah mempermalukan keluarga Wang. Aku akan menghukummu supaya kau merenungi semua kesalahanmu" ujar wang yibo menunjuk wajah zhan.

"Hukuman? Apa orang yang di hina tidak pantas membela diri? Bagaimana jika kau yang di hina oleh orang lain! Bagaimana jika xiao lusi yang dihina orang lain? Kau akan menjadi garda terdepan untuk kekasihmu itu kan" ujar zhan menepis jaru telunjuk wang yibo kasar.
"Hukuman apa yang akan anda berikan? Hukuman mati atau hukuman cambuk seperti biasa?" Seru zhan menatap mata wang yibo. Dada nya berdetak kencang bukan karna jatuh cinta! Namun karna rasa marah yang begitu mendominan dihati zhan.
"Kenapa kau diam? Lakukan hukuman yang pantas padaku" tantang zhan tanpa takut.

Wang yibo sedikit terkejut dengan ucapan berani xiao zhan tetapi mencoba mengontrolnya. Dengan segera yibo menarik tubuh zhan kekamar kemudian melemparkannya ke lantai, zhan hanya diam menatap yibo yang mengambil cambuk dari arah lemari.

Clssssssssss

Clssssssssss

Clssssssssss

Bunyi cambukan menggema didalam kamar gelap itu, zhan mengigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit akibat cambukan itu. Wang yibo terus mencambuk tubuh zhan tanpa ampun, darah segar mulai keluar dari punggung sempit itu tetapi pria itu tidak peduli.
"Aku berdoa semoga kalian dengan cepat menemukan kakakku, dengan begitu aku tidak akan lama lama tinggal bersama orang orang jahat seperti kalian" ujar zhan pelan seraya menahan sakit di punggungnya.

TIDAK DI INGINKAN(YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang