ZMA 13 [Mahkota.]

665 26 1
                                    

Follow akun instagram author: wp.aydya_11

Jangan lupa vote, karena vote dari kalian adalah semangat bagi para author💚

●●●●

"Kata siapa kamu tidak pantas buat saya? Saya akan membuatmu pantas dan membimbing kamu sampai jannah nya, InsyaaAllah."
-Zaidan Muhammad Al-Farizqi

●●●

"Assalamualaikum." salam tersebut berasal dari seorang gadis memakai gamis hitam dan jilbab bergo berwarna cream.

"Waalaikumsalam. Sini nak." Umi Hani menyuruh menantunya untuk masuk.

Raffa mengecup punggung tangan kyai Jafar, umi Hani dan kyai Hamzah. Zaidan menatap Raffa memberi isyarat untuk duduk di sampingnya. Namun sang empu memutar bola matanya malas dan lebih memilih duduk di samping umi Hani.

"Raffa, ini kakek kamu, kyai Hamzah. Abi dari saya." jelas abi Jafar memberitahu menantunya. Raffa tersenyum sambil mengangguk kecil.

"Masyaallah, istrimu geulis, a."

°°°°

Umi Hani sedari tadi salah fokus dengan hidung menantunya yang merah. Apakah menantunya ini habis menangis? tanyanya dalam hati.

Umi Hani mengumpulkan keberaniannya untuk menanyakan hal tersebut. Ia menghela nafas lalu membuangnya.

"Hidungmu merah, nak. Ada apa?"

Raffa menatap umi Hani sambil menggeleng kecil. "Gapapa umi. Cuman di tarik aja tadi." katanya sambil melirik sinis kepada Zaidan.

Zaidan menaikkan sebelah alisnya. Dalam diam ia tersenyum dengan jawaban istrinya dan tatapan sinis yang diberikan Raffa kepadanya.

"Di tarik? Maksudnya." sambung kyai Jafar yang dibuat penasaran dengan perkataan menantunya.

Raffa menyengir. "Gapapa kok."

Kyai Hamzah menggeleng kecil. Lalu ia menatap cucu menantunya. "Kamu sudah keliling pesantren, nak?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

Gadis berjilbab bergo itupun menggeleng. "Belum, kakek."

Kyai Hamzah tersenyum kecil, "Nanti sore kita keliling pesantren."

Kedua mata gadis tersebut berbinar sambil menganggukan kepalanya. "Siap, kakek."

"Kamu juga ikut, a."

Belum sempat Zaidan menjawab pertanyaan sang kakek. Namun Raffa sudah terlebih dahulu bersuara.

"Gak usah kakek. Kita berdua aja." sahutnya.

Kyai Hamzah mengerutkan dahinya. "Kenapa?"

Raffa kembali menyengir. "Gapapa, Raffa cuman pengen berdua aja sama kakek." Alasan yang tidak masuk akal, tapi tidak apa-apa. Hanya itulah yang bisa menyelamatkannya untuk menghindar dari Zaidan.

°°°°°

Sesampainya di rumah. Raffa berjalan santai menuju kamarnya, namun ucapan Zaidan mampu menghentikan langkahnya.

ZMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang