Kita berjumpa lagi para pembaca terincaaaaa!!
.
.
.
.Wang yibo berlari menuju arah luar untuk menghentikan istri serta mertuanya, namun wang yibo terlambat. Kedua nya sudah masuk kedalam taxi dan mobil itu melaju meninggalkan kediaman tuan xiao.
"XIAO ZHAN" teriak wang yibo berlari mencoba mengejak taxi yang di tumpangi sang istri."Tidak, zhannn jangan tinggalkan aku! ZHAN" teriak yibo menjatuhkan dirinya pada aspal dengan air mata mengalir.
Wang yibo menjatuhkan tubuhnya pada aspal yang sangat panas itu, matanya menatap nanar taxi yang di tumpangi oleh zhan. Banyak pengendara yang menatap iba kearah wang yibo.
"Zhanzhan, tidak boleh pergi hiks zhanzhan. Ibuuu hiks zhanzhan hiks" isak yibo seperti orang gila.Cukup lama wang yibo berlutut dijalan besar itu, seolah menanti kedatangan sang pujaan hati untuk menjemputnya. Namun harapan hanyalah sebuah harapan, orang yang di tunggu tidak kembali padanya. Dengan lemas wang yibo bangun dari posisinya kemudian melangkah dengan gontai untuk mengambil mobilnya yang masih berada di kediaman tuan xiao.
"Ibu, yibo tidak bisa kehilangan nya hiks ibuu apa yang harus yibo lakukan" ujar yibo frustasi.Setelah kepergiaan wang yibo, nyonya liying serta xiao linyi menarik tangan lusi untuk meminta penjelasan.
"Kamu pergi kemana selama ini lusi! Tidak taukah kamu kalau kami pusing kencarimu" tanya nyonya liying.
"Ibu lu_"
"Apa kamu tau kepergiaanmu membuat keluarga ini semakin terpecah! Kenapa kamau pergi disaat hari pernikahan akan berlangsung" seru linyi memarahi adiknya.
"Kak! Aku melakukannya untuk xiao zhan, dia mencintai wang yibo. Aku ingin melihatnya bahagia bersama orang yang di cin_"
"APA DIA BAHAGIA! apa kau melihatnya bahagia!" Seru linyi menatap tajam adiknya.Lusi manatap kakaknya bingung, tidak pernah terbayangkan oleh wanita itu kalau kakak yang selalu bertutur kata lembut untuknya kini malah membentaknya hanya karna xiao zhan yang selalu kakaknya benci dan hina.
"Kakak membentakku?" Tanya lusi tidak percaya.Xiao linyi langsung terdiam setelah mendengar perkataan sang adik, pria itu terlalu emosi saat ini. Rasa bersalahnya pada xiao zhan semakin besar, pria itu menghelan nafas berat kemudian berjalan meninggalkan lusi yang masih menatapnya tidak percaya.
"Ibu? Ada apa dengan kakak? Apa ada yang lusi lewatkan" tanya lusi pada snag ibu.
"Ibu kecewa padamu lusi, keluarga ini hampir hancur hanya karna ulah mu" ujar nyonya liying ikut meninggalkan putrinya tanpa bertanya kabar bagaimana keadaan putrinya selama berada di luar.Disebuah bar besar tampak seorang pria tengah menegak lima botol bir di iringi racauan penuh tangis. Kondisi pria itu sudah sangat memprihatinkan, kancing kemeja nya sudah berbuka bagian atas, rambunya yang acak acakan, matanya yang sebab karna terlalu lama menanggis.
"Hiks zhanzhan hiks maafkan aku hiks ibuuuu" tangis yibo kembali menegak botol birnya."Tuan, sebaiknya anda pulang. Anda sudah terlalu banyak minum" tegur salah satu pegawai di bar itu.
"Tidak! Biarkan aku mati dengan bir ini hiks. Semua orang selalu menyuruhku berjanji hiks aku ingin bahagia bersama zhanzhan hiks" racau pria itu yang tidak lain adalah wang yibo.Melihat kondisi pelanggannya yang sudah semakin mabuk, pegawai bar itu menghubungi keluarga pria itu menggunkaan ponsel yibo yang kebetulan ada di meja. Tidak membutuhkan waktu lama paman yibo yang di hubungi oleh pegawai bar datang, pria paruh baya itu menatap iba kearah ponakannya.
"Yibo, ayo pulang. Ini paman" ujar paman yibo.Srett
Bukannya menurut wang yibo mendorong pamannya walaupun pelan, pria itu menatap sayu kearah pamannya.
"Pergi paman, aku akan pulang jika zhanzhan yang menjemputku" ujar yibo mabuk.
"Seharusnya kamu tidak seperti ini nak, tunjukkan pada zhan kalau kamu benar benar tulus dan mencintainya" ujar paman yibo."Apa? Hahahah dia sudah pergi paman hiks hahahah aku mencintainya tapi dia mencintai orang lain hiks"
Wang yibo kembali menegak bir di tangannya di selingi tangisan, paman yibo tidak tinggal diam pria itu langsung merampas kemudian membuang botol bir itu kelantai. Dengan kuat pria paruh baya itu menarik tangan yibo, mereka berdua menjadi sorotan karna teriakan wang yibo yang menggila saat di tarik oleh pamannya.
Disaat mereka sampai di parkiran bar tiba tiba wang yibo melepaskan jeratan tangannya dari sang paman, wang yibo berjalan sempoyongan menuju arah jalan.
"Paman, kenapa kau tidak mengatakan kalau zhanzhan ikut" igau yibo tersenyum menatap pamannya yang entah ebarda dimana karna pandangannya sudah mengabur efek mabuk.Alis paman yibo terangkat melihat ponakannya yang sudah halusinasi, pria paruh baya itu kembali menyeret lengan yibo agar masuk kedalam mobil. Namun tubuhnya terjelangkang karna dorongan kuat dari yibo, bukannya membantu pamannya untuk bangun wang yibo malah berjalan melewati pria paruh baya itu menuju jalan raya.
"Wang yibo mau kemana kau" ucap paman yibo membangunkan tubuhnya untuk menghentikan langkah pria mabuk itu."Ibuu" lirih yibo.
Deg
Jantung paman yibo berdetak kencang melihat tatapan ponakkannya yang kosong sembari berlari kearah jalan yang tampak banyak kendaraan berlalu lalang, bergegas berlari untuk menghentikan langkah ponakkannya.
"WANG YIBOO!" seru paman yibo.Bug
"Ibuuu" lirih yibo menjatuhkan lututnya kepinggir aspal dengan air mata mengalir.
