12

2.8K 287 15
                                    

JANGAN LUPA VOTE!!
.
.

Siang harinya zhan keluar dari kamar mandi melangkahkan kakinya menuju pintu luar, yanzi yang hendak masuk melihat anak majikannya keluar dari kamar langsung menunduk sopan.
"Yanzi, aku ingin keluar sekarang. Tadi pagi acaranya tidak berhasil tetapi itu tidak akan membuatku menghentikan acaraku" ujar zhan.

"Baiklah tuan muda" ucap yanzi sopan.
"Tetapi sebelum pergi aku ingin masak, perutku harus di isi" ucap zhan hendak menuju dapur tetapi di berhenti saat yanzi pelayannya memberikan sebuah surat padanya.
"Apa?" Tanya zhan.

Zhan menatap sejenak kertas itu kemudian mengambilnya. Setelah membaca isi surat itu zhan langsung menatap pelayannya meminta penjelasan.
"Maafkan saya tuan muda, surat itu di titipkan oleh ibu tuan muda. Maafkan saya yang baru sekarang mrmberikannya pada anda" ujar yanzi.
"Aku akan menunggunya" ujar zhan menatap pelayannya.

Zhan berjalan menuju dapur dengan wajah berbinar, setelah membaca pesan trakhir ibunya sekarang zhan yakin untuk segera mencari kakak tirinya agar bisa segera terlepas dari jeratan para orang jahat ini.
"Selamat pagi" seru zhan saat sampai di dapur.
"Pagi nyonya? Apa anda mambutuhkan sesuatu?" Tanya pelayan di sana.
"Aku ingin membuat nasi goreng yang sangat pedas! Saking pedasnya bisa membuat orang mati" ujar zhan segera mengambil bahan bahan tidak lupa cabai begitu banyak membuat para pelayan di sana meneguk ludahnya kasar.

Sementara di ruang makan ketiga orang disana tengah menunggu sosok yang dari kemarin berubah itu. Wang yibo dan tuan xiao ingin sekali meminta salah satu pelayan untuk memanggil xiao zhan tetapi namun sangat sulit untuk sekedar mengucapkannya.
"Pelayan, panggil xiao zhan" ujar nyonya liying.
"Maaf nyonya, saat ini nyonya wang sedang berada di dapur" jawab salah satu pelayan di sana membuat tuan xiao dan wang yibo menoleh.
"Aku akan kesana" seru tuan xiao langsung pergi, nyonya liying ingin mencegah namun suaminya sudah menjauh.
"Sudahlah ma, dia memang pantas makan disana! Pantas untuk manusia rendahan" ujar lin yi tanpa menatap kearah wang yibo dan nyonya liying.

Wang yibo menatap tajam kearah xiao linyi setelah mendengar ucapan kurang ajar dari mulut pria itu, entah kenapa ia merasa tidak terima jika pria itu menghina xiao zhan.
"Jaga ucapanmu xiao linyi! Xiao zhan tetaplah seorang nyonya disini! Jadi tidak sepentasnya kau berbicara begitu!" Seru wang yibo marah.

Xiao linyi terdiam menatap kearah wang yibo, tidak mungkin perkataannya salah. Bukankah wang yibo tidak pernah ikut campur apabila ia menghina xiao zhan, tetapi hari ini hatinya merasa tidak enak tetapi berusaha di tepis. Tidak mungkin wang yibo menyukai xiao zhan, jika firasatnya benar lalu bagaimana nasib adiknya.
"Maaf wang yibo, apa ucapan saya salah? Xiao zhan enak bisa tidur di kasur yang empuk sedangkan adikku? Dimana sekarang ia berada bahkan belum di temukan" ujar xiao linyi penuh penekanan.

Deg

Hati wang yibo mencolos, ia bingung  harus menjawab seperti apa. Tetapi mendengarkan perkataan linyi ia kembali mengingat xiao lusi.
"Diam linyi! Xiao zhan tetap adikmu" ujar nyonya liying.

Linyi hanya diam tanpa membalas ucapan ibunya karna tidak ingin bertengkar hanya karna masalah xiao zhan. Kemudian kembali melanjutkan sesi makannya.

Sementara di dapur di kejutkan akan kedatangan tuan xiao, xiao zhan tidak menyambut atau menyapa tuan xiao dan malah asik dengan sesi makannya.
"Kenapa kamu makan di sini? Ikut lah bergabung di ruang makan. Sikapmu seperti ini sangat tidak sopan" ujar tuan xiao melembut.
"Tidak usah peduli padaku! Cepat atau lambat aku akan keluar dari kediaman terkutuk ini!" Ujar zhan melanjutkan sesi makannya.
"Kamu seorang nyonya wang sekarang, jaga sopan santunmu" ujar tuan xiao.
"Aku tidak akan membuat keluarga ini malu! Dan tolong, jadilah seperti tuan xiao yang dulu, jadilah seperti dulu bersikap bodoamat dan kejam! Aku lebih nyaman kau seperti itu dari pada berpura pura peduli" ujar zhan melemparkan sendok nya kemudian pergi meninggalkan tuan xiao.

Tuan xiao menatap sendu tubuh itu, dulu ia tidak pernah melihat keberadaan putra kecilnya. Nama sekarang ia ingin selalu dekat dengan putranya, hatinya rindu dengan sebutan ayah yang keluar dari mulut putra kecilnya itu.

Sesampainya di pintu keluar zhan menghentikan langkahnya kemudian menatap pelayannya yanzi.
"Yanzi, apa wang yibo sialan itu memiliki motor di garasinya?" Tanya zhan menatap yanzi.
"Ada tuan muda, tapi untuk apa?" Tanya yanzi penasaran.
"Tidak perlu banyak tanya! Antarkan aku kegarasinya" ujar zhan.

Disinilah mereka berdua, di garasi milik wang yibo. Mata zhan berbinar binar menatap motor hijau itu, dengan langkah cepat ia menaiki motor itu. Mencoba menyalakannya, yanzi yang melihat itu panik dengan segeraa menasehati tuan mudanya.
"Tuan muda jangan menaiki motor ini nanti ada bisa terluka" ujar yanzi khawatir karna sejak kecil zhan tidak pernah bisa menaiki motor.

Zhan yang mendengarnya tersenyum misterius, dengan kencang ia mengegas motor itu meninggalkan pelayannya yang histeris melihat kepergian tuan mudanya. Buru buru yanzi berlari mengejar tetapi langkahnya tidak bisa mengejar kepergian tuan mudanya yang mengendarai motor, tidak hilang akal yanzi berlari masuk untuk memberitahu wang yibo saking paniknya.
"TUAN WANG, tuan wang tolong" pekik yanzi mengabaikan sopan santunya.

"Tuan wang tolongggg!!" Pekik yanzi terus berlari menuju ruang makan.

Wang yibo, nyonya liying, xiao linyi dan juga tuan xiao yang mendengar jeritan seseorang mengerjit bingung, tidak beberapa lama sosok yang sejak tadi berteriak mendekat kearah mereka semua.
"Di mana sopan santunmu! Majikan dan bawahan sama saja tidak punya etika" ujar linyi pedas.

"Tuan wang tolong saya tuan wang, tuan muda saya pergi dari rumah mengendarai motor yang ada di garasi" panik yanzi tanpa menghiraukan ucapan linyi.

"APAAAAA!!!" kaget mereka semua.

TIDAK DI INGINKAN(YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang