Bab 1B

1.6K 181 2
                                    

Happy reading, semoga suka. Yang mau baca duluan, boleh merapat ke Karyakarsa. Bab 6 - 9 sudah update ya, mengandung adegan 21+

 Bab 6 - 9 sudah update ya, mengandung adegan 21+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Luv,

Carmen

______________________________________________________________________________

Prev:

Jadi begitu. Jadi putri pria itu berpikir dia bisa memanipulasi pria kaya yang menginginkannya dan menjebak pria malang itu untuk menikahinya sehingga dia bisa hidup dalam kemewahan? Jalan pintas untuk hidup bergelimang harta, huh? Baik, Archibald akan memberi pelajaran pada George Elrod dan putri angkuhnya itu.

...

"Aku mengerti dilemamu, George," ucap Archibald. "Aku tahu maksud dan keinginanmu. Tapi aku tidak mengerti mengapa kau perlu melakukan hal sejauh ini seperti mencuri dari tuanmu dan meletakkan dirimu dalam bahaya hanya demi memberikan kesempatan bagi putrimu untuk mendapatkan calon suami yang menurutmu layak. Belum tentu juga dia akan mendapatkan calon suami di musim ini, kalau itu sampai terjadi, apa yang akan kau lakukan di musim selanjutnya?"

George merilekskan sikap tubuhnya dan bahkan menyilangkan kedua kakinya di balik meja. Ia merasa tenang sekarang, tahu bahwa Lord Whitlock tidak akan menghukumnya. Bahkan mungkin saja pria itu akan terus membiarkannya bekerja. Dan jika ia berhasil menarik simpati pria itu, bukan tak mungkin kalau Lord Whitlock memutuskan untuk membiayai debut putrinya. Segalanya mungkin, bukan? Ia cukup mengenal sifat semua bangsawan. Mereka semuanya angkuh tapi juga sangat haus pujian dan hormat. Jika George berhasil memainkan kartunya dengan baik, segalanya bahkan mungkin lebih baik dari yang berani ia bayangkan.

"My Lord, putriku sangatlah cantik, jadi aku yakin dia akan bisa menemukan calon suami yang cocok dengan kriteria yang diinginkannya musim ini juga. Karena itulah, aku ingin menyediakan semua kebutuhan terbaik untuknya. Aku harus memberikan kesempatan ini padanya. Walaupun aku bukan pria terkaya, walaupun aku tahu kalau mencuri adalah perbuatan kriminal yang memalukan dan hina, aku tetap merasa bahwa sebagai ayah, aku harus memberikan kesempatan itu untuknya. Dia adalah putriku satu-satunya, aku ingin dia memperoleh hidup yang layak dan memiliki masa depan terjamin dan seandainya terjadi sesuatu padaku, aku bisa tenang karena dia memiliki seseorang yang akan menjaganya. Kalau bukan demi putriku, aku tidak mungkin melakukan perbuatan rendah seperti ini, My Lord. Anda pasti tahu betapa berdedikasinya aku dan betapa setianya aku padamu, My Lord. Aku benar-benar minta maaf karena telah nekat mencoba mencuri dari Anda."

George meletakkan kedua tangannya di atas pangkuannya dan menunduk menatap lantai, bersikap seolah ia merasa sangat bersalah. Jika dibutuhkan, ia bisa menjadi serendah mungkin, merendahkan dirinya hanya untuk membuat bangsawan itu merasa tinggi dan hebat. Ia tahu kalau Lord Whitlock adalah bangsawan angkuh idiot yang tergila-gila akan pujiaan dan juga pujaan, ia bisa melihatnya. George hanya ingin keluar dari tempat ini tanpa mendapatkan konsekuensi apa-apa, ia tidak mau didenda apalagi sampai dipenjara. Sisanya akan bisa dibereskan dengan mudah. Jika ia berhasil lolos kali ini, ia sudah memikirkan untuk berpesta di rumah minum untuk menghilangkan ketegangan dan stress yang mengikutinya seharian ini.

Di sisi lain, Archibald menatap pria itu dengan setengah geli. Apakah pria itu benar-benar percaya bahwa dia bisa menipunya dan Archibald akan melepaskannya begitu saja? George Elrod dan putri manjanya itu akan mendapatkan pelajaran mereka. Archibald tidak akan pernah membiarkan siapapun memanfaatkannya dan berpikir untuk mengeruk keuntungan darinya dan bagaimana mungkin ia melepaskan pekerjanya yang sudah berani mencuri di dalam kastilnya? George Elrod terlalu nekat dan berani, jika bukan tolol!

"Baiklah, aku mengerti, George. Dan aku bersimpati padamu, tapi bagaimanapun, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja." Archibald melihat pria itu berdiri dan siap kembali memohon, merendah, menjilat, apapun itu demi mengubah pikiran Archibald, jadi ia mengangkat tangannya untuk menghentikan usaha sia-sia pria separuh baya itu. "Ya, aku mengerti kalau kau terpaksa mencuri uang dariku seperti yang tadi kau jelaskan, tapi aku juga yakin kalau ini bukan yang pertama kalinya, jadi aku akan menyelidiki kebenarannya. Tapi aku mengerti kalau putrimu-lah yang mendorongmu hingga kau terpaksa melakukan perbuatan ini, jadi sekarang aku akan memberimu pilihan. Aku akan memeriksa pembukuan secara menyeluruh dan menghitung berapa tepatnya uang yang selama ini telah kau curi, kau bisa membusuk di penjara untuk jumlah yang telah kau curi atau kau bisa mengirim putrimu ke sini untuk menerima hukuman dariku. Jadi, bagaimana?"

"My Lord, that is too much! Bagaimana bisa aku melakukannya? Jika aku dipenjara, bagaimana dengan nasib putriku? Reputasinya akan tercoreng. Lalu siapa yang akan menanggung biaya hidup keluargaku yang malang? Dan... aku... aku tidak bisa membawanya ke sini begitu saja untuk Anda hukum, My Lord. Kumohon berbaik hatilah, Anda adalah bangsawan termulia yang pernah kulayani." George mulai memutar otak untuk mencari jalan keluar. Seharusnya ia tidak bekerja di kastil ini. Tapi Lord Whitlock memiliki kekayaan yang susah ditandingi oleh bangsawan lain dan George berpikir kalau pria dengan estat dan kekayaan sebesar itu tentu tidak akan pernah sadar kalau ada nominal kecil yang hilang darinya. Tapi ia salah. Pria itu rupanya lebih cerdik dari yang George pikirkan. Ophelia akan membunuhnya jika ia sampai dipenjara. Putrinya itu tidak akan bisa muncul ke publik dan dia serta ibunya tidak akan pernah memaafkan George. Sekarang, apa yang harus dilakukan oleh George? Kedua-dua pilihan yang diberikan oleh pria itu berdampak sama buruknya.

Rasanya ia akan pingsan saat melihat bangsawan itu menggelengkan kepalanya dengan tegas. "Aku sudah membuat keputusan, George. Jelas bagiku kalau putrimu itu terlalu manja. Dan karena kau tidak bisa mendidiknya dengan baik, maka aku yang akan melakukannya untukmu."

"Apa yang akan kau lakukan padanya, My Lord?"

"Itu akan menjadi urusanku. Semakin banyak uang yang kau curi dariku, maka putrimu akan terpaksa tinggal lebih lama. Bukankah ini lebih baik daripada aku mengirimmu ke penjara. Aku yakin kau mencuri uangku dalam jumlah yang tidak sedikit, kau sangat mungkin akan dipenjara hingga mati. Tapi mengirimmu putrimu ke sini akan membuatmu bebas. Tapi ingat, dia akan menjadi milikku untuk kuperlakukan sesuka hatiku. Di akhir hukuman, kalau dia sudah belajar untuk bersikap lebih baik, aku akan membiayai debutnya dan bahkan mungkin mencarikan calon suami yang kurasa akan cocok untuknya. Bagaimana?"

George tahu bahwa ia tidak punya banyak pilihan. Lord Whitlock sepertinya tidak akan mengubah pikirannya tidak peduli seberapa banyak pun George memohon, meminta maaf ataupun mencari alasan-alasan lain. Ia tidak bisa menerimanya dan masih berpikir bahwa ia bisa lepas dari situasi ini. Pasti ada caranya, hanya saja ia tidak bisa memikirkannya di sini di mana sang bangsawan itu sedang menatapnya tajam. Ia perlu ketenangan untuk memikirkan semua ini demi mencari cara agar bisa lepas dari kekacauan yang sudah dibuatnya.

"My Lord, ini adalah keputusan yang sangat besar dan sulit, aku harap Anda mengerti jika aku tidak bisa langsung memberikan jawaban. Sudikah Anda memberiku sedikit waktu untuk memikirkannya?"

"Baik, kau boleh memberitahukan keputusanmu padaku besok. Antara kau muncul untuk menyerahkan diri di penjara atau kau mengirimkan putrimu ke kastilku. Batas waktu adalah jam 9 besok pagi." Sambil berbicara, Archibald bisa membaca pikiran pria itu. Ia tahu kalau penipu itu sedang mencari solusi untuk keluar dari masalah ini. Dia mungkin berpikir kalau Archibald cukup tolol untuk bisa dia kelabui. "Oh, George, jika aku menjadi kau, aku tidak akan mencoba untuk melarikan diri. Aku bisa menemukanmu di mana saja. Aku tahu setiap kapal yang berlabuh di pelabuhan dan setiap kereta yang meninggalkan penginapan. Jika kau lari dan aku menemukanmu, dan aku pasti akan menemukanmu, kau dan putrimu akan menyesal seumur hidup kalian."

George dengan enggan menganggukkan kepalanya. Ia tahu ia sudah kehilangan harapan terakhirnya. Bangsawan angkuh itu memang mengatakan yang sebenarnya. Tidak ada yang tidak diketahuinya di seluruh kerajaan ini jika pria itu menginginkannya. Melarikan diri adalah hal yang mustahil, maka ia harus mencoret kemungkinan itu dan kembali mencari jalan lain.

"Baik, My Lord, aku mengerti. Anda akan mendapatkan keputusan Anda jam 9 besok pagi, aku berjanji."

Lalu Lord Whitlock mengusirnya dengan satu lambaian tangan malas, dan George masih harus bangun dan menundukkan dirinya sebelum berjalan dalam langkah pelan untuk meninggalkan ruangan kerja pria itu.

Dasar bangsawan sombong yang terkutuk!

Sold to The Devil - a dark romanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang