Prolog

4K 286 7
                                    

Ini adalah cerita ketiga dan terakhir dari seri The Devil, enjoy. Seperti ceritanya yang lain, this is an adult dark romance.

Yang mau baca duluan dan lebih komplit, boleh silakan ke Karyakarsa, sudah mulai update di sana.

Yang mau baca duluan dan lebih komplit, boleh silakan ke Karyakarsa, sudah mulai update di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah, aku mengerti, George. Dan aku bersimpati padamu, tapi bagaimanapun, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja." Archibald melihat pria itu berdiri dan siap kembali memohon, merendah, menjilat, apapun itu demi mengubah pikiran Archibald, jadi ia mengangkat tangannya untuk menghentikan usaha sia-sia pria separuh baya itu. "Ya, aku mengerti kalau kau terpaksa mencuri uang dariku seperti yang tadi kau jelaskan, tapi aku juga yakin kalau ini bukan yang pertama kalinya, jadi aku akan menyelidiki kebenarannya. Tapi aku mengerti kalau putrimu-lah yang mendorongmu hingga kau terpaksa melakukan perbuatan ini, jadi sekarang aku akan memberimu pilihan. Aku akan memeriksa pembukuan secara menyeluruh dan menghitung berapa tepatnya uang yang selama ini telah kau curi, kau bisa membusuk di penjara untuk jumlah yang telah kau curi atau kau bisa mengirim putrimu ke sini untuk menerima hukuman dariku. Jadi, bagaimana?"

"My Lord, that is too much! Bagaimana bisa aku melakukannya? Jika aku dipenjara, bagaimana dengan nasib putriku? Reputasinya akan tercoreng. Lalu siapa yang akan menanggung biaya hidup keluargaku yang malang? Dan... aku... aku tidak bisa membawanya ke sini begitu saja untuk Anda hukum, My Lord. Kumohon berbaik hatilah, Anda adalah bangsawan termulia yang pernah kulayani." George mulai memutar otak untuk mencari jalan keluar. Seharusnya ia tidak bekerja di kastil ini. Tapi Lord Whitlock memiliki kekayaan yang susah ditandingi oleh bangsawan lain dan George berpikir kalau pria dengan estat dan kekayaan sebesar itu tentu tidak akan pernah sadar kalau ada nominal kecil yang hilang darinya. Tapi ia salah. Pria itu rupanya lebih cerdik dari yang George pikirkan. Ophelia akan membunuhnya jika ia sampai dipenjara. Putrinya itu tidak akan bisa muncul ke publik dan dia serta ibunya tidak akan pernah memaafkan George. Sekarang, apa yang harus dilakukan oleh George? Kedua-dua pilihan yang diberikan oleh pria itu berdampak sama buruknya.

Rasanya ia akan pingsan saat melihat bangsawan itu menggelengkan kepalanya dengan tegas. "Aku sudah membuat keputusan, George. Jelas bagiku kalau putrimu itu terlalu manja. Dan karena kau tidak bisa mendidiknya dengan baik, maka aku yang akan melakukannya untukmu."

"Apa yang akan kau lakukan padanya, My Lord?"

"Itu akan menjadi urusanku. Semakin banyak uang yang kau curi dariku, maka putrimu akan terpaksa tinggal lebih lama. Bukankah ini lebih baik daripada aku mengirimmu ke penjara. Aku yakin kau mencuri uangku dalam jumlah yang tidak sedikit, kau sangat mungkin akan dipenjara hingga mati. Tapi mengirimmu putrimu ke sini akan membuatmu bebas. Tapi ingat, dia akan menjadi milikku untuk kuperlakukan sesuka hatiku. Di akhir hukuman, kalau dia sudah belajar untuk bersikap lebih baik, aku akan membiayai debutnya dan bahkan mungkin mencarikan calon suami yang kurasa akan cocok untuknya. Bagaimana?"

George tahu bahwa ia tidak punya banyak pilihan. Lord Whitlock sepertinya tidak akan mengubah pikirannya tidak peduli seberapa banyak pun George memohon, meminta maaf ataupun mencari alasan-alasan lain. Ia tidak bisa menerimanya dan masih berpikir bahwa ia bisa lepas dari situasi ini. Pasti ada caranya, hanya saja ia tidak bisa memikirkannya di sini di mana sang bangsawan itu sedang menatapnya tajam. Ia perlu ketenangan untuk memikirkan semua ini demi mencari cara agar bisa lepas dari kekacauan yang sudah dibuatnya.

"My Lord, ini adalah keputusan yang sangat besar dan sulit, aku harap Anda mengerti jika aku tidak bisa langsung memberikan jawaban. Sudikah Anda memberiku sedikit waktu untuk memikirkannya?"

"Baik, kau boleh memberitahukan keputusanmu padaku besok. Antara kau muncul untuk menyerahkan diri di penjara atau kau mengirimkan putrimu ke kastilku. Batas waktu adalah jam 9 besok pagi." Sambil berbicara, Archibald bisa membaca pikiran pria itu. Ia tahu kalau penipu itu sedang mencari solusi untuk keluar dari masalah ini. Dia mungkin berpikir kalau Archibald cukup tolol untuk bisa dia kelabui. "Oh, George, jika aku menjadi kau, aku tidak akan mencoba untuk melarikan diri. Aku bisa menemukanmu di mana saja. Aku tahu setiap kapal yang berlabuh di pelabuhan dan setiap kereta yang meninggalkan penginapan. Jika kau lari dan aku menemukanmu, dan aku pasti akan menemukanmu, kau dan putrimu akan menyesal seumur hidup kalian."

Sold to The Devil - a dark romanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang