Retakan di langit terlihat jelas. Siang dan malam berdiri saling berhadapan. Itu adalah pemandangan yang tidak realistis. Siang terus berlanjut dalam keheningan, tanpa suara apapun. Aku hanya melihatnya, tanpa bergerak, seolah sedang ditekan oleh sesuatu.
Rasanya seperti mengalami mimpi buruk di siang hari bolong dengan mata terbuka lebar. Di malam hari, saat aku tertidur, monster yang seharusnya tidak bisa keluar menembus sinar matahari dan mengangkat kepalanya, menggaruk kulitku dengan perasaan menyeramkan.
Aku tidak memiliki pemikiran untuk melakukan apapun. Di luar rasa takut yang sederhana, itu melampauinya dan langsung menuju tahap pasrah. Memecah siang, malam semakin besar. Potongan langit biru, awan putih, dan sinar matahari jatuh dan menghilang.
Bintang berkelap-kelip di baliknya. Ketakutan karena tidak mengetahui apa yang tersembunyi di balik segudang kilauan yang tak terhitung jumlahnya itu meremas hatiku. Dan.
Clang--
Suara jernih logam terdengar. Itu adalah nada yang familiar. Namun satu-satunya benda yang bersinar sedari tadi adalah perak, bukan emas. Cahaya bulan pucat mulai tenggelam dari langit ke dalam tanah. Lusinan rantai perak jatuh.
"Hyung!"
Yoohyun merentangkan lengannya dan memblokirnya di depanku. Yang lainnya, termasuk Yerim dan Peace, serta monster Peringkat SSS secara naluriah melindungi area vital mereka sendiri, tapi adikku justru melindungi ku.
Aku terkejut dan sadar pada saat yang sama. Tapi bukan berarti aku bisa melalukan apapun.
"Yoohyun!"
Rantai itu dengan ringan menembus lengan Yoohyun dan merobek kakiku secara diagonal. Rantai lain menyerempet lengan kiri ku. Segitu saja sudah merobek pakaianku dan meninggalkan luka yang dalam seperti goresan. Bau darah yang menyengat mengalir dari mana-mana. Pada saat yang sama, skill Guru mengeluarkan sinyal bahaya.
Tidak ada cedera fatal. Tapi tidak ada seorang pun yang tidak terluka. Dalam waktu yang sangat singkat, semua orang sudah babak belur. Setidaknya salah satu anggota tubuh mereka compang-camping, dan aku merasa seolah seluruh anggota tubuh ku terkoyak oleh rantai.
"Saya tidak bisa menggunakan skill penyembuhan karena rantai itu!"
Teriakan Noah terdengar. Yoohyun mengayunkan pedangnya.
Crash
Pedang yang patah itu memantul dengan suara keras. Tidak ada satu cacat pun pada rantai perak itu. Sebaliknya, memberi serangan balik hanya membuat luka semakin parah.
Seperti serangga yang diikat erat di jaring laba-laba, tidak ada cara untuk melarikan diri. Mata Yoohyun bergetar lalu tenggelam dengan berat.
- Yoohyun-ah!
Pedang bergerigi itu diarahkan ke lengan yang tertusuk rantai. Irin melompat keluar dan mencoba mengambil pedangnya, aku pun terkejut dan menahan adikku.
"Apa yang sedang kau lakukan!"
"Hyung, kau harus lari! Kita bisa mati, tapi kau tidak!"
Yerim juga dikejutkan oleh teriakan Yoohyun dan menoleh ke arahku. Karena disini tubuh ku nyata...
"T, Tetap saja! Kau bisa meminta Tuan Noah memindahkan ku!"
Noah menjawab dengan gelisah dari belakang ku.
"Saya tidak bisa menggunakan skill perpindahan ruang! Ruang di sini terdistorsi sekarang... ....Koneksi dengan Lubang Mana telah terputus!"
"Aku akan memotong lengan ku dan mencabut rantai itu, jadi silahkan gunakan skill penyembuhan mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] SCTI 👍
काल्पनिक__Novel Terjemahan__ Dia mundur ke masa lalu dengan gelarnya, Pengasuh Sempurna. "Oke kali ini, mari kita tenang dan urus yang berbakat saja." Dia berpikir begitu. Tapi para S-Class bertingkah agak aneh. . . . . . Bab 201-