Follow akun instagram author: wp.aydya_11
Jangan lupa vote, karena vote dari kalian adalah semangat bagi para author💚
●●●
Pagi harinya, pasangan suami istri itu sedang dalam perjalanan menuju sebuah restoran yang tidak jauh dari hotel mereka menginap. Restoran itu ialah milik keluarga Al-Farizqi.
Tidak memakan banyak waktu, mereka sudah sampai di restoran yang lumayan besar dan sepi. Abi Jafar memang selalu menutup restoran nya di siang hari jika di bulan ramadhan. Alasannya hanya satu, yaitu agar tidak ada orang yang berbuka sebelum waktunya di restoran miliknya.
Restoran itu bernama Al-Farizqi, jika di bulan ramadhan akan buka sore hari setelah adzan ashar. Dan jika setiap harinya, akan buka dari jam delapan pagi hingga jam delapan malam.
Zaidan mengajak istrinya untuk masuk ke dalam restoran yang tidak terkunci, melainkan ada salah seorang pria kepercayaan keluarga Al-Farizqi yang sudah sedari tadi berada di dalam.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam. Silahkan duduk, gus, ning." ujar pria itu. Ia diberi kepercayaan oleh abi Jafar untuk menjaga restorannya dan bisa di bilang bos pengganti.
Dulunya, pria itu mengabdi di pesantren Al-Farizqi. Namun, karena keinginan kedua orangtuanya yang terus memaksa dirinya untuk bekerja keluar kota. Hingga abi Jafar merasa iba dan memberikan kepercayaan kepadanya.
"Terimakasih."
Zaidan menatap sekeliling yang bersih dan terawat. "Kabarmu bagaimana?"
"Alhamdulillah gus. Gus dan istri bagaimana kabar nya?" tanya Faiq. Ya, pria kepercayaan keluarga Al-Farizqi bernama Faiq.
"Alhamdulillah baik."
"Bagaimana dengan pria itu, Faiq?" tanya Zaidan to the point. Yang di maksud adalah pria yang mengambil uang restoran dengan nominal yang lumayan besar.
"Gus, saya mau meminta maaf atas kelalaian saya. Dan tolong sampaikan maaf saya kepada kyai." Faiq benar-benar merasa bersalah atas kelalaian nya.
"Na'am, Faiq. Kamu jangan merasa bersalah seperti itu, ini sudah menjadi takdir Allah. Sebelumnya saya ingin berterimakasih kepadamu yang sudah menjaga amanah dan menjaga restoran ini."
Hati Faiq tersentak mendengar penuturan dari Zaidan, Gus-Nya. Hatinya selalu terpanggil jika mendengar penuturan abi Jafar ataupun Zaidan dan ia selalu berdoa agar ia bisa menjadi seperti beliau yang tenang dalam menghadapi masalah.
"Na'am, gus, sama-sama."
"Saya sudah menyimpan banyak bukti sebelum gus datang kemari, dan bukti itupun berkat bantuan dari karyawan lain." ujar Faiq mulai membahas percakapan inti.
"Memang awalnya, beberapa karyawan di sini merasa curiga dengan gerak gerik pria itu yang selalu mendekati kasir wanita. Awalnya, mereka menyangka bahwa keduanya saling suka, namun si kasir wanita bercerita kepada teman karyawan lainnya bahwa sebenarnya dia risih terus di dekati oleh pria itu."
"Bahkan sering sekali, kasir di ambil alih oleh pria itu dengan berbagai macam alasan."
Cia yang merasa bosan mendengarkan pembahasan suaminya dengan Faiq, akhirnya membuka ponselnya dan mendapati banyak pesan dari sahabatnya.
"Maaf, saya memotong pembicaraan." ujar Cia membuat pandangan suaminya menatapnya. Tidak dengan Faiq yang menundukkan pandangannya menjaga pandangan seperti yang di ajarkan dulu di pesantren. Meski sudah lama tinggal di kota, Faiq tidak pernah lupa dengan apa yang di ajarkan di pesantrennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZMA
General FictionZMA by aydya_11 FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗ ~~~ Pernikahan memang suatu hal yang membahagiakan. Tapi... Bagaimana dengan dua orang asing yang tidak pernah bertemu, tidak saling mengenal, namun harus memiliki ikatan pernikahan. Ini bukan kemauan keduan...