1

6.1K 492 23
                                    

Kilatan cahaya kamera tak hentinya memotret seseorang yang baru saja turun dari mobil.

Semua orang meneriaki namanya, meminta perhatiannya guna menghasilkan foto yang menakjubkan.

Dia, Renjun Cera Quinn.

Model ternama yang pada hari ini akan berangkat menuju Milan untuk menghadiri acara Milan Fashion Week.

"Renjun, tolong lihat kearah sini!"

"Renjun, sebelah sini!"

Dan masih banyak para wartawan, fansite dan segala macam yang berlomba mengabadikan visual seorang Renjun.

Senyum terbaik ditampilkan, lambaian tangan tak kunjung henti menyapa penggemar. Khalayak terpana begitu Renjun melewati mereka. Rambut yang ditata rapi kebelakang memperlihatkan kening mulus, make up tipis yang mempercantik wajah ayu nya lalu pakaian mahal yang di kenakan. Renjun nampak bak pangeran yang keluar dari negeri dongeng. Pantas saja orang orang tidak berhenti menatapnya kagum.

Karena dia sungguh indah.

Namun disetiap langkahnya, yang tidak di sadari orang orang Renjun sesekali menoleh kebelakang. Mencuri pandang pada sosok tinggi yang berjalan beriringan bersamanya tetapi agak jauh.

Dia, Jeno Alexander Lewis.

Kekasih Renjun, juga merupakan pilot yang hari ini akan mengantarnya menuju Milan.

Manik saling bertemu, Renjun memberi senyum tipis. Untung saja perdebatan yang terjadi sebelum berangkat tidak lah berlangsung lama. Meski Jeno masih menatapnya datar dan ada sedikit emosi yang tertinggal.

Renjun tertawa kecil. Alasan kekasih tampannya itu marah adalah karena ia memakai kemeja dengan bahan kain yang agak transparan sehingga menampilkan lekuk tubuh indahnya.

Renjun ulas senyum geli lalu mengedipkan mata pada Jeno. Bibirnya ia kerucutkan, memberi gesture seolah mencium sosok tampan itu.

Di balik masker hitam, Jeno mendengus. Kekasihnya itu begitu tahu cara mereda emosinya yang bahkan ia tidak bisa benar benar marah.

Hanya saja Jeno membenci tatapan tatapan mesum yang kebanyakan para dominan lakukan saat melihat Renjun hari ini.

Sial. Jeno ingin sekali mencongkel mata mereka.

***

"Ladies and gentlemen, this is your captain speaking..."

Itu hanyalah pengumuman mengudara biasa yang dilakukan pilot setelah lepas landas, namun Renjun yang mendengar memberi efek berbeda. Entah mengapa tubuh Renjun seakan panas ketika mendengar suara berat dan serak milik Jeno.

Lantas Renjun segera meraih segelas Champagne meneguk hingga tandas dalam hitungan detik.

Ahh... bayang bayang malam panas bersama kekasihnya itu terputar bak film di kepala Renjun, cuma gara-gara suara saja.

Lantas Renjun mengajukan protes dalam bentuk pesan singkat yang mana kemudian melotot tak percaya membaca balasan pesan dari sang pilot yang sama sekali tidak peka akan maksudnya.

"Dasar tidak peka!" Gerutu Renjun. Protesan Renjun tentang suara Jeno hanya ditanggapi biasa.

Sebenarnya tidak ada yang salah, cuman Renjun ada memergoki seorang pramugari tersipu mendengar suara lelakinya.

Hei! Sudah pasti pramugari itu berpikiran macam-macam kan?!

Apalagi tadi sesaat sebelum memasuki pesawat Renjun melihat Jeno disambut riang oleh seorang pramugari yang wajahnya tak ia kenali.

Mr. Pilot || NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang