Follow akun instagram author: wp.aydya_11
Jangan lupa vote, karena vote dari kalian adalah semangat bagi para author💚
●●●
Hari yang masih gelap dengan awan yang perlahan-lahan menjadi sangat cantik nan indah. Jika sekarang biasa di sebut dengan, sunrise.
Lima insan berbeda umur sedang berkumpul di parkiran ndalem setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah bersama para santri di masjid utama.
Dua orang wanita yang berbeda umur tersebut sedang memeluk satu sama lain untuk melepas rindu mereka nantinya. "Kamu jangan terlalu cape ya, sayang." nasihat umi Hani mengingat menantunya ini sedang mengandung.
Sedangkan tiga lelaki berbeda umur itu sedang berbincang kecil. Namun, lebih tepatnya hanya abi Jafar dan gus Zaidan yang berbincang. Sedangkan Farel hanya menatap perut Cia yang masih rata.
"Kak gus, berarti nanti Farel punya keponakan dong?" tanya Farel mengalihkan pandangannya mendongak menatap Zaidan.
Zaidan tersenyum kecil sambil mengusap puncak kepala bocah itu. "Iya."
Farel melebarkan senyumnya mendengar perkataan gus Zaidan. "Yey! Farel bakalan punya temen."
"Alhamdulillah." ucap abi Jafar ikut menimpali.
"Gus."
Zaidan menoleh dan mendapatkan istrinya yang sedang tersenyum menatap dirinya. "Kenapa? Mau sekarang?"
Ya. Hari ini adalah hari dimana sepasang suami istri itu akan berangkat menuju ibu kota Indonesia, yaitu DKI Jakarta.
"Istrimu jangan di biarkan terlalu capek dan harus istirahat yang cukup. Itu pesan abi." nasihat abi Jafar kepada putranya.
Gus Zaidan mengangguk mantap. "Kalo begitu Zaidan sama Cia berangkat dulu, umi, abi, Farel."
Zaidan mengecup punggung tangan orangtuanya di ikuti oleh istrinya. Dan terakhir Farel yang mengecup tangan sepasang suami istri itu.
"Kak Raffa jangan lupa oleh oleh ya!!" seru Farel saat melihat Cia sudah berada di dalam mobil.
Cia tersenyum lebar dan menurunkan jendela mobil agar dirinya bisa terlihat oleh Farel. "Siap!!" Cia memberikan hormat kepada bocah itu.
"Dadah! Assalamualaikum!"
Tin!
Zaidan menekan klakson mobil tanda perpisahan.
"Waalaikumsalam." Umi Hani, abi Jafar, dan Farel melambaikan tangannya melihat Cia juga melakukan hal seperti itu.
Beberapa menit telah berlalu kini mobil yang di supiri oleh gus Zaidan sedang melaju di jalan tol dengan kecepatan sedang.
"Gus nanti kita di sana berapa lama?" tanya Cia menatap suaminya dari samping.
"Setelah masalah di restoran selesai."
"Oh, oke."
"Ayah dan bunda sudah di beritahu?"
"Sudah."
"Na'am."
Dalam perjalan, Cia terus menatap jendela mobil melihat pemandangan selama di jalan tol. Ia menurunkan sedikit jendela mobilnya agar bisa menghirup udara segar dari luar.
"Jangan lama-lama nanti masuk angin." ujar gus Zaidan.
Cia tidak menjawab, ia memejamkan kedua matanya menikmati udara segar yang menerpa permukaan kulit putih bersih nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZMA
General FictionZMA by aydya_11 FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗ ~~~ Pernikahan memang suatu hal yang membahagiakan. Tapi... Bagaimana dengan dua orang asing yang tidak pernah bertemu, tidak saling mengenal, namun harus memiliki ikatan pernikahan. Ini bukan kemauan keduan...