4

2.9K 303 5
                                    

SENANG YA KALIAN AKU KASI BOOM UP!!
.
.

Wang yibo yang mendengar ucapan zhan menghentikan cambukannya, menatap wajah zhan yang merah menahan sakit pada luka cambukan yang di berikan. Tidak ada teriakan atau ringisan seperti biasa membuat yibo heran.
"Heh, apa kau pikir dengan mencambukku akan membuat aku mati dengan mudah? Tidak sudi aku mati di tangan orang jahat seperti kalian" geram zhan menatap yibo yang menghentikan cambukkannya dengan heran.

"Apa sudah selesai? Kenapa kau diam apa tanganmu yang perkasa itu sudah lelah" sinis zhan tetapi yibo hanya terdiam sembari menatap darah di lantai.

Zhan bangun kemudian berdiri secara perlahan meninggalkan kamar keramat wang yibo, sayup sayup ia mendengar suara tangisan wanita dengan nada memohon. Mengingat suara itu zhan melototkan matanya mengingat bahwa itu pelayan nya yanzi, buru buru zhan menghampiri wanita itu.
"Yanzi" panggil zhan menghampiri wanita itu.
"Tuan muda hiks maafkan saya tidak bisa berbuat apa apa, setelah ini tuan muda bisa menghukum saya. Tapi ayo kita obati punggung tuan muda dulu hiks" ujar yanzi
"Cih, luka seperti ini tidak akan membuatku tumbang yanzi" ujar zhan berjalan menuju kamarnya diikuti oleh pelayannya.

Saat melangkah kan kakinya menuju kamar, ia melewati pelayan yang sedang berbisik bisik membuat langkah zhan terhenti. Zhan melirik tajam pelayan itu hingga membuat semua pelayan itu menundukkan kepalanya takut.
"Menyebalkan" ujar zhan memonyongkan bibirnya imut.

Sesampainya di kamar zhan duduk dengan sebal dengan yanzi yang sesegukan mengobati luka punggung anak majikannya.
"Hiks kalau sakit bilang tuan muda hiks maafkan saya tidak bisa menjaga tuan muda dengan baik hiks" ujar yanzi mengobati luka punggung zhan sembari menanggis.

Tidak beberapa lama ada seorang pria berpakaian dokter masuk kedalam kamar zhan membuat alis pemuda manis itu terangkat.
"Nyonya saya diprintahkan untuk mengobati luka nyonya" ujar dokter itu.
"Tidak butuh! Pergi dari sini sekarang juga sebelum aku melemparkan pisau buah ini kewajahmu" seru zhan
"Tap_"

Jleppp

Sebuah pisau melayang mengenai pintu tempat dokter itu berdiri, yanzi kaget melihat gerakan cepat anak majikannya. Dokter itu menatap patah patah pisau yang hampir mengenai kepalanya, menelan ludah pelan menormalkan reaksi jantungnya yang berdebar kencang karna ketakutan. Buru buru dokter itu pergi dari kamar itu menuju ruangan milik tuan wang.

Sementara di sisi lain terlihat dua orang pria beda usia tengah melamun. Tuan xiao terlihat melamun memikirkan perubahan sikap dari anaknya yang tidak pernah di sayangi, jantungnya berdebar tidak karuan merasa tidak suka dengan tatapan yang di berikan anaknya tadi. Sedangkan wang yibo juga merasakan sesuatu yang asing dari istrinya, ia tidak pernah melihat istrinya melawan atau berbicara tidak sopan padanya. Bahkan istrinya tanpa takut menerima semua cambukkan yang di berikan, padahal biasanya pemuda itu akan memohon ampun saat di kasari atau di hukum.

Ceklek

"Tuan wang" panggil seseorang yang baru memasukki ruangan itu. Tidak lain dan tidak bukan adalah dokter yang di perintahkan untuk mengobati xiao zhan.
"Kenapa kau kemari?" Tanya wang yibo heran.
"Tuan, saya tidak berani mengobati nyonya xiao. Ia bahkan menolak dan melempari saya dengan pisau buah tepat di samping kepala saya" ujar dokter itu ketakutan.

"APAAAAA!" kaget kedua pria itu.

Tuan xiao dan wang yibo sangat terkejut mendengarkan semua cerita dari dokter pribadi yibo. Xiao zhan bukan pemuda yang begitu berani sampai melemparkan sebuah pisau, melihat semut mati saja pemuda itu merasa kasian. Perubahan ini sangat membuat kedua pria itu terkejut seakan tidak percaya dengan apa yang di ceritakan oleh dokter didepannya.

TIDAK DI INGINKAN(YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang