Amarah

2.7K 122 0
                                    

Salma merasa sangat kesak sekali terhadap Rony. Pasalnya, Rony seolah oleh ingin meminang Salma di depan ayahnya, padahal di dalam perjanjian mereka hanya sekedar pacaran saja.

Mereka berdua kini duduk di dalam mobil yang sama, karena bunda dan ayahnya Salma masih ada urusan di restoran itu.

"Asem amat neng mukanya." ledek Rony sambil tersenyum nakal.

Salma terus diam dan memonyongkan sedikit bibirnya untuk menandakan bahwa dia sedang kesal.

"Maafin yaa, kalau akting gue kelewatan." ucap Rony dengan ketakutan.

"BUKAN KELEWATAN RONY. ITU UDAH PARAH BANGET. LO GILA APA YA? GAADA OTAK APA GIMANA SIH? KALAU AYAH GUE NGANGGEP ITU SEMUA BENERAN GIMANA? MATI GUE SIALAN!"

"Buset, sabar sabar, pelan pelan ngomongnya."

"Ya, yaudah mau gimana lagi?"

"BODOAMAT. PUSING GUE SAMA LO STRESS."

"Sebagai permintaan maaf gue traktir deh, mau apa?"

"GA. GUE GAMAU APA APA. GUE MASIH MARAH SAMA LO!"

"Biar lo ga marah gue harus apa?' tanya Rony polos.

"Gue gajadi bayar lo."

"Oke deal, asal lo ga marah lagi sama gue."

"Heh engga. Gue tuh cuma mancing lo aja."

"Gue tetep bayar, nanti gue tf, lupa ambil cash." lanjutnya

"Lo pikir gue mata duitan gitu? udah uangnya disimpen aja buat jejelin mulut lo yang cerewet."

"COWOK ANEH LO YA!" kesal Salma

Salma terus diam sampai di depan apartmentnya yang ada si Jakarta.

"Udah jangan ketus gitu, nanti ayah bunda lo mikir macem macem."

"Ck"

"Senyum dulu biar betenya sedikit ilang." titah Rony

Salma tersenyum dengan terpaksa dan Rony membalas senyuman Salma dengan sangat manis.

Bagi Rony, malam itu adalah malam yang indah, karena ia bisa berlama lama dengan Salma. Walaupun hanya amarah Salma yang dia dapat. Tapi, kalau sudah cinta apa boleh buat?

Beauty Flower's and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang