Bab 278: Kapan harus Menerima (2)

155 24 4
                                    

Kami kembali ke ruang kosong di mana jejak Raja Tak Berbahaya hanya tersisa genangan air dangkal. Tanganku masih terasa dingin. Itu sekaku mayat tanpa ada darah yang mengalir. Salju putih berubah menjadi tetesan air dan jatuh. Itu menetes dari ujung pakaian dan ujung rambutku.

- Piyak piyak.

- Ayah.

Aku mencoba menjawab, tapi mulutku tidak bergerak. Seluruh tubuh ku terasa berat seperti kapas basah. Aku lupa bagaimana cara bergerak, jadi aku hanya berdiri dengan pandangan kosong sebelum akhirnya bicara.

"….Tidak apa-apa"

Bukan masalah. Aku bisa pergi lagi nanti. Jika ada satu kesempatan, maka akan ada kesempatan kedua.

"Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja"

- Piyak.

“Chirpie, bisakah kamu kembali? Di sini bisa jadi berbahaya”

Itu akan kembali menjadi dungeon asli. Aku tidak tahu apakah itu benar-benar berbahaya, tapi untuk jaga-jaga, lebih baik pergi lebih dulu.

Aku melingkarkan tanganku di sekitar Chirpie yang melayang.

“Aku tidak tahu apa identitas mu atau apa tujuan mu.”

- Piyak.

"Terima kasih."

Apapun itu, yang jelas kau telah membawaku ke Yoohyun. Bayi burung berwarna putih itu mencicit dan mengepakkan sayap kecilnya. Apakah dia yang mengetahui secara pasti keberadaan adikku berarti dia memiliki hubungan dengan burung putih? Bagaimanapun, bulu mereka sama-sama putih, jadi mungkin ia termasuk ke dalam keluarga burung putih.

Burung putih yang membawa Yoohyun bersamanya.

Alasannya masih belum diketahui. Awalnya aku marah dan kesal, tapi sekarang aku merasa bersyukur.

Jika Diarma melakukannya, tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana adikku akan diperlakukan. Namun burung putih itu membawa Yoohyun dalam kondisi sempurna tanpa ada luka. Jika bisa lindungi Yoohyun terus seperti tu. Sampai aku menjemputnya.

Lalu, jika kau tidak menghalangi ketika ada kesempatan lainnya muncul. Aku akan sangat menghargainya.

“… Myeongwoo akan khawatir. Cepat kembali.”

- Piyak!

Chirpie menggelengkan kepalanya. Apa dia tidak mengerti?

"Myeongwoo, Myeongwoo! Kamu biasanya mengambil banyak batu sihir di rumah Myeongwoo dan memakannya. Apakah kamu ingat? Pergilah ke Myeongwoo.”

Chirpie berkicau lagi sebelum kemudian menghilang. Itu pasti berjalan dengan baik.

- Aku akan tidur sekarang, Ayah.

Kata Changeling, dia terbang di depanku dan melakukan kontak mata denganku.

"Terima kasih juga. sungguh"

Meskipun aku tahu bagaimana aku menyatukan batu sihir itu, aku merasa bersalah ketika melihat mata emasnya yang menatapku dengan penuh kasih sayang. Changeling mengibaskan ekornya yang panjang. Sayap yang mengepak berkilau seperti prisma.

- Ini tidak akan memakan waktu lama. Aku akan memblokir ukiran Mana ayah lagi.  Jaga dirimu baik-baik, Ayah.

"Aku baik-baik saja, jangan khawatir."

Sosok naga kecil berwarna perak perlahan menghilang seperti fatamorgana. Segera setelah itu, pemandangan di sekitar berubah. Suara burung terdengar dari sela-sela pepohonan yang rimbun. Segera setelah itu.

[2] SCTI 👍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang