25

2.2K 222 11
                                    

Udah panjang belum sayangku?
.
.
.


Hari sudah berganti malam dan sudah waktunya untuk makan malam, Tuan xiao memerintahkan salah satu pelayannya untuk membawakan makan malam kepada yangmi istri keduanya. Namun nyonya liying meminta izin kepada suaminya agar dirinya lah yang akan membawakan makan malam untuk yangmi, tuan xiao hanya mengiyakannya sementara xiao linyi menatap ibunya dengan raut wajah keberatan.
Dan disinilah nyonya liying berada, didalam kamar yangmi sembari membawa nampan yang berisi aneka makanan. Wanita tersebut tersenyum menatap kearah madunya.
"Kau ingin tau kenapa xiao xu kai membencimu?" Tanya nyonya liying.
"Apa peduliku" ketus yangmi.

Nyonya liying menghelan nafas pelan, setelah kepergiaan wanita itu dari rumah sikap yangmi sangat berubah. Cara berbicaranya yang dulu lembut dan sopan kini telah berubah ketus dan terkesan dingin.
"Malam hari kala hujan deras membasahi kota, aku yang saat itu tengah menginap dirumah besar Paman xiao tidak sengaja mendengar keributan saat tengah turun dari anak tangga untuk mengambil air. Aku masih ingat dengan jelas dimana di sana ada ayahmu bersama ayah dari xu kai tengah berdebat, mereka bertengkar hebat. Pada saat itu ayah xu kai memintamu untuk di jodohkan dengan putranya, namun ayahmu menolak karna dia tau kamu akan di jodohkan dengan seorang pria paruh baya entah siapa namanya. Ibu mu memohon pada Ayah xu kai agar bisa menghentikan perjodohan dirimu dengan pria paruh baya itu"
"Saat itu aku mendengar alasan mengapa ayahmu bisa menjodohkan dirimu dengan pria paruh baya itu, yaitu karna sebuah lilitan hutang. Ayah xu kai memaksa untuk menolong ayahmu, tapi ayahmu tidak menerima niat baik tersebut".
"Dan apa kau tau alasannya mengapa? Aku sangat terkejut saat mengetahui permasalahan itu, dimana ayahmu sangat membenci ayah xu kai lantaran ayahmu menaru rasa suka pada ibu xiao xu kai. Selama ini ayahmu mendekati ayah xiao xu kai agar bisa mengambil hati ibu xiao xu kai, aku tidak salah mengatakan ayahmu adalah bajingan! Karna memang hinaan itu pantas untuknya"
"Semakin lama perdebatan antara ayah mu dan juga ayah xiao xu kai semakin sengit hingga mereka bertarung dilantai dasar, aku menyaksikan sendiri bagaimana ayahmu dengan tega menusuk perut ayah xiao xu kai menggunakan sebuaha pisau yang entah dari mana asalnya. Tepat disaat penusukan itu ibumu, ibu xiao xu kai dan xiao xu kai datang dari arah luar menyaksikan kejadian mengerikan itu. Disaat bersamaan pula xiao xu kai melihat keberadaanku, semenjak kejadian itu aku selalu menemani xiao xu kai dari keterpurukannya. Ia ingin menegakkan keadilan untuk ayahnya yang terbunuh tapi ibunya tidak menaruh dendam pada dirimu maupun ibumu, dia masih ingat pertemanan kalian, meski orang yanag mereka sayangi harus pergi meninggalkan duka yang mendalam"

"Pernikahanmu hanya karna paksaan itu bohong! Xiao xu kai menikahimu hanya ingin membalaskan rasa sakitnya karna kematian tragis ayah tercintanya" ujar nyonya liying mengungkapkan suatu kebenaran yang amat mencengangkan.

Yangmi yang sejak tadi terdiam mendengar semua kenyataan itu langsung bersimpuh, air matanya mengalir dari pipinya. Wanita itu memegang dadanya seolah tak percaya, sebuah misteri akhirnya terungkap. Begitu besar rasa bersalah yang hinggap di hatinya.
"A..ku..minta maaf, maafkan kesalahan ayahku. Aku rasa penderitaanku selama ini sudah cukup untuk menebus kesalahan ayahku bukan?" Lirih yangmi.

Mata wanita itu menatap kearah dimana berdirinya xiao xu kai berada sembari bersimpuh mengatupkan kedua tanganya, nyonya liying belum melihat kedatangan sang suami karna posisinya tengah membelakangi pria tersebut. Dan tidak jauh dari arah pintu tampak berdiri xiao linyi yang sudah mendengar penjelasan nyonya liying. Ia tampak terkejut mendengar rahasia yang amat mencengangkan itu.

"XIAO LIYING!!!" teriak tuan xiao xu kai.

"APA DENGAN MAAFMU BISA MEMBUAT AYAH XIAO XU KAI HIDUP!!" seru nyonya liying tanpa menghiraukan bentakkan dari suaminya.

Yangmi menatap kearah nyonya liying sembari mengusap air matanya, tangan wanita itu mengeluarkan gunting dari bawah tempat tidur.
"Aku memang tidak bisa mengembalikkan nyawanya tapi aku bisa memberikan nyawaku agar semuanya impas" ujar yangmi mengarahkan ujung gunting itu pada jantungnya.

Hal itu membuat semua orang termasuk xiao xu kai terkejut, pria itu melangkah mendekat untuk menghentikan aksi nekat sang istri.

"YANGMI JAUHKAN GUNTING ITU!" seru xiao xu kai mendekat.

"Menjauh dariku!!" Pekik yangmi menatap tajam semua orang.

"Tuan xiao xu kai, aku meminta maaf atas kesalahan besar yang di perbuat oleh ayahku di masa lalu. Cukup sudah penyiksaan yang kau berikan padaku untuk membalas perbuatan ayahku, tapi yang kau perlu tau tuan xiao xu kai kau lebih bersalah karna sudah melibatkan putra kecilku akan kesalahan yang bahkan dirinya tidak tau! Dan aku tidak pernah menyalahkan diriku akan hal ini, sekalipun kebenaran ini terungkap! AKU SANGAT MEMBENCIMU SEUMUR HIDUPKU!" teriak yangmi dengan cepat mengayunkan gunting itu.

"Ibu yangmi ingat XIAO ZHAN!!" seru linyi yang ikutan panik.

Mendengar perkataan linyi membuat yangmi sedikit terkecoh, dengan cepat linyi memberi lirikan pada sang ayah. Seolah menggerti tuan xiao segera berlari menuju istrinya merampas gunting yang ada di tangan kanan yangmi. Yangmi yang kaget hendak memberontak namun tekuknya di pukul oleh tuan xiao membuat wanita itu pingsan, dengan sigap tuan xiao meraih tubuh istrinya sembari menatap tajam kearah liying.
"Aku memberimu izin untuk membawakan makan malam untuknya bukan malah memberitahunya semua kejadian itu! Kau hampir membuatku kehilangan nya xiao Liying! Kau sudah melewati batasan mu" ucap tuan xiao penuh penekanan menatap istri pertamanya yang menunduk.
"Lain kali jaga sikapmu! Aku menjadikan mu istri bukan untuk memanjakanmu! Aku paling benci pada orang yang terlalu ikut campur urusanku" tambah tuan xiao menggendong tubuh yangmi.

"Apa artiku bagimu?" Tanya nyonya liying menatap kecewa suaminya.

"Kau hanya sebatas istri" ujar tuan xiao meninggalkan istri pertamanya serta putra pertamanya.

Tuan xiao membawa yangmi menuju kamarnya, merebahkan tubuh itu dengan penuh kelembutan. Tanganya terulur membelai rambut istrinya dengan air mata mengalir.
"Maaf" gumam tuan xiao.

TIDAK DI INGINKAN(YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang