19

3.1K 279 21
                                        

Jangan lupa vote!!
.
.
.

Sesampainya di rumah zhan bersama para pelayannya langsung masuk, saat melewati ruang tv tampak yibo tengah duduk di sofa. Dengan bodo amat zhan melewati pria tersebut tetapi langkah pemuda manis itu terhenti karna suara berat suaminya.
"Baru pulang" ujar yibo dengan suara berat.
"Hmm, bukannya aku sudah pamit padamu" ujar zhan cemberut.
"Kemarilah" pinta yibo menatap istrinya.
"Aku sangat lelah! Bicaranya nanti saja" ucap zhan mencari alasan.
"Baiklah, besok tidak ada jatah untukmu keluar rumah" ucap yibo melanjutkan sesi menontonnya.

Zhan yang mendapatkan ancaman tersebut langsung ngacir mendekati pria tersebut, bibir yibo sedikit tertarik melihat tingkah panik istrinya. Dengan santai pria itu merentangkan kedua tangannya kearah zhan membuat pemuda manis tersebut bingung.
"Apa yang kau lakukan?" Heran zhan.
"Beri pelukan" ujar yibo, telinganya sudah merah entah karna apa.

Dengan patuh zhan memeluk tubuh pria tersebut, rasa nyaman yang pemuda manis itu rasakan saat berada di dalam pelukan suaminya. Zhan dapat merasakan tangan pria yang di pelukkanya tengah melingkar pada pinggang rampingnya.
"Maafkan perbuatanku selama ini" bisik yibo seraya menghirup bau tubuh zhan yang membuat nya nyaman.
"Mm, wang yibo apa kau tau perlakukan mu selama ini sangat keras padaku! Bagaimana aku bisa dengan mudah memaafkanmu" ujar zhan semakin merapatkan tubuhnya.
"Maaf, kamu bisa melakukan hal yang selama ini ku lakukan, mencambuk, menghinaku asalkan jangan pernah mencoba pergi dari sisiku" lirih yibo memejamkan matanya.
"Hahah kenapa kau sangat takut aku pergi dari sisimu? Apa begitu berharganya diriku" ujar zhan sembari terkekeh.
"Sangat! Sangat berharga" ujar yibo.

Pelukan tersebut di lepaskan oleh zhan membuat yibo sedih, pemuda manis itu menatap wajah suaminya lekat.
"Hidupku tidak seberharga itu wang yibo, aku hanya menjadi pengganti di rumah ini. Setelah kak_"
"Tidak akan! Kau sudah menjadi milikku" tegas yibo menatap istrinya.
"Aku paliang tidak suka mendengar suatu kebohongan" ujar zhan meninggalkan yibo menuju kamar.

Wang yibo menatap kepergian istrinya sendu, tidak tau harus berbuat apa untuk meyakinkan zhan.
'Maafkan yibo ibu, biarkan aku mengejar orang yang ku cintai kali ini' batin yibo.

Setelah pembicaraan nya hari itu yibo berusaha memberikan zhan perhatian dan kasih sayang yang melimpah, sampai pria itu lupa menanyakan perkembangan soal pencarian xiao lusi. Yibo tidak lagi menantang ataupun merantai zhan di rumah besarnya dengan membebaskan pemuda manis tersebut keluar untuk sekedar menghirup udara segar.
Sementara zhan yang di perlakukan seperti itu auto kesenangan, sedikit tersentuh tetapi buru buru di tepis. Hati mungilnya tidak langsung goyah hanya dengan perubahan yibo sebab takut saat dia luluh akan perlakuan pria itu, takut nantinya malah menjadi boomerang untuk dirinya. Apalagi xiao lusi belum di temukan jadi zhan masih membatasi diri, bisa saja wang yibo kembali bersama xiao lusi dan malah membuang serta mencampakkan nya.

Terdengar helan nafas malas yang keluar dari mulut pemuda manis tersebut membuat kedua pelayan yang ada di samping nya bingung.
"Ada apa tuan muda xiao?" Tanya meymey penasaran.
"Aku bosannnn pengen hiling, pengen ketemu cowo tampan" ujar zhan.

Meymey dan juga yanzi saling tatap mendengar ucapan anak majikannya, tetapi tidak beberapa lama keduanya terkejut karna pekikan zhan, dengan spontan mereka mengelus dada nya sembari menggelengkan kepala.
"Aku punya ideee" pekik zhan berdiri dari posisi duduknya.

Entah kenapa kedua pelayan yang berada di samping zhan merasa kan perasaan tidak enak dengan ide yang ada di otak pemuda manis itu. Karna mereka sangat paham setiap rencana yang di ambil oleh anak majikannya itu pasti tidak jauh dari ide ekstrem yang bisa membuat jantung keduanya copot.
Zhan berjalan keluar kamar meninggalkan kedua pelayannya yang masih saling menatap, langkah zhan menuju ruang kerja suaminya dengan senyum lebar.

Brakk

Pintu di buka dengan kencang oleh zhan tanpa takut sedikitpun, sementara yibo yang tengah melakukan meeting dengan rekan kerjanya yang ada di luar negeri melalui leptop sontak terkejut. Tanpa mematikan saluran zoom nya pria tersebut menatap kearah pelaku yang membuat keributan di ruang kerjanya.
"Tidak bisakan pelan sedikit zhan?" Tanya yibo memijit pelipisnya.
"Yibooooooo" panggil zhan dengan suara di buat manja manja mendekati suaminya.

Bug

Zhan mendudukkan pantat bohay nya kepangkuan sang suami dengan tangan di kalungkan pada leher yibo membuat sang suami menelan ludah kasar saat merasakan adik kecilnya di duduki oleh sesuatu yang enak. Mencoba bersikap normal karna tidak ingin di katai mesum oleh zhan pria tersebut memilih tersenyum canggung.
"Ada apa hmm?" Tanya yibo melingkarkan tangannya pada pinggang ramping zhan.
"Boo, aku sangat bosan hari ini. Jadi bolehkah aku izin keluar rumah?" Tanya zhan dengan mata kucingnya.
"Ekhmm, pergilah asal jangan pulang telat" ujar yibo tersenyum manis kearah zhan.

Setelah mendapatkan izin dari sang suami bukannya pemuda manis itu bangun dari pangkuan yibo, tetapi zhan malah diam seolah memikirkan sesuatu membuat alis yibo terangkat sebelah karna bingung.
"Apa kamu membutuhkan sesuatu?" Tanya yibo peka.

Bukannya menjawab zhan malah menjilat bibirnya yang merah kemudian tangan pemuda manis itu turun kedada suaminya, membuat pola berantakan seolah tengah menggoda sang suami. Sontak hal itu membuat jantung yibo berdebar kencang, dan yah bisa di pastikan adik kecilnya sudah bangun.
"Boo, bolehlah aku pergi membawa motormu?" Tanya zhan sembari memperbaiki posisi pantatnya yang tidak nyaman karna seperti tertusuk sesuatu.
"Emhhh, tidak" ujar yibo sembari memejamkan matanya karna godaan sang istri.

Plak

"Kenapa kau membuat tampang seperti lelaki mesum" ujar zhan memukul kepala yibo kesal.
"Emm, tidak tampangku memang seperti ini dari lahir" kilah yibo mengelus kepalanya yang di tabok.
"Ck, ayolah boo, hanya kali ini saja yaaaa. Aku akan membuat masakan yang enak untukmu kalau kau mengijinkan ku membawa motor" ujar zhan merengek sembari memberontak pada pangkuan yibo. Otomatis hal itu membuat hasrat yibo semakin meningkat tetapi berushaa di tahan.

"Pergilah, hati hati" lirih yibo menahan desahannya.
"Horeyyy, terimakasih bo" girang zhan bangun dari pangkuan suaminya, tidak lupa memberikan kecupan pada pipi yibo sebagai hadiah.

Setelah kepergian zhan nafas yibo semakin memburu, tetapi matanya syok melihat pada layar laptop.
"Lanjutkan besok!" Ujar yibo datar pada rekan kerjanya. Walaupun tampangnya datar tetapi semua yang ikut dalam meeting bisa melihat jelas kalau kuping wang yibo yang memerah.

Bip

"Sialan!" Umpat yibo berlari menuju kamar mandi untuk menidurkan adik nya.

TIDAK DI INGINKAN(YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang