mobil Freen sudah berada di depan kampus Becky. becky turun dari mobil dan mendudukkan Evelyn di bangku penumpang kemudian memakaikan seat belt ke Evelyn.
"Gadis kecil, aunty harus belajar dulu, Evelyn juga harus belajar yang rajin ya supaya pinter" ucap Becky sambil mencium kening evelyn.
"Semangat belajarnya aunty berbie" ucap Evelyn.
"Terima kasih cantik" ucap Becky.
"Phi Freen hati-hati menyetirnya dan ingat jangan banyak pikiran" ucap becky sambil mengusap kepala Freen.
"Iya" jawab Freen menganggukan kepala.
"Bye-bye gadis kecil" ucap Becky melambaikan tangan
"Bye-bye aunty berbie" ucap Evelyn membalas lambaian tangan Becky.
Di kelas.
"Hai becky kenapa kamu dari tadi senyum-senyum terus kamu sakit" ucap Irin memeriksa suhu badan Becky dengan meletakkan telapak tangan di dahi.
"Aku tidak sakit, tapi aku lagi bahagia Irin" ucap Becky menyingkirkan tangan Irin.
"Bahagia kenapa?" tanya Irin.
"Tadi malam Freen menginap di tempatku" jawab Becky.
"Jadi semalam kamu tidur berdua, bareng dengan Freen, ingat bec dia sudah punya suami" ucap Irin terkaget
"Enak saja aku tidur berdua, aku tidur bertiga dengan anaknya Freen" jawab Becky.
"Kok bisa mereka menginap di tempatmu?" Tanya Irin.
"Pada sore hari saat aku habis makan di luar dengan Freen dan anaknya, Freen mergoki suaminya dengan selingkuhannya, jadi Freen ingin menenangkan diri dulu di tempatku" jawab Becky.
"Tumben kamu tidak menghajarnya" tanya Irin.
"Ketika aku ingin menghajarnya, sama Freen tidak dibolehin karena ada anaknya, jadi takut yang nantinya akan menimbulkan trauma" jawab becky.
"Dia sabar dan tenang ya Bec" ucap Irin
"Iya, jadi aku tambah suka" jawab Becky sambil senyum-senyum.
Irin yang melihat sahabatnya lagi kasmaran cuma bisa menggeleng-gelengkan kepala.
Di perusahan Chankimha
Mario datang ke ruangannya dan duduk di kursi kebesarannya.
Tok
Tok
Tok
"Masuk" ucap Mario.
Seorang perempuan berpakaian rapi dan bermata sipit datang menemui Mario, yaitu Nam sahabat Freen sekaligus sekertaris baru di perusahaan Chankimha
"Maaf tuan kedatangan saya disini ingin menyampaikan bahwa tempat kerja tuan bukan di ruangan ini lagi" ucap Nam.
"Maksud kamu apaan berani mengatur-ngatur saya" ucap Mario.
"Ini perintah langsung dari mrs.Freen tuan, kalau tidak percaya boleh hubungi langsung" ucap Nam.
(Ini Freen kenapa sih semalam tidak pulang sekarang dia memindahkan tempat kerjaku) batin Mario.
"Ya sudah tunjukkan tempat kerja baruku" ucap Mario.
"Mari tuan ikuti saya" pinta Nam.
"Hmmm" jawab Mario.
Tak butuh waktu lama akhirnya Nam dan Mario sudah sampai di tempat tujuan.
"Silahkan ini tempat meja kerja tuan" ucap Nam.
"Maksud kamu ini apaan, kamu ingin merendahkan saya, masa saya kerjanya seruangan dengan para staff" ucap Mario yang sudah sangat emosi.
"Maaf aku hanya menjalankan perintah dari Mrs.Freen" ucap Nam.
"Ahhh sial" ucap Mario tangannya menyapu semua yang ada di atas meja.
Mario keluar dari perusahaan langsung menuju ke kafe Freen menggunakan mobilnya dengan melaju sangat cepat. tak butuh waktu lama akhirnya Mario sampai di kafe Freen.
"Apakah bos kalian sudah ada di dalam?" tanya Mario.
"Maaf, nona bos belum datang tuan" ucap Nita.
"Kapan dia akan datang?" Tanya Mario.
"Tadi mengirim pesan katanya akan datang siangan" ucap Nita.
"Ya sudah" ucap Mario.
Mario keluar dari kafe dan lebih menunggu Freen di dalam mobilnya saja.
Hampir 1 jam mobil Freen datang, dan langsung memakirkan di tempat khusus.
Mario keluar dari mobil dan langsung menghampiri Freen.
"Tok tok tok" bunyi Mario mengetok kaca mobil Freen.
Freen hanya diam dan memasang wajah datar.
"Keluar aku perlu ngomong sama kamu" ucap Mario.
"......." Freen membuka pintu mobil untuk keluar menghampiri Mario.
"Tadi malam kamu tidak pulang, kemudian tiba-tiba di kantor kamu merubah posisi kerjaan aku" ucap Mario.
"Kemarin sore kamu pergi dengan siapa mantan sekretaris mu" ucap Freen.
"Glek.... Ahhh itu sayang kamu pasti salah liat, aku tidak mungkin pergi dengan Gress" ucap Mario gugup.
"Sekarang kalau kamu ingin hidup dengan mantan sekertarismu silahkan aku tidak memaksa, aku tidak bisa jika hidup dengan laki-laki yang membagi kasih dengan yang lain" ucap Freen.
"Apakah kamu tidak memikirkan Evelyn" ucap Mario.
"Sebaiknya kamu harus tanya pada dirimu sendiri, sebelum kamu bertindak kamu juga harus mikirin resikonya" ucap Freen yang sudah tersulut emosinya.
"Tapi aku tidak terima Freen kamu menurunkan jabatanku" ucap Mario.
"Kamu tidak sadar itu perusahaan keluargaku aku terserah mau ngelakuin apa yang aku mau, masih untung kamu masih bisa bekerja di perusahan keluargaku, kalau kamu mau jadi CEO silahkan kamu kembali ke perusahaanmu yang sudah bangkrut itu, dan jika kamu ingin resign tenang saja akan aku berikan pesangon yang layak " ucap Freen.
Di sisi lain karena di kampus tidak ada kelas, Becky memutuskan untuk langsung pergi ke kafe, dari kejauhan Becky melihat pertengkaran Freen dengan Mario di parkiran.
"Kurang ajar kamu Freen" ucap Mario menampar Freen.
Becky yang melihat dari kejauhan langsung berlari memukuli wajah Mario sampai babak belur.
"Sudah Becky jangan di terusin lagi" ucap Freen.
"Tapi aku tidak suka kalau Nona Bos di perlakukan kasar sama pria ini" ucap Becky
"Kamu ngapain ikut campur dengan urusan keluargaku" ucap Mario.
"Selama kamu melukai bosku, maka kamu akan berhadapan denganku" ucap Becky.
"Brengsek" ucap Mario meninggalkan Freen dan Becky.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Don't Forget to vote dan comment
Bersambung