Follow akun instagram author: wp.aydya_11
Jangan lupa vote, karena vote dari kalian adalah semangat bagi para author💚
●●●
Setelah membersihkan diri Raffa terduduk di bibir ranjang sambil memainkan ponselnya, saat pintu kamar terbuka Raffa menoleh dan terdapat Zaidan memakai baju koko serta sarung dan peci yang selalu berada di kepala nya. Pria itu baru kembali dari masjid setelah melaksanakan sholat asyar.
"Assalamualaikum." salamnya.
"Waalaikumsalam."
"Sudah sholat?" tanya Zaidan ikut mendaratkan bokong nya di bibir ranjang samping Raffa.
Raffa menatap Zaidan sambil menggeleng. "Aku baru dapet tamu bulanan tadi." jawabnya membuat Zaidan mengangguk.
"Itu hape kamu di nakas, udah aku save nomornya." kata Raffa kembali fokus pada ponselnya.
Zaidan menatap ke arah meja nakas lalu tersenyum kecil, ia beranjak dari duduknya. "Saya mau keliling pesantren nyari angin." Zaidan hendak keluar dari kamar namun tangannya tertahan oleh tangan Raffa.
Raffa memegang tangan Zaidan membuat pria itu menoleh ke belakang. "Mau ikut." rengek Raffa.
Zaidan yang melihat itu pun tersenyum sangat kecil, lantas ia mengangguk. "Pakai jilbabmu, saya tunggu di depan."
"Jangan di tinggal..."
Zaidan mengangguk dan tangannya terangkat mengusap puncak kepala Raffa.
"Awas aja kalo ninggalin."
"Na'am zaujati." Zaidan keluar dari kamar dan berjalan menuju depan rumah untuk menunggu istrinya.
Raffa dengan secepat kilat mengambil jilbabnya di dalam lemari dan memakai jilbab bergonya. Setelah itu ia berlari kecil keluar kamar dan saat di ruang tamu ia celingak-celinguk mencari keberadaan suaminya. Namun ia tidak putus asa dan kembali berlari keluar rumah dan saat itu juga bahunya melorot dengan kedua mata memerah.
"Ninggalin..." lirihnya dengan isak tangis yang mulai terdengar.
Raffa menunduk dan tangannya mengusap air mata yang mulai turun membasahi pipinya.
"Kenapa?" suara bass itu mampu membuat Raffa mendongakkan kepalanya.
Bibir gadis itu terangkat menjadi senyuman namun tak lama wajahnya kini menjadi masam. "Kenapa ninggalin!" kesal Raffa menatap malas suaminya.
"Saya tadi di sana nungguin kamu dan ada ustadz yang nyamperin." Zaidan menunjuk di mana ia tadi menunggu istrinya. Sedangkan Raffa mengikuti arah tunjuk Zaidan.
Raffa menunduk, ia merasa kejadian ini adalah hal yang paling memalukan untuknya saat bersama Zaidan. Raffa tidak akan melupakan momen ini karena ini benar-benar memalukan menurutnya.
Dagu Raffa di angkat oleh Zaidan dan mereka saling menatap satu sama lain. Lalu Zaidan menyamakan tinggi badannya dengan istrinya itu.
"Bu dokter ini ternyata masih anak kecil ya." Lalu Zaidan mengecup kening istrinya.
Raffa yang mendapatkan perlakuan tersebut pipinya memerah namun tidak berlangsung lama karena dirinya teringat kata-kata Zaidan yang menyebutnya anak kecil. Tentu saja Raffa tidak terima.
"Aku udah gede ya!" kata Raffa menatap tajam suaminya.
Zaidan tersenyum sangat kecil dan mengusap puncak kepala Raffa, "Tapi kamu lebih pendek dari saya." celetuk Zaidan membuat Raffa membelalak matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZMA
General FictionZMA by aydya_11 FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗ ~~~ Pernikahan memang suatu hal yang membahagiakan. Tapi... Bagaimana dengan dua orang asing yang tidak pernah bertemu, tidak saling mengenal, namun harus memiliki ikatan pernikahan. Ini bukan kemauan keduan...