Part 21

10.8K 709 34
                                    

Hey....

Gimana kabar kamu hari ini?

-------------------

"t-tunggu dulu.... Tenanglah, kami adalah teman le emm le apa ya? Oh iya Lean"ujar Erlan dengan sedikit gugup

"Benarkah?"Zio bertanya dengan nada mengintimidasi dan dengan mata yang memincing. Dia benar-benar curiga dengan tiga pemuda asing yang ada di hadapannya.

Melihat tatapan Zio, sontak saja Erlan, Elzo, dan Zeke langsung meneguk ludahnya dengan refleks. Setelah itu mereka pun mengangguk dengan serentak, mencoba untuk membuat Zio percaya.

Setelah mendapatkan balasan, Zio hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Kenapa dia harus lanjut bertanya? Lagi pula ini bukan urusannya.

Mungkin orang-orang di depannya benar-benar teman sulung Varelan itu, kalaupun tidak.... Biarkan saja. Jangan salahkan Zio, karna sedari awal dia tidak pernah tau tentang teman-teman si Abang sulungnya itu.

Erlan, Elzo, dan Zeke saling melemparkan tatapan bingung saat melihat pemuda yang bertanya pada mereka tadi itu, berjalan keluar kamar Lean dengan enteng tanpa bertanggung jawab dengan pintu yang ia dobrak tadi.

Untuk saja pintunya hanya retak sedikit.

"Huft.... Sepertinya kita yang akan disalahkan untuk ini"Elzo menghela nafas lalu berujar dengan pasrah

"Ya.... Sepertinya begitu."Zeke ikut pasrah. Sementara Erlan hanya tersenyum miris mencoba untuk mengingat kesalahan apa yang tadi sempat ia lakukan sehingga bisa sesial ini.

Lagi pula kenapa pintunya harus rusak sih!?

"Kenapa ya anak laki-laki di keluarga ini sangat imut tapi garang"tanya Zeke

"Kau bertanya padaku? Lalu aku harus bertanya pada siapa?"Elzo tampak kesal

"Sudahlah, mungkin itu memang sikap mereka. Setidaknya mereka tidak dingin seperti abangku"balas Erlan

"Ya kau benar juga.... Tapi jujur saja, pemuda yang bertanya pada kita tadi tampak sangat-sangat menggemaskan. Mungkin dikeluarga ini dia yang paling menggemaskan."ujar Zeke

"Ya aku setuju tentang itu, tapi tetap saja aura intimidasi nya sangat menakutkan"balas Elzo yang langsung diangguki Erlan sambil bergidik ngeri

Malang sekarang nasib mereka hari ini....

Kasihan....


Dengan santainya Zio saat ini sedang rebahan di kasur kesayangannya, tentunya setelah mengunci pintu.

"Apa yang harus ku lakukan sekarang.... Sangat membosankan jika aku hanya tiduran di sini"Zio benar-benar tampak kebosanan

"Kenapa kau tidak live streaming saja? Apakah kau tidak merindukan para penggemarmu itu?"tanya Ziovan

"Itu adalah ide yang bagus. Aku juga sudah sangat merindukan mereka."jawab Zio dengan mata berbinar-binar. Karna mau bagaimana pun juga, dia berhasil sesukses ini karna usahanya sendiri. Dia benar-benar senang memiliki pendukung yang selalu ada untuk nya seperti para penggemarnya.

Tanpa mereka, mungkin dia tidak akan bisa sesukses ini.
Tapi sayangnya.... Sekarang Zio hanyalah alter ego.

Ya, alter ego.

Dengan cepat Zio mengambil gitar dan langsung membuka pintu balkon kamarnya.

Dengan buru-buru Zio pun memasang kamera perekam untuk memulai live streaming. Tapi sebelum itu dia juga mengatur letak sorot kamera yang tentunya hanya sebatas dagunya.

•Ziovan Prince Geandra• {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang