Follow akun instagram author: wp.aydya_11
Jangan lupa vote, karena vote dari kalian adalah semangat bagi para author💚
●●●
"Kebahagiaan yang paling sempurna adalah kebahagiaan bersama orang yang sederhana, tapi memperlakukanmu dengan cara istimewa."
-Raffaella Jolicia●●●
Raffa mengangguk mantap sambil menunjukkan senyuman manisnya. Hal itu membuat jantung Zaidan berdetak lebih cepat dari sebelumnya, ia berdehem kecil untuk mengurangi rasa gugupnya.
"Okelah nanti setelah kamu dari masjid aku setor hafalan doa tadi."
Lalu Raffa kembali melahap batagornya, ia melirik ke arah Zaidan yang sedang menatap dirinya dari samping. Hal itu tentu saja membuat kedua pipi Raffa perlahan memerah.
"M-mau?" tawarnya dengan gugup.
Zaidan menggeleng. "Kenapa tadi kamu lari saat melihat penjual batagor?" tanyanya.
Raffa berdehem kecil untuk menetralkan rasa gugupnya. "Karena batagor adalah makanan kesukaanku." jawabnya kembali melahap batagor tersebut.
"Bukan itu. Maksud saya, dengan cara kamu berlari seperti tadi itu mengundang perhatian pria lain." kata Zaidan memperjelas pertanyaannya.
"Uhuk uhuk!" Raffa terbatuk dan berlari menuju dapur untuk mengambil minumnya yang tertinggal.
Zaidan yang hendak beranjak pun kembali duduk. "Pelan-pelan makan nya." ujar Zaidan melihat Raffa kembali dengan membawa gelas di tangannya.
Raffa kembali duduk dan meminum air terlebih dahulu lalu menaruh gelas tersebut di meja. Ia menatap Zaidan dengan ekspresi terkejut, "Emang iya?" katanya.
Zaidan mengangguk. "Ya, bahkan pria itu memuji kamu bahwa kamu itu lucu, dan dia berkata seperti itu di depan suaminya."
Seakan tahu dengan maksud dari perkataan Zaidan, Raffa diam-diam menahan senyumnya. Raffa yakin kalau pria di sampingnya ini sedang cemburu karena dirinya di puji oleh pria lain.
"Jadi kamu cemburu?" tebak Raffa menahan senyum nya.
"Menurut kamu?"
Raffa mendecak sebal, "Dih, di tanya malah nanya balik." katanya.
Zaidan menghela nafas panjang. "Na'am zaujati. Saya cemburu mendengar kamu di puji oleh pria lain bahkan pria itu mengatakannya di depan saya sebagai suami kamu."
Raffa terkejut mendengar penuturan Zaidan yang begitu lembut, ia lebih baik diam dan kembali memakan batagornya yang hanya tinggal dua suapan. Namun berbanding balik dengan hatinya yang ingin menjerit saat ini juga, ia merasa di perutnya banyak sekali kupu-kupu yang beterbangan.
Pipi Raffa akhirnya memerah dan bibirnya berkedut menahan senyuman.
"Dan saya tidak ingin menjadi laki-laki dayyuts."
Setelah memakan habis batagor ia mengerutkan dahinya sambil memberanikan diri untuk bertanya kata yang baru saja ia dengar yaitu 'dayyuts'.
"A-apa itu dayyuts?" Raffa bertanya dengan perasaan gugup.
"Dayyuts adalah laki-laki yang sama sekali tidak memiliki rasa cemburu terhadap istrinya."
"Bahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dilihat oleh Allah (dengan pandangan kasih sayang) pada hari kiamat nanti, yaitu: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan ad-dayyuts...' (HR. An-Nasa-i, Ahmad, dan lain-lain)."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZMA
General FictionZMA by aydya_11 FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗ ~~~ Pernikahan memang suatu hal yang membahagiakan. Tapi... Bagaimana dengan dua orang asing yang tidak pernah bertemu, tidak saling mengenal, namun harus memiliki ikatan pernikahan. Ini bukan kemauan keduan...