16. Titah

2 1 0
                                    

HAPPY READING!

*

**

"Beno."

Di antara kegelapan aku mendengar suara merdu yang dimiliki oleh seorang gadis. Apa aku sedang bermimpi bertemu dengan waifu-ku? Aku harap itu Keiko-san dari salah satu anime favoritku yang tayang hanya di situs web berbayar; Sarumono Wa Owazu. Bercerita tentang Keiko Mirasa menunggu kepulangan kekasihnya pergi ke kota dan entah kapan akan kembali.

"Keiko-san!" [1]

"Beno!"

Aku mendengar suara itu lagi tapi kali ini tidak terdengar lembut melainkan keras agak kesal. "Shinpai shinaide, subete ga umaku iku kara, Keiko-san!" [2] ucapku dalam bahasa Jepang secara spontan.

"Okiro, Beno-kun!" [3] Suara itu lagi yang lebih keras dari sebelumnya. Tanpa peringatan sebuah tamparan keras melesat di pipiku.

Aku mengumpat kesal dan tiba-tiba bangun dari tidur. Saat aku membuka mata, aku terlonjak kaget melihat penampakan tak biasa di kamarku. Refleks aku berdiri di atas ranjang. "Aca?"

Azzalia berdiri dengan kedua tangan dilipat di dada menatapku dingin. "Dasar wibu!" cibirnya.

"Lo ngapain ada di kamar gue?"

"Aku kira kamu udah ..., gitulah," katanya.

Aku menoleh arah lain jengkel. Pandanganku tepat ke arah lemari. Aku terkejut setengah mati saat melihat pantulan diriku di kaca. Dasi dan kaos kaki belum di lepas seperti biasa, serta hanya mengenakan celana pendek. Langsung saja aku menarik selimut menutupi tubuhnya.

"Telat, aku udah liat lebih lima belas menit dari tadi."

"Udah, sana lo keluar dari kamar gue!"

Tanpa bicara lagi Azzalia meninggalkan kamarku. Di ambang pintu dia menoleh dan berkata. "Sarumono Wa Ozowa part 23 udah update 10 menit menit yang lalu."

Mendengar itu aku refleks turun dari ranjang. Namun, belum sempat aku berdiri tegak dia berkata lagi. "Tapi, saluran Wi-Fi dimatiin Tante." Dia langsung menutup pintu.

Seketika tubuhku mengalami 5L;lemah, letih, lesu, lalai dan lelah. Inginku teriak, inginku menangis. Mama pulang besok pagi. Aku tidak sanggup melalui jam-jam tanpa menonton Sarumono Wa Ozowa yang sudah update. Mana kuotaku sudah menipis dan uang saku baru besok diberikan.

***

Aku baru saja selesai mandi. Saat melihat jam ternyata pukul 18:34 yang artinya hari sudah gelap. Selama itukah aku tidur? Itu saja bangun karena terpaksa. Terpaksa karena dibangunkan oleh Azzalia. Entah kenapa selalu ada hal yang memalukan ketika kami bertemu.

Masih mengelap rambut yang basah menggunakan handuk aku berjalan ke meja belajar untuk mengecek laptop, apa benar Wi-Fi dinonaktifkan. Setelah di buka ternyata benar Wi-Fi rumah tidak berfungsi. Menyebalkan.

Pintu terbuka dengan dengan keras. Aku menoleh ke sana. Azzalia berdiri menatap dengan pandangan datar. "Serius?" katanya tajam.

"Apa?" kataku belum mengerti makna dari tingkah dan ucapannya.

"Pantesan udah gede masih dipanggil Adek. Adek emang cocok buat kamu yang gak dewasa-dewasanya."

"Maksud lo?" tanyaku tak suka.

"Kalo gak dibangunin gak bangun, kalo gak diingetin gak mandi, kalo gak dipanggil gak makan. Emang kamu gak ngerasa pengen bangun pas tidur? Gak ngerah pengen mandi? Gak laper pengen makan?"

This is Beno [ #02 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang