Banyak adegan romantek, semoga kalian gak gumoh bacanya wkwk
Enjoy💕
Raut kebingungan nampak jelas diwajah cantik model itu. Bahkan, Renjun sampai mengecek nomor pintu memastikan ia tidak salah memasuki kamar. Benar saja dia tidak salah, ini memang kamarnya.
Tungkai ia bawa masuk, matanya melebar begitu memperhatikan nuansa kamar hotel yang tak biasanya. Kelopak-kelopak bunga mawar merah mengiringi setiap langkah berpijak, harum semerbak dari bunga itu seakan menyambut pemeran utama.
Renjun takjub, hiasan bunga-bunga sangat indah, membuatnya terpana. Tapi tetap saja benaknya penuh tanda tanya. Satu nama terlintas kemungkinan dalang dibalik ini semua.
"Jeno?"
Hening, tidak ada jawaban. Kening Renjun kian mengkerut saat melihat foto-foto dirinya bersama Jeno terpasang apik disepanjang dinding. Foto-foto itu, mulai dari foto pertama mereka meresmikan hubungan, kencan pertama, liburan, dinner, anniversary dan masih banyak lagi kenangan-kenangan indah yang terpajang.
Sudut bibir terangkat kala mengingat semua kenangan itu, pipi turut bersemu. Apalagi Renjun mendapati sebuah foto yang diambil ketika ia dan Jeno sehabis melakukan hubungan intim.
"Astaga, kenapa ada foto ini." Malu Renjun. "Jenooo" jelas, nama itu telak menjadi sang pelaku.
Renjun berbelok, kakinya mengikuti arah kelopak bunga bertebaran yang menuju kamar utama, sontak ia tertegun.
Disana, di dekat jendela besar ada sebuah meja yang diatasnya terdapat banyak buket besar bunga mawar merah. Namun bukan itu yang membuat Renjun mematung, melainkan kalimat yang terpampang.
'Will You Marry Me'
Renjun yang masih terpaku tak menyadari jika Jeno kini berjalan mendekat padanya kemudian memeluk tubuh mungil itu dari belakang. Lengan ia lilitkan erat dipinggang ramping sembari berbisik.
"Bagaimana? Kaget?"
"Jeno... ini..." kala Renjun menoleh, Jeno membubuhkan satu kecupan singkat. Perlahan Jeno memutar tubuh Renjun lalu dia berlutut.
Model cantik itu sontak menutup mulutnya, bahkan air matanya hendak menetes tatkala sang dominan mengeluarkan kotak yang berisi cincin berlian yang sangat indah.
"Aku bukan lelaki yang bisa berkata manis tapi kuharap kau mengerti maksud ku." Jeno mengambil sebelah tangan Renjun, menciumnya dengan gemetar. Sungguh jantungnya daritadi sibuk menompa kencang.
"Renjun Cera Quinn... will you—"
"YES!" Jerit Renjun lantang. Ia segera memeluk Jeno, menumpahkan tangis di dada bidang yang sekarang resmi menjadi calon suami. Jeno pun turut menangis, menangis bahagia tentunya.
Sebab cintanya, rumahnya, menerimanya untuk menghabiskan waktu bersamanya hingga maut memisahkan.
"Seharusnya ini teriadi besok tapi kenyataannya aku sudah tidak tahan lagi ingin mensegerakan dirimu menjadi milik ku sepenuhnya. Kau tidak keberatan bukan?"
"Tidak sama sekali." Renjun menggeleng, menatap Jeno angkuh. "Cepat atau lambat aku akan menjadi bagian Lewis."
"Percaya diri sekali namun itu memang benar."
Jeno terkekeh kemudian menggendong sang kekasih dan memutar tubuhnya jahil, Renjun tergelak dibuatnya.
***
Usai lamaran romantis, kini pasangan yang sedang dimabuk cinta itu menghabiskan waktu dengan berkeliling area sekitar. Berjalan bergandengan tangan sambil sesekali berpagut kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Pilot || NOREN
FanfictionSLOW UPDATE || VERSI HAPPY ENDING! Jeno berjanji pulangnya adalah Renjun, juga anaknya yang sedang bertumbuh di perut istrinya. Tapi saat tragedi itu terjadi, pulangnya tetap pada Renjun atau dia menuju 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 yang lain... Pilot jn x model rj ...