22

2.3K 236 12
                                    

Disini banyak banget penggemarnya yaa!!
Terimakasih sudah menyukai cerita ini walaupun masih begitu banyak kekurangan!!
.
.
.


Wajah puas sangat terlihat dari zhan setelah berhasil menyiksa dua pria yang ada di hadapannya, tanpa air minum tuan xiao serta xiao linyi memakan rendang ayam buatan zhan. Awalnya zhan sedikit heran dengan kakak tirinya yang biasanya selalu menghina dan membentaknya tiba tiba menurut begitu saja dengan semua kemauannya, namun bagi zhan hal itu bukan sesuatu yang penting.
"Habiskan! Dirumah ini tidak boleh ada yang membuang buang makanan" ujar zhan bersandar pada sofa.

'Makanan ini sangat enak tetapi rasa pedasnya membuat siapa yang memakan ini akan segera menuju gerbang surga' batin xiao linyi.

Baik tuan xiao maupun xiao linyi kini tengah menahan ingusnya yang sangat cair karna rasa pedas di lidah mereka, air mata sudah turun karna tidak kuat menahan pedas. Nafas ngos ngosan seperti habis lari maraton, apalagi tidak ada air yang di sugukan oleh tuan rumah.
"Zhan, ayah mau air. Mulut ayah hampir melepuh sekarang" lirih tuan xiao yang wajahnya sudah memerah karna kepedasan.
"Air? Tidak boleh minum air kalau makanannya belum habis! Apa kau tidak tau kalau orang yang makan tetapi minum lebih banyak maka kemungkinan besar rasa kenyang lebih cepat. Dan kalian pasti akan berhenti untuk makan karna merasa kenyang, tidak! Tidak minum kalau belum habis makanannya" ujar zhan kesal.

Xiao linyi yang mendengar penjelasan dari adik kecilnya merasa tidak terima, rasa pedas di mulutnya membuat pria tersebut sampai cegukan. Wang yibo yang turun dari lantai atas tampak segar karna habis mandi, namun alis pria itu terangkat karna bingung dengan apa yang terjadi di bawah.
"Apa yang terjadi disini? Ayah mertua? Xiao linyi? Kenapa kalian nampak kepedasan?" Tanya yibo heran.
"Pelayan, ambilkan air untuk mereka" ujar yibo berteriak memanggil pelayan.

"TIDAKKKKK!!! Tidak boleh" seru zhan bangun dari sofa menatap wang yibo kesal.

Wang yibo kemudian menatap kearah istrinya dengan tatapan seolah bertanya, namun sepertinya pria itu telah membuat kesalahan besar karna telah membantu ayah mertua serta kakak iparnya.
"Beraninya kamu meminta pelayan mengambil air! Dasar suami tidak berguna" seru zhan berdecak pinggang.
"Zhan? Salahku dima_"

Saat mulut yibo terbuka untuk bertanya tiba tiba saja zhan menyumpal nya dengan dua daging yang menurut yibo sangat pedas. Mata pria itu melotot seketika, ingin mengeluarkan makanan itu namun melihat tatapan menakutkan dari sang istri mau tidak mau yibo mengunyah dan menelan daging super pedas tersebut secara paksa.
"Bagus, pelayan bawa susu kemari" pinta zhan menjilati bekas sambal pada tangannya.

Pelayan sedikit berlari membawa nampan berisi susu keruang tamu, zhan yang melihat itu segera mempersilahkan ketiga pria kepedasan tersebut untuk minum. Bak orang kesetanan ketiganya meminum susu manis itu dengan rakus, melihat hal itu zhan memutarkan bola matanya malas.
"Baru begitu saja sudah tepar! Dasar lemah" sinis zhan.

Tidak ada yang menanggapi perkataan zhan yang membuat pemuda manis itu kesal, dengan menghentak hentakkan kakinya zhan menaiki tangga. Namun langkahnya terhenti karna kedatangan tukang satpam yang memang bekerja di kediaman wang.
"Maaf mengganggu tuan, di luar ada seorang wanita yang mengaku sebagai ibu dari nyonya wang" jelas satpam tersebut menunduk hormat.

Dengan wajah senang zhan menuruni tangga menuju arah luar. Tuan xiao, wang yibo serta xiao linyi langsung membeku setelah mendengar ucapan satpam tersebut. Tanpa menghiraukan rasa pedas dimulut mereka, ketiga pria tersebut berlari mengejar zhan yang keluar dari rumah.

Deg

Jantung tuan xiao serta wang yibo berdebar kencang saat melihat kedua ibu dan anak itu tengah berpelukan, terbesit rasa takut kalau zhan akan meninggalkan mereka bersama ibu nya.
"Xiao yangmi" panggil tuan xiao.

Yangmi menatap kearah tuan xiao dengan tatapan datar, tangan wanita itu menggenggam tangan anaknya erat. Zhan hanya diam namun senyum di bibir pemuda manis itu tidak pernah luntur.
"Aku akan membawa xiao zhan pergi dari sini" ujar yangmi.

Jedarrrr

Bagaikan di sambar petir di siang bolong, seketika ketiga pria disana merasa dunianya akan runtuh.
"TIDAK!!" seru ketiga pria disana secara bersamaan, alis zhan dan juga yangmi terangkat bingung.

"Kamu tidak bisa membawa putra kecilku xiao yangmi!!" Seru tuan xiao marah.
"Dia bukan putramu xiao Xu kai! Dari dulu itu yang kau ucapkan pada anakku bahkan sebelum dirinya lahir!" Ujar yangmi menatap tuan xiao tajam.

Deg

Mendengar perkataan dari istri keduanya membuat tuan xiao terdiam, penyesalan mulai hinggap dalam hatinya.
"Walaupun begitu dia tetap PUTRAKU!" ujar tuan xiao tidak mau kalah.
"Semenjak kapan tuan Xiao Xu Kai menganggap putraku adalah putramu? Tidakkah anda sadar bagaimana perlakuan mu dulu padanya?" Sinis yangmi.

"Hentikan! Kau datang kesini hanya untuk mengatakan itu? Aku adalah ayahnya dan aku adalah orang yang lebih berhak atas putra kecilku! Tidak akan ku biarkan kamu membawa putraku" ujar tuan xiao.

"Aku akan ikut dengan ibuku! Aku benci dengan kalian semua" ujar zhan setelah diam dari tadi.

"TIDAKKK!" teriak wang yibo menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Wang yibo dengan langkah cepat menarik tangan istrinya, zhan berusaha memberontak dan ibu yangmi melihat anaknya di paksa seperti itu merasa tidak terima. Wanita itu hendak menolong anaknya namun lengannya sudah di tahan oleh tuan xiao.
"Lepaskan aku sialan! Kalian memang keluarga terkutuk" ujar yangmi.
"Dari pada kamu membuat keributan disini lebih baik kamu ikut pulang denganku yangmi" ujar tuan xiao menarik tubuh istri keduanya menuju mobil.

Dengan sekuat tenaga yangmi mencoba melepaskan diri dari jeratan suaminya, namun entah kenapa saat wanita itu berhasil tiba tiba dirinya di tahan oleh xiao linyi.
"Menurutlah ibu" ujar xiao linyi tegas.

"Ibu harus percaya pada linyi, dulu memang aku sangat membenci xiao zhan tatapi tidak untuk sekarang" ujar linyi.

Nyonya yangmi tetap tidak berhenti memberontak karna masih tidak percaya dengan semuanya, namun tenaganya tidak cukup kuat untuk melawan kedua pria tersebut.

TIDAK DI INGINKAN(YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang