Seminggu berlalu Salma pun kembali ke rumahnya di Yogyakarta, ia menjalankan aktivitas seperti biasa.
"Ca, kapan sih kamu punya calon, pacar dulu gapapa deh, jangan langsung calon." celetuk Wina.
"Uhukk.. uhuk.. apasih bun? kenapa tiba tiba kayak gitu sih. Biasanya juga gapapa aku sendiri terus." omelnya.
"Ya bener kata bunda Ca, ayah juga mau punya mantu dan cucu."
Salma kembali ke kamarnya dan tak menghiraukan percakapan di meja makan tadi. Tapi dalam pikirannya memang terus bertanya, kenapa ia tak kunjung diberikan jodoh oleh Tuhan.
"Ah gimana mau nikah, kemaren aja ketemu cowok rese begitu. Gapernah ada yang bener." gumam Salma
----------------------------------------------------
Brukkk..
Suara benda jatuh tepat di hadapan Salma yang tak sengaja menabrak seseorang.
"Eh aduhh, sorry ya gue buru buru jadi ga liat, maaf banget yaa" sambil membantu membereskan barang tersebut.
"Jalan pake mata juga, jangan pake kakai doang" ucap laki laki yang tak asing suaranya.
Salma pun melihat ke arah wajah laki laki itu. Ya, dia adalah Rony, si cowok rese kata Salma.
"Dih. Kalau gue tau yang tadi itu lo, gabakalan gue bantuin dan minta maaf!"
"Gue tungguin sampe lo minta maaf. Mau apa lo?"
"Pergi lo, gue sibuk." sambil meninggalkan si cowok rese itu
"Kocak lo, nyuruh gue pergi tapi lo yang jalan."
"Kenapa sih gue harus ketemu cowok rese itu terus, bikin ga mood banget." kesal Salma.
Sebetulnya Salma sudah sering bertemu dengan beberapa laki laki yang dia anggap cocok tapi tidak jadi, tapi baru kali ini ia menemukan laki laki yang sangat menyebalkan dan membuatnya jengkel. Perasaan ini sangat jarang dirasakan oleh Salma, sebabnya karena ia tak pernah sekesal itu dengan siapapun kecuali orang yang benar benar ia cinta.
"Ah masa gue suka sama dia sih? gila kali gue" pikirnya.
"Idihhh amit amit" ucapnya.
"Amit amit kenapa sih Sal?" tanya Nabila.
"Oh engga Nab gapapa gue"
"Ayo lanjut lagi kerjanya" lanjutnya.
Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya Salma kembali ke rumah dengan keadaan yang sangat lelah sehingga tidak ada satu katapun yang terucap dari mulutnya.
"Ca, anak temen bunda minggu ini mau nikah, nanti kita dateng ya." pinta Wina.
"Hmm"
"Iya Ca, kapan tuh kamu mau nyusul." usil ayah.
"Aku capek yah, mau istirahat." pungkas Salma sambil meninggalkan ayah dan bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Flower's and Love
RomanceSalma Gracia Putri Wijaya adalah seorang gadis pemilik toko bunga terbesar di Yogyakarta, bertemu dengan seorang duda kaya raya bernama Rony Putra Panduwinata pemilik perusahaan ternama di Jakarta. Mereka tidak sengaja bertemu saat Salma menghadiri...