A Match Made In Heaven / Shuangbi / 双璧

Chapter 113 - Demonstrations

Setelah keluar dari aula utama, Ming Yu dan Ming Shuoo saling bertukar pandang penuh arti dan segera 'secara tidak sengaja' berjalan menjauh, meninggalkan Ming Huashang dan Cheng Xun untuk berjalan berdampingan. Mereka berdua merasa malu, dan Cheng Xun berinisiatif untuk berkata, "Er Niangzi, terima kasih banyak untuk masalah Siyue."

Ming Huashang berkata, "Terima kasih kepada kakakku dan para pejabat Prefektur Jingzhao yang telah bekerja sama untuk menemukan pembunuhnya. Aku tidak berani mengambil pujian untuk itu."

Ming Huashang selalu mengaitkan keberhasilannya dengan keberuntungan, sebuah klaim yang menipu para tetua namun tidak dengan Cheng Xun. Cheng Xun bertanya, "Er Niangzi, apakah itu benar-benar suatu kebetulan bahwa kamu bertemu dengan Lu Du di Kuil Qingchan?"

Ming Huashang secara alami tidak mau mengakuinya, dan bersumpah, "Tentu saja."

Bibir Cheng Xun bergerak, dan dia menatap Ming Huashang, ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak bisa. Terakhir kali dia berlari ke Kediaman Adipati Cheng untuk bertanya tentang Guru Lu, Cheng Xun merasakan sesuatu. Kemudian, ketika dia mendengar bahwa Ming Huashang telah bertemu dengan si pembunuh di Kuil Qingchan dan ditangkap oleh Ming Huazhang, yang tiba tak lama kemudian, kecurigaan Cheng Xun semakin jelas.

Ming Huashang pasti telah membuat jebakan dengan kakaknya untuk sengaja memancing Lu Du. Benar-benar tidak dapat dilihat bahwa sampah dunia luar, Nona Kedua Ming yang tidak berguna dan dangkal, sebenarnya memiliki keberanian untuk bertemu dengan si pembunuh sendirian.

Dia memiliki wajah yang paling manis dan lembut, tetapi dia memiliki hati yang berani dan sembrono. Sungguh mengejutkan.

Cheng Xun sebenarnya tidak menyetujui Ming Huashang mengambil risiko seperti itu. Bagaimanapun, dia adalah seorang gadis kamar kerja, dan cukup bermain dengan kucing dan menyulam bunga di ruang dalam. Dia seharusnya tidak terlibat dalam masalah berdarah seperti itu. Namun, kali ini pembunuhan itu melibatkan saudara perempuannya. Ming Huashang baru saja membantu mereka menemukan pembunuhnya. Cheng Xun tidak bisa mengatakan apa-apa untuk menentangnya, jadi dia dengan tulus menasehati, "Nona Kedua, aku sangat berterima kasih padamu dan saudaramu karena telah membersihkan nama Siyue, tetapi terlalu berbahaya bagi seorang gadis muda untuk sendirian di luar. Di masa depan, kamu tidak boleh menempatkan dirimu dalam bahaya."

Ming Huashang tersenyum dan menunduk, tidak melanjutkan bicara. Dia tahu apa yang dimaksud oleh Nyonya Cheng dan neneknya, dan tentu saja juga mengerti bahwa, dalam arti duniawi, Cheng Xun memang pasangan pernikahan yang sangat baik, dan dia mengatakan hal-hal ini untuk kebaikannya sendiri.

Dia adalah pemuda bangsawan yang paling umum di Chang'an. Dia telah mempelajari Empat Kitab dan Lima Kitab Klasik sejak kecil dan telah menerima pendidikan sebagai seorang pewaris. Dia akan menikahi seorang istri dengan status yang setara, dan setelah menikah, dia akan memberikan kehormatan dan martabat kepada istrinya, dan akan mengambil tanggung jawab untuk membesarkan anak-anak dan menghidupi keluarga. Akan tetapi, hanya itu saja.

Dia tidak akan membawa masalah pengadilan kembali ke rumah, tidak akan mendengarkan pendapat istrinya tentang hal-hal penting di pengadilan, dan tidak akan berkata kepada seorang wanita, "Jika kamu tidak mencurigai seseorang, kamu tidak perlu menggunakannya, dan jika kamu tidak menggunakannya, kamu tidak perlu mencurigainya." Ini bukan kesalahan Cheng Xun. Sebagai seorang Tuan Muda yang mulia, dia tidak mengunjungi rumah bordil, dan dia tidak memiliki anak di luar nikah sebelum menikah. Dia sudah lebih baik dari kebanyakan Tuan Muda lainnya.

Cheng Xun tidak mengerti mengapa Ming Huashang tiba-tiba menjadi jauh dan jarak antara keduanya semakin jauh. Dia berhenti sejenak dan mencoba mencari topik untuk dibicarakan: "Aku ingin tahu apa yang biasanya Er Niangzi lakukan di rumah dan apa hobimu?"