A Match Made In Heaven / Shuangbi / 双璧

Chapter 14 - The Crowd

Karena terlalu ketakutan, Ming Huashang tidak bisa mengeluarkan suara. Pada awalnya, Ming Huazhang dan Xie Jichuan sibuk dengan Jiang Ling di luar, tetapi tiba-tiba terdengar teriakan dari dalam halaman; Ming Huazhang terkejut, dan segera berlari ke dalam.

Ketika Ming Huazhang memasuki ruangan, hal pertama yang dilihatnya adalah Ming Huashang berdiri tak bergerak di depan pintu. Hal kedua yang dilihatnya adalah rongga mata yang berdarah di dalam ruangan. Matanya seperti pernis, orang tidak dapat mendeteksi suhu dari matanya. Dia menutup mata Ming Huashang dan berkata, "Jangan lihat lagi, keluarlah dulu."

Ming Huashang sedang menatap mayat itu ketika sebuah tangan yang hangat dan kering tiba-tiba menutupi matanya. Dia mencium aroma segar dan bersih dari orang lain dan menyadari bahwa itu adalah Ming Huazhang.

Tubuh Ming Huashang, yang dilanda kengerian, perlahan-lahan menjadi rileks, dan dia berbalik dengan bantuan kekuatan Ming Huazhang. Penglihatannya diselimuti kegelapan dan dia tidak bisa melihat apapun dengan jelas, jadi dia secara naluriah takut saat dia mengangkat kakinya, tetapi ketika dia ingat bahwa orang di sampingnya adalah Ming Huazhang, hatinya menjadi tenang kembali.

Dia benar-benar menyerahkan tubuhnya kepada Ming Huazhang dan dibawa pergi olehnya. Ming Huashang dengan canggung melangkah melewati ambang pintu, merasakan hembusan angin yang mengalir ke arah mereka, dan berhenti di samping mereka: "Jing Zhan, ada apa?"

Dada Ming Huazhang bergetar di belakangnya ketika suaranya yang sejuk dan indah terdengar, "Seseorang pernah ke halaman ini. Kamu akan mengerti ketika kamu melihat ke dalam."

Xie Jichuan melirik tangan Ming Huazhang, yang sebagian menggenggam tangan Ming Huashang, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia mengangkat pakaiannya dan melangkah melewati pintu dan masuk ke dalam ruangan. Jiang Ling mengikuti untuk menyaksikan kesenangan itu. Dia melihat Ming Huazhang menutupi mata Ming Huashang, ekspresinya masih sangat dingin, dia berkata "huh" lalu bertanya, "Ada apa, kamu buta?"

Ming Huashang tenggelam dalam keterkejutan karena ditatap oleh dua lubang berdarah. Mendengar kata-kata Jiang Ling, emosi itu menghilang seketika. Dia menjauhkan tangan Ming Huazhang dan memelototi Jiang Ling sambil berkata dengan kesal, "Siapa yang kamu bicarakan, kamulah yang buta!"

Ming Huashang memegang jari-jari Ming Huazhang dengan kedua tangannya, dan dia bersandar pada tubuh Ming Huazhang tanpa sadar. Dari luar, sepertinya dia dikelilingi oleh lengan Ming Huazhang. Jiang Ling mengira keduanya adalah saudara kembar laki-laki dan perempuan, jadi dia tidak mempertanyakan postur tubuh mereka yang terlalu intim, dan berjalan ke dalam dengan rasa ingin tahu, "Ternyata tidak ada yang terjadi padamu, lalu kenapa kamu berteriak begitu keras barusan?"

Jiang Ling melangkah melewati ambang pintu dan secara kebetulan bertatap muka. Dia terdiam sejenak, lalu menarik napas, "Hei, ternyata halamanmu semenarik ini!"

Ren Yao duduk lumpuh di samping tempat tidur, tidak dapat merespons untuk waktu yang lama. Xie Jichuan juga melihat seluruh pemandangan, dia tidak peduli dengan orang mati dan segera menggeledah ruangan.

Orang itu sudah mati, apa lagi yang perlu diperhatikan? Dia lebih khawatir tentang apakah ada seseorang yang diam-diam bersembunyi di dalam ruangan.

Melihat adegan pembunuhan dari dekat, meskipun ngeri, mata Jiang Ling berbinar karena gembira. Ada orang mati terbaring di bawah selimut, yang terlalu mendebarkan, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat lebih dekat. Dari sudut matanya, dia melihat Ren Yao duduk di tanah dengan bodohnya, dan memanggilnya sambil melambaikan tangannya, "Hei, ada apa denganmu?"

Ren Yao akhirnya terbangun dari mimpi buruk. Tapi begitu dia ingat ada mayat tidak jauh di belakangnya, punggungnya menegang. Dia ingin pergi dengan cepat, tapi dia tidak punya kekuatan. Jiang Ling tidak tahan dengan ini lebih lama lagi dan mengulurkan tangan untuk menariknya.