Part 9

17.3K 1.1K 7
                                    

Yang follow anak baik ^^

Yang vote juga anak baik ^^

Coba komen deh, Syaa asik kok orangnya 😉

Entah kenapa tiba-tiba aku mood buat nulis hari ini....

Tapi gpp anggap aja hadiah buat kalian yang udah paket lengkap (udah follow, vote, and komen) (⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

------------

Makan malam kali ini terasa hening, entah hidayah apa yang menghampiri keluarga ini, tapi Ziovan bersyukur atas kejadian apa pun itu yang telah terjadi disini. Karna jujur saja, malam ini terasa indah tanpa drama dari keluarganya itu.

Acara malam malam memang sejak awal bahkan hingga akhir tetap terasa sepi dan tenang, hanya suara dentingan sendok dengan piring yang mengisi ruangan itu.

MC kita memakan makanan yang ada di depannya dengan tenang, sesekali ia merasa bahwa beberapa pasang mata mencuri-curi pandang kearahnya. Namun tentu saja hal itu hanya ia hiraukan, selagi itu tak membuat malamnya yang indah ini terganggu..... Ya walaupun dia merasa sangat risih :)

15 menit berlalu

Ziovan yang sudah selesai makan pun melirik kearah piring anggota keluarganya itu. Ziovan terlihat bingung, makanan mereka telah habis, namun kenapa tak ada yang beranjak untuk pergi?

Tetapi seketika ia menyimpulkan bahwa keluarganya hanya tak ingin meninggalkan princess yang sangat mereka sayangi, mereka menunggu mungkin karna makanan princess mereka belum habis.

Ziovan menghela nafas pelan lalu memundurkan kursinya. Semua orang yang ada di meja makan itu sontak langsung melemparkan pandangan kearahnya.

Namun MC kita yang pada dasarnya memang tidak peduli tentang hal itu pun beranjak pergi dari sana tanpa merasa ragu dan enggan sedikitpun. Ia lagi-lagi dibuat heran karna tak ada suara bentakan yang biasanya keluarga itu keluarkan saat ia bersikap tak sopan.

Dengan acuh Ziovan mengangkat kedua bahunya tanda tak peduli, lalu pergi berjalan keluar mansion untuk sekedar menghirup udara segar, dan menikmati tenangnya malam.

Membayangkan hal itu, MC kita benar-benar merasa tidak sabar. Sampai-sampai ia tak menyadari bahwa Kent, Abang sepupunya sedang mengikuti sedari tadi.

Apakah hal itu terjadi karna dia terlalu kesenangan? Entahlah.

Zend yang melihat itu pun hanya menatap saudara kembarnya dengan tatapan datar. Dia ingin menyusul namun rasanya ia masih emosi ketika melihat wajah sang kembaran.

Ia takut amarahnya yang sedang ia tahan itu terluapkan pada saudara kembarnya di depan mata Ziovan. Ia tak ingin adik sepupu kesayangannya itu menganggap bahwa ia itu galak.

Bukannya Zend tak khawatir dengan apa yang akan kembarannya lakukan. Hanya saja ia percaya bahwa kembarannya itu tak akan melakukan hal yang membuat sang adik kesayangannya terluka.

Zend menaruh kepercayaan padanya sekarang. Ya setidaknya untuk saat ini.

"Semoga ia tak melakukan hal bodoh di depan adik kesayanganku."Zend bergumam dengan penuh harap

Semoga harapan mu itu benar adanya.


Langkah Ziovan terhenti di sebuah taman indah yang berada di belakang mansionnya itu. Ia berhenti tepat di pinggir danau buatan, yang didekatnya terdapat sebuah pohon rindang. Ziovan duduk dibawah pohon itu, lalu membaringkan tubuhnya diatas rumput tanpa beralaskan apa-apa.

•Ziovan Prince Geandra• {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang