Bab 12

1.3K 192 3
                                    

Mature Scene 21+

Happy reading, semoga suka.

Ebook versi full sudah tersedia di Playstore dan juga Karyakarsa.

Ebook versi full sudah tersedia di Playstore dan juga Karyakarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

______________________________________________________________________________

Archibald tidak bisa memutuskan apakah ini adalah siksaan atau kenikmatan surga. Ia tahu jika saja gadis itu terbangun, dia pasti akan menjauh dengan ketakutan tapi ketika sedang tertidur seperti ini, gadis itu sungguh hangat dan menggoda dan begitu responsif sehingga Archibald mulai kehilangan akal. Well, ia harus melakukan sesuatu untuk melepaskan ketegangan yang tiba-tiba muncul mendesak dalam dirinya.

This girl is something, pikir Archibald. Dia memiliki sesuatu yang selalu berhasil membangkitkan gairah Archibald. Padahal ia masih berpakaian lengkap, tapi Archibald tidak pernah sekeras ini sebelumnya. So hell, ia sebaiknya melakukan sesuatu sebelum dirinya meledak oleh gairah tak tersalurkan. Ia bergerak untuk menyesuaikan diri, meraup tubuh gadis itu dan menekankan tubuh mereka. Ia menyelipkan kakinya di antara kedua kaki gadis itu dan mendesah lembut.

Lalu Archibald mulai menggerakkan dirinya. Tangannya bergerak untuk mengusap belakang punggung gadis itu, lalu turun untuk menangkup bokong telanjang gadis itu. Ia terus menggosokkan diri, sambil menghidu aroma manis Florence dan mengisap lembut kulit leher gadis itu. Archibald bisa merasakan dirinya semakin dekat dengan pelepasan tersebut dan tangannya meremas bokong Florence lebih kuat. Mengejutkan, karena gadis itu juga terasa basah dan Archibald senang karena tubuh gadis itu menikmatinya walaupun dia tidak sadar. Tangan Archibald lalu turun untuk melingkari bibir bawah gadis itu, mengusap dan menggoda dan satu jemarinya menyentuh tonjolan sensitif tersebut. Terdengar erangan lembut gadis itu dan saat Archibald menatapnya, ia bisa melihat napas gadis itu yang terasa semakin cepat tapi kedua matanya tetap tertutup rapat, jadi ia yakin kalau gadis itu masih tertidur lelap karena pengaruh ramuan tadi.

Jemari Archibald meneruskan pencarian, merayu dan menstimulasi gadis itu hingga ia mendengar sentakan napas tajam Florence dan sadar bahwa gadis itu mencapai orgasme dalam tidurnya, baru setelah itu ia mengizinkan dirinya meledak dalam pelepasan nikmat.

Setelah momen itu berlalu dan Archibald mendapatkan kembali kontrol dirinya, ia lalu menjauh dan bergegas berdiri. Dengan cepat ia menutupi tubuh polos gadis itu dengan selimut dan berbalik pergi sebelum ia tergoda untuk melakukan sesuatu yang lain. Ia lalu kembali ke kamarnya untuk berganti celana.

Sold to The Devil - a dark romanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang