Bab 224: Pudar

143 21 8
                                    

(NT : Pudar ini mengacu pada emosi yang tidak bersemangat; agak kendur atau tidak keras lagi. Suram)

***

Itu sangat dekat.

Entah itu karena keterampilan mata yang tajam, atau karena Sung Hyunjae menganggap enteng diriku, atau mungkin keduanya? Pergerakan pendekatannya hampir tidak bisa dilihat. Tapi, yang jelas, aku tidak menyangka bahwa orang ini akan menyerang ku.

Itu hampir merupakan tindakan naluriah untuk menggunakan skill perisai dari anting-anting. Aku tidak bisa memprediksinya dengan kepalaku, tetapi bisakah aku mengatakan bahwa tubuh ku merasakannya? Statistik ku, yang telah naik ke C-Class, ditambahkan dengan akumulasi pengalaman ku selama 5 tahun, itu membuatku berhasil melindungi diriku sendiri sebelum terkena serangan. Namun...

Crack

Tendangan menusuk darinya dengan ringan menghancurkan perisai. Kemudian sepatu bot tempur itu memukul perutku dengan keras. Aku berguling di lantai dengan erangan tertahan. Pasti memar-memar, tapi itu tidak terlalu parah sehingga aku masih bisa menahannya. Jika bukan karena perisai, aku mungkin akan terkapar sekarang.

Padahal aku tidak ada niatan membunuh atau menyerangnya.

'Sial, apa-apaan ini...!'

Aku ditendang, tapi tanda tanya masih melayang di kepalaku. Apa ini Sung Hyunjae? Iya kan? Tapi bahkan jika mataku terkilir, aku tidak mungkin salah mengenali wajah itu. Jadi kenapa...

"Ugh!"

Aku mencoba untuk bangun, tetapi sebelum itu, rambutku dijambak dengan kasar. Kepalanya melihat ke bawah dan tatapannya mendarat ke tengkuk ku. Terdengar suara rendah.

"Tidak ada stempel Mana ataupun perlindungan."

Itu jelas suara yang familiar. Pada saat yang sama, rasanya aneh. Aku tahu stempel Mana, tapi apa itu stempel pelindung? Aku memegang tangan yang menjambak rambutku. Dia dengan lembut melepaskan tangannya. Aku tersandung dan menatap manusia yang dianggap sebagai Sung Hyunjae.

"...Untuk apa semua itu?"

Aku melangkah mundur. Aku melihat sekeliling dengan cepat dan melihat kembali pada pria yang ada di depanku. Walaupun tampilannya familiar, tapi auranya berbeda. Bagaimana menjelaskannya...

Itu kering. Tak Bernyawa. Dan terlihat membosankan. Bahkan ini lebih mirip seperti seseorang yang mengalami sensasi berulang yang disebabkan oleh regresi. Itu adalah wajah yang sangat tanpa emosi, seolah-olah tidak ada yang menarik di dunia ini.

(NT : lit. 메말랐다 : tidak berperasaan; keras hati. Seseorang yang memiliki kepribadian atau suasana yang keras dan memiliki sedikit atau tanpa emosi. Kalo tak bernyawa bisa kalian asumsikan sebagai kurang gairah hidup)

...Meskipun dia suka mengatakan hal-hal yang membosankan, dia tidak pernah terlihat begitu pudar seperti ini.

"Perisai dan sembunyi. Apakah itu kira-kira Peringkat S dan Peringkat B? Statistiknya terlihat C-Class, tapi tidak biasa"

Dia sedang menilai ku. Ketertarikan terlihat, tetapi itu hanya sedikit rasa ingin tahu yang samar. Ini juga aneh. Seperti bukan manusia yang aku kenal.

Aku mundur selangkah lebih jauh.

"Bukankah namamu Sung Hyunjae?"

"Kau tidak mengenalku?"

"Aku sudah melihat banyak wajah tapi aku tidak dapat mengingat nama-nama dengan baik"

Ujung suaraku sedikit bergetar. Bagaimanapun, jawabannya berarti namanya bukan Sung Hyunjae. Apakah dia benar-benar orang yang berbeda, atau belakang kepalanya telah di pukul oleh seseorang dengan cara yang salah saat datang ke sini?

[2] SCTI 👍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang