Follow akun instagram author: wp.aydya_11
Jangan lupa vote, karena vote dari kalian adalah semangat bagi para author💚
●●●
Pagi hari yang cerah ini, seorang gadis cantik memakai gaun pengantin dan jilbab segi empat. Ia sedang memandangi wajahnya di sebuah cermin di dalam kamarnya. Perasaan panik, senang, takut, bercampur menjadi satu. Gadis itu sama sekali tidak menyangka akan secepat ini untuk menjadi istri orang.
Raffa, gadis itu kini memegang erat ponselnya, ia takut karena nanti tidak bisa menjadi istri yang baik untuk suaminya.
Dalam lubuk hatinya Raffa merasa senang karena akan memulai hidup baru, namun ia merasa takut suatu saat nanti ia tidak bisa menjadi istri yang baik.
Ceklek!
Pintu terbuka membuat Raffa menoleh ke arah pintu. Raffa memasang wajah melas melihat kedatangan sahabatnya, Risma mendaratkan bokongnya di ranjang sambil menatap Raffa dengan intens.
Kini jarak keduanya tidak begitu jauh karena meja rias milik Raffa berada di samping kiri ranjang.
"Ih gila, gue pangling liat lu Raf." celutuk Risma menutup mulutnya sendiri karena sangat kagum dengan penampilan sahabatnya sekarang.
Raffa memutar bola matanya malas, "Gue lagi panik pea. Gue takut suatu saat nanti gue gak bisa jadi istri yang baik." sahutnya.
Risma terkekeh kecil, "Lo harus percaya diri Raf, jalani aja dulu, jangan terlalu berpikiran negatif."
"Kan lo suka bilang sama gue kalau kita harus selalu berpikir positif."
Raffa menunduk mendengar penuturan sahabatnya. Ada benarnya juga Risma berkata.
Kita harus selalu berpikir positif akan sesuatu hal, dan apa yang kita dapatkan harus kita jalankan terlebih dahulu, jangan langsung menyerah begitu saja. Berpikir positif membuat kita agar selalu bersemangat menjalani sesuatu.
Risma mendongakkan wajah sahabatnya. "Hei, jangan nangis, Raffa. Nanti make up lo luntur." kata Risma mengusap air mata Raffa yang mulai berjatuhan.
Raffa memeluk Risma dengan erat, "Gue belum siap Ris." jawab nya dengan suara parau.
Risma mengelus punggung Raffa untuk menenangkan, karena hanya ini yang dapat menenangkan sahabatnya.
"Lo pasti bisa, semangat."
Ceklek!
"Raffa kamu siap-siap nak, acara ijab kabul akan segera di mulai." kata bunda Gea memasuki kamar anaknya.
Risma melepas pelukan dari sahabatnya.
Raffa menatap sang bunda, "Bukannya belum datang ya bun?"
"Udah datang satu menit yang lalu."
"Kamu nangis ya?" lanjut bunda Gea baru menyadari anaknya sudah menangis.
Raffa terdiam sambil menunduk. Bunda Gea berjongkok di hadapan anaknya lalu mendongakkan kepala sang anak.
"Jangan nangis sayang." ucapnya dengan suara lembut.
Bunda Gea membawa anaknya ke dalam pelukannya, ia melirik Risma yang tersenyum kecil. Seakan tahu sorotan mata bunda Gea, Risma mengangguk.
"Tadi Raffa bilang takut karena nanti gak bisa jadi istri yang baik, tante." jelas Risma.
Bunda Gea mengangguk kecil, "Jalani aja dulu sayang. Jangan berpikir seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZMA
General FictionZMA by aydya_11 FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗ ~~~ Pernikahan memang suatu hal yang membahagiakan. Tapi... Bagaimana dengan dua orang asing yang tidak pernah bertemu, tidak saling mengenal, namun harus memiliki ikatan pernikahan. Ini bukan kemauan keduan...