Part 3

28.9K 1.5K 52
                                    

"pulang."satu kata singkat yang sedari tadi Ziovan ucapkan.

"Tapi tuan muda.... Anda perlu istirahat."bibi Luna menolak keputusan sang tuan muda.

"Rumah."putus Ziovan tanpa berpikir dua kali.

Sang bibi cuma memandang tuan mudanya itu dengan tatapan penuh kebingungan.

"Maksud anda istirahat di mansion, tuan muda?"tanyanya

Ziovan mengangguk sebagai balasan. Wanita yang dipanggilnya bibi itu pun hanya menghela nafas panjang.

"Baiklah, tapi tunggu sebentar, saya ingin menjumpai dokter anda tuan muda."ujar bibi Luna setelah berpikir cukup lama lalu beranjak keluar dari ruangan itu. Kini hanya ada MC kita di ruangan itu.

"Jadi kau sudah siap untuk tinggal di rumah orang-orang yang tak punya hati nurani itu?"

"Ya, setidaknya hanya untuk sementara."Ziovan membalas ucapan Zio sang alter egonya

"Maksudnya?"

"Apakah kau berpikir bahwa aku akan tinggal di sana selamanya? Jangan pura-pura bodoh, kau tau kan tujuanku tinggal disana?"Ziovan berujar dengan malas

"Baiklah, aku paham. Ternyata kau tak se naif yang aku bayangkan. Kau licik, tingkatkan kawan."

Alter ego itu berujar dengan bangga lalu hanya dibalas Ziovan dengan deheman.

Beberapa menit pun berlalu.

Tampak si bibi telah kembali memasuki ruangannya sambil memegang sebuah plastik yang berisikan beberapa obat, dengan seorang perawat disampingnya.

Perawat itu melepaskan infus ditangan Ziovan yang tampaknya sudah habis itu, lalu pergi setelah diberikan anggukan oleh bibi Luna.

Bibi Luna tersenyum tipis sambil menatap tuan mudanya. Dia mengulurkan tangan kanannya.

"Ayo pulang tuan muda"ujarnya yang membuat Ziovan membalas uluran tangan itu sambil tersenyum sangat-sangat tipis bahkan tak bisa disadari sang bibi.


Kini Ziovan berdiri didepan sebuah mansion megah yang menakjubkan namun tak bisa membuat wajah MC kita terkejut walau hanya sedikit.

"Biasanya rumah sebesar ini, dalamnya kotor sih"batinnya

"Heh! Sembarangan, terus guna pembantu apa ha?"Zio tak setuju dengan kata-kata Ziovan.

Ziovan hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Yang membuat sang alter ego mendengus kesal melihat sikap acuh Ziovan.

"Silahkan masuk tuan muda"bibi Luna membukakan pintu mansion itu untuk tuan mudanya, namun terlihat jelas raut wajahnya memaksakan sebuah senyuman untuk tercipta di bibirnya.

Ziovan yang notabenenya memang tak peduli pun hanya mengangguk lalu memutuskan untuk masuk ke dalam mansion asing, yang kini akan menjadi tempat tinggalnya.

Degg

Dengan raut wajah datar Ziovan menghentikan langkah kakinya saat berada di ruang tengah (ruang keluarga)

"Coba lihat, keluarga apa yang memilih bercanda tawa dengan anak pungutnya disaat anak kandungku sedang berjuang untuk bertahan dirumah sakit."Ziovan berujar singkat namun pedas dengan wajah andalannya. 'datar'

"Siapa yang kau sebut anak pungut hah!?"seorang pemuda yang menurut memori baru Ziovan adalah kakak pertama dari Zio dulu, menatap kearah MC kita dengan tatapan penuh amarah. Namanya adalah Lean Steno Varelan

•Ziovan Prince Geandra• {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang