21

2.4K 232 30
                                    

Jangan lupa vote!!
.
.
.

Hari berlalu setelah kejadian kemarin, saat ini zhan tengah bermalas malasan di kamarnya sembari memakan kue buatan pelayan, entah kenapa zhan tiba tiba merindukkan wang yibo padahal mereka tinggal satu rumah. Tetapi zhan dengan cepat memukul kepalanya keras untuk mengusir pikiran bodohnya, sontak aksi zhan membuat pelayan yanzi terkejut.
"Tuan muda kenapa anda memukul diri sendiri?" Tanya pelayan yanzi khawatir.

"Menjauh dariku! Menjauhhh pikiran sialan!" Seru zhan tanpa menjawab pertanyaan pelayan pribadinya.
"Dasar wang yibo sialan! Pergi dari sini pergi dasar pria mata keranjang" pekik zhan sembari memasukkan kue kedalam mulutnya.

"Kanapa kamu mengumpatiku?" Suara berat seseorang mengejutkan zhan yang tengah berbaring.

Dengan spontan zhan bangun dari aksi berbaringnya, mata pemuda manis itu mengerjap menatap yibo dengan tatapan sulit di artikan. Tangan zhan mencomot dua buah kue dari piring yang di pegang oleh pelayan yanzi, kemudian tanpa dosa menyumpal mulut suaminya dengan kue tersebut yang membuat pelayan yanzi serta yibo melotot.
"Emhhhhh_"

"Makan wang yibo! Makan ini cepat kalau tidak aku akan meninggalkanmu" seru zhan terus memaksa dua kue berukuran besar itu masuk kedalam mulut suaminya.

Mendengar kata meninggalkan yang keluar dari mulut istrinya dengan patuh wang yibo memakan kue berukuran besar itu walau sedikit kesulitan. Zhan nampak puas melihat kue yang ada di tangannya habis di makan oleh suaminya, sementara pelayan yanzi manatap horor tingkah bar bar anak majikannya.
"Aaa wang yibo sangat penurut padaku" pekik zhan memeluk tubuh kekar suaminya senang.

Cup

Satu ciuman mendarat pada bibir belepotan yibo yang lagi lagi mambuat pria tersebut terkejut, kemudian zhan mengambil lap kotor yang entah sejak kapan ada di meja nakasnya dan tanpa bersalah mengosok bibir belepotan sang suami dengan kain kotor tersebut.
"Astaga tuan muda" kaget pelayan yanzi menjatuhkan piring yang ada di tangannya saking syoknya.

Srett
Srett

Tampa perasaan bersalah zhan mengosok mulut yibo dengan kasar, bukannya marah atau memberontak wang yibo hanya diam pasrah dengan aksi kurang ajar pujaan hatinya. Belum surut keterkejutan pelayan yanzi tiba tiba zhan menarik tangan yibo menuju lantai bawah.
"Pelayan!! Mana kalian" panggil zhan berdecak pinggang.

"Kami nyonya" ujar semua pelayan serempak menunduk di hadapan tuan rumah.

Zhan menatap semua pelayan yang berjejer di depannya, tangan zhan masih terus memegang lengan yibo erat agar sang suami tidak kabur. Senyum terbit pada bibir manis pemuda manis tersebut setelah mendapatkan ide brilian dari otak jeniusnya.
"Kau bawa alat pel itu kemari" pinta zhan bertepuk tangan. Entah kenapa perasaan wang yibo merasa tidak enak setelah melihat sang istri mengambil alat pel yang di berikan oleh pelayan nya.

1 jam berlalu dengan suasana menegangkan di kediaman wang, nampak semua pelayan menatap takut kearah sang tuan rumah yang sedang mengepel lantai menggunakan lap. Sementara zhan tengah sibuk memasak di dapur dengan perasaan senang karna yibo mau menuruti perintahnya untuk mengepel lantai lenggunakan kain kecil.
Wang yibo terlihat kelelahan karna cukup lama merangkak untuk membersihkan lantai padahal tidak ada yang kotor, sesekali pria itu mengelap keringat yang bercucuran pada dahinya sembari melihat sang istri yang melambaikan tangan kearahnya sambil memasak.
'Hah ada apa dengan nya hari ini?' Batin yibo mengelus pinggangnya yang nampak keram terlalu lama merangkak.

"Wang yibo! Cepat lanjutkan mengepelnya. Dasar pria malas! Untung apa aku bertahan hidup bersama pria malas sepertimu!" Seru zhan menunjuk suaminya menggunakan pisau dapur yang di gunakan untuk memotong daging ayam.

Wang yibo kembali menyeka keringatnya kemudian melanjutkan sesi mengepel, entah kenapa pria tersebut tidak melawan saat di perintah seperti itu. Bahkan yibo tidak malu di perhatikan oleh semua pelayan serta anak buahnya, karna lebih takut di tinggalkan oleh sang istri.
'Kalau dengan seperti ini kamu bisa menerimaku, aku akan melakukannya zhanzhan' batin yibo.

Meninggalkan yibo yang berjuang mendapatkan hati sang pujaan  dengan mengepel lantai, tampak terlihat 2 sosok pria berbeda usia memasukki kediaman wang yibo. Raut wajah syok sangat terlihat  pada wajah kedua pria tersebut, dengan cepat mereka mendekat menghampiri yibo yang tengah sibuk mengepel.
"Ada apa ini?" Tanya pria yang lebih tua yang tidak lain adalah tuan xiao.

Wang yibo serta semua pelayan yang masih berdiri tidak jauh di sana menoleh kesumber suara begitupun zhan, tuan rumah yang tadi masih mengepel langsung berdiri sembari memegang kain kotor.
"Ah, ayah mertua ada apa kemari? silahkan duduk" ujar yibo tanpa menjawab pertanyaan tuan xiao.

"TUNGGU!!!" seru zhan.
"Sebelum kalian duduk kalian harus memakan masakanku terlebih dulu! Dan kau wang yibo pergilah mandi karna bau keringatmu membuat aku mual!" Ketus zhan tanpa dosa.

Tanpa menolak yibo pergi menuju kamar untuk membersihkan tubuhnya yang sudah benar benar lengket karna pekerjaan nya, sementara tuan xiao dan juga xiao linyi masih dengan tampak pongahnya menatap kepergian pria yang biasanya dingin dan menawan tersebut.
"Apa yang kalian lihat! Dasar tidak sopan" hina zhan entah kenapa mulutnya semakin pedas jika ber urusan dengan keluarga xiao.

"Nah sebagai tamu yang tidak terhormat, aku mempersilahkan kalian untuk makanenu terbaruku. Ini adalah rendang seratus cabe kematian" heboh zhan memberikan dua sajian  untuk tuan xiao serta xiao linyi.

Glek

Kedua pria beda usia tersebut menelan ludahnya berat saat melihat betapa merahnya sambal rendang di hadapan mereka, sedangkan para pelayan hanya diam menyaksikan kekejaman nyonya mereka.
"A..ku tidak bisa makan ped_"
"Aku tidak menerima penolakkan!" Sinis zhan berdecak pinggang.

TIDAK DI INGINKAN(YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang