Setibanya di Embun Florist Salma melihat seseorang yang tak asing. Ya dia Paul, tapi Paul nersama seorang cowok rese yang Salma temui di event kemarin.
"Itu Nab cowok nyebelinnn yang ada di event Paul kemaren." sambil menunjuk ke arah Rony.
"Ih gila lo, cakep banget dia, keliatan banyak duitnya. Jangan gitu ah siapa tau jodoh." ledek Nabila
"Apaansi lo Nab, ck." kesal
"Ngapain lo Ul bawa dia kesini"
"Siapa? Rony? dia mau beli karangan bunga lo karena besok 3 tahun atas meninggalnya orang tua dia. Lagian kenapa si Ca, sensi banget jadi orang."
"Dia ngeledek karangan bunga gue, ngatain gue, tapi dia sendiri yang mau beli bunga gue, stress."
"Rezeki gaboleh ditolak Caaa." goda Nabila sambil mencolek pipi Salma.
"Bener tuh kata Nabila, emosi aja jadi orang." tambah Paul.
Sedangkan Rony diam mematung meneliti seluruh bunga yang ada di toko Salma dan tidak menggubris perbincangan ketiganya.
"Gue mau bunga Edelweiss putih sama Tulip putih ya. Di pisah tapi dijadiin buket, dan karangan bunganya campur aja yang penting warna putih." pinta Rony.
"Edelweiss putih bunga kesukaan gue, kok bisa sama gitu sih? ah kebetulan aja inimah" batin Salma.
"Oke." jawab Salma singkat
"Besok gue anter kemana ini bunga, gamungkin gue anter sekarang atau lo bawa, karena bakal layu"
"Nanti gue shareloc alamatnya."
Keesokan harinya...
"Ini beneran kan Nab alamatnya, yang bener lu baca mapsnya nanti nyasar."
"Beneran Salma, ini udah sesuai titik, noh." sambil menunjukan hpnya
Salma dan Nabila yang mengantar buket dan karangan bunga yang dipesan oleh Rony, bukan karena kemauan sendiri, tetapi semua orang di toko Salma sedang sibuk dengan pekerjaannya masing masing yang membuat Salma harus mengantar pesanan Rony.
Mereka tiba tepat di depan rumah yang sangat mewah, berwarna hitam bercampur gold dan memiliki pintu full kaca, ini yang membuat Salma tidak yakin, apakah itu beran rumah Rony atau Rony hanya menipunya.
Tak berselang lama, Rony keluar dari rumah tersebut dan menyadari kehadiran Salma, ia langsung menghampiri Salma dan menurunkan karangan bunga beserta buket yang dipesannya.
"Bagus deh kalau ga nyasar" Rony tiba tiba membuka bicara.
"Gue kan ga bego, bisa baca maps." bentak Salma
"Masuk dulu" titah Rony.
"Engga, gue langsung cabut."
"Paul udah nunggu di dalem"
"ck"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Flower's and Love
RomansaSalma Gracia Putri Wijaya adalah seorang gadis pemilik toko bunga terbesar di Yogyakarta, bertemu dengan seorang duda kaya raya bernama Rony Putra Panduwinata pemilik perusahaan ternama di Jakarta. Mereka tidak sengaja bertemu saat Salma menghadiri...