.
.
.
.
.
.
.
.Pagi hari di kampus.
"Becky ayo temani aku jalan-jalan ke mall mumpung kelas kosong" ucap Irin.
"Hmm boleh aku juga mau beli kebutuhanku untuk di apartemen" ucap Becky.
"Kamu naik mobilku saja bagaimana?" Ucap Irin.
"Tidak usah, aku naik motor saja supaya nanti sekalian berangkat kerja" ucap Becky.
Waktu yang di perlukan Becky dan Irin ke mall cuma 15 menit.
Mereka berdua berkeliling ke mall Irin membeli beberapa make up dan pakaian, sedangkan Becky membeli minyak aroma terapi dan keperluan untuk mandi. Saat becky ingin membayar di kasir tidak sengaja Irin melihat isi dompetnya becky, dia kaget ternyata becky mempunyai black card.
"Becky ayo makan aku lapar" ucap Irin.
"Iya boleh" ucap Becky.
Saat di meja makan restoran.
"Becky sebenarnya kamu siapa, tadi aku tidak sengaja melihat isi dompetmu ternyata ada black card" ucap Irin.
"Hmm aku mau jujur, tapi ini rahasia kamu tidak boleh memberitahukan kepada orang lain" ucap Becky.
" Iya aku janji" ucap Irin.
"Namaku yang sebenarnya adalah Rebecca Patricia Armstrong" ucap Becky.
"Haaa, jadi kamu anak dari pemilik kampus Arms.university dan pemilik perusahan Arms.corp yaitu perusahaan terbesar seasia dan eropa itu" irin kaget dan melongo.
"Iya" jawab singkat Becky.
"Terus kenapa kamu harus kerja Part time dan menyembunyikan identitasmu apa kamu sudah bosan hidup enak" ucap Irin.
" Aku ingin merasakan hidup yang sederhana tanpa orang lain mengetahui bahwa aku itu putri dari Amrstrong" ucap Becca.
Saat becca menikmati makanan di restoran, mata Becca tertuju pada seorang pria yang sedang berjalan bersama seorang wanita dengan sangat mesra.
"Brughh" Becca menghentakan Meja dengan keras.
"Astaga Becky kamu mengagetkanku, kamu kenapa?" Ucap Becky.
"Itu suaminya dari seorang yang aku cintai, sialan ternyata dia selingkuh di belakang istrinya" ucap Becky.
"Sabar becky" ucap Irin.
"Kamu tadi beli hoody sini buat aku nanti aku ganti dengan harga 10X lipat" ucap Becky.
"Ya ini silahkan pakai, no rekeningnya aku kirim ke id line mu supaya kamu tidak lupa" ucap Irin
"Giliran duit cepat, aku pergi dulu ya!" Ucap Becky.
Becky sudah menunggu di Basement dengan memakai masker dan hoodie secara terbalik supaya tidak mudah di kenali.
Beberapa menit kemudian, Mario datang dengan selingkuhannya. Becky datang menghampiri Mario langsung memukul wajah Mario dengan keras.
"Bug" suara pukulan dari tangan Becky.
"Kamu siapa, datang-datang memukuliku" ucap Mario.
"Kamu tidak perlu tau siapa aku, ternyata ini kelakuan kamu di belakang istrimu" ucap Becky.
"Itu bukan urusanmu" ucap Mario
"Karena kamu sudah menyakiti Freen berarti itu sudah menjadi urusanku" ucap Becky.
"Sialan" ucap Mario.
Mario sudah bersiap untuk menonjok Becky, tapi dengan cepat becky bisa menghindar dan kembali memukuli Mario sampai babak belur.
Becky yang sejak kecil sudah di bekali ilmu bela diri untuk melindungi dirinya sendiri, jadi gampang sekali untuk menghajar Mario
"Awas akan aku cari tau identitasmu!" Ucap Mario
"Kalau kamu berhasil mencari tau saya, maka aku tidak akan segan-segan untuk mengirimkan Video kamu bersama wanita jalangmu itu ke Istrimu" ucap Becky kemudian meninggalkan Mario.
"Ahh sial" ucap Mario.
Becky melepaskan hoodienya di tempat yang aman kemudian langsung melanjutkan untuk berangkat ke kafe
______________________________
"Ehh Bec akhirnya kamu datang juga" ucap Freen.
"Belum telat kan saya" ucap Becky.
"Belum ini pelanggan sudah ramai sekali" ucap Freen.
"Ya sudah aku langsung ke loker untuk menganti pakaian kerjaku" ucap Becky.
"Ehh bec tunggu dulu" ucap Freen.
"Ada apa?" Tanya Becky.
"Ayo ikut saya sekarang ke ruanganku" ucap Freen.
Di ruangan Freen,
Freen langsung mengambil kotak P3K di laci mejanya.
"Sini tanganmu harus segera di obati" ucap Freen.
"Sudah tidak apa-apa nona Bos" ucap Becky.
"Kalau tidak mau di obatin aku tidak akan mengijinkanmu untuk bekerja" ucap Freen.
"Baiklah" jawab Becca menyerahkan tangannya ke Freen untuk di obati.
"Kamu habis ngapain sampai tanganmu terluka seperti itu" ucap Freen.
"Tadi aku jatuh dari motor" jawab Becky.
Tangan kiri Freen memegang tangan Becky dan tangan kanannya di gunakan untuk mengobati lukanya.
"Aku bersihin dulu lukanya ya" ucap
Freen"Ya" jawab Becky.
Mata Becky terus memperhatikan Freen yang sedang mengobati lukanya dengan sangat telaten, kemudian membalut telapak tangan Becky dengan perban.
(Kamu sangat cantik sekali Freen ketika sedang serius seperti ini tangan kamu juga sangat lembut) batin Becky
"Sudah selesai bec, silahkan kembali bekerja" ucap Freen.
"Terima kasih nona bos, telah mengobati lukaku" ucap becky.
(Saking keasyikan memandang Freen sampai tersadar selama di obati tidak merasa perih ataupun sakit) batin becky
.
.
.
.
.
.
.
.
.Bersambung