Kaloella Luminna Panduwinata

3.2K 100 4
                                    

5 bulan berlalu, kini Salma diliputi rasa ketakutan yang tak terbendung. Dini hari,  Ia merasakan sakit yang sangat hebat di perutnya.

Dengan penuh kepanikan, Salma berusaha membangunkan suaminya yang sedang tertidur pulas.

"MAS, MASS, BANGUN MASS, PERUT AKU SAKIT BANGETTTT..."

"hah apa sayang? kenapa kamu? perutnya kenapa?" Rony pun ikut panik mendengar istrinya seperti itu.

"ini mass, aduhh, sakit banget perut aku, kayaknya mau melahirkan."

"yaudah ayo kita ke rumah sakit sayang, tunggu aku panasin mobil sama masukin barang barang kamu dulu. sabar ya sayang, tahan.."

"iya mas ayo cepetan sakit banget aku gakuat.."

Di tengah perjalanan mereka menuju ke rumah sakit citra bunda Salma tak berhenti merintih kesakitan. Pasalnya, Salma tidak pernah merasakan sakit seperti itu.

Sesampainya di rumah sakit, Salma langsung dilarikan ke IGD, dan langsung ditangani oleh dokter yang sedang berjaga.

"boleh saya cek dulu ya.." ucap sang dokter.

"iya dok, lakuin apapun supaya istri saya ga kesakitan kayak gini." anik sang suami.

"iya pak tenang dulu, nanti ibunya makin panik." pepatah dokter.

"ini sakit banget dok, aduhh, saya ngga kuat nahannya." rintih Salma.

"kita USG dulu ya, setelah itu saya mau cek bukaannya."

Setelah membalurkan krim dan lanjut USG, dokter menjelaskan bahwa saat ini Salma sudah siap untuk melahirkan, dan usia bayinya pun sudah matang.

"begini bu, ini adeknya sudah pas posisinya, sudah mencari jalan lahir juga jadi kemungkinan besar ibu bisa melahirkan secara normal tanpa operasi." ucap dokter.

"ini kita lanjut cek pembukaannya ya bu, memang sedikit sakit dan kaget, tapi dibuat tenang aja ya bu.." lanjutnya.

"iya dok."

"ini pembukaannya sudah hampir lengkap, sudah pembukaan 8, makanya kenapa mulesnya sering dan sesakit itu.. kita langsung ke ruang bersalin ya bu, agar ketika pembukaannya sudah lengkap tidak perlu pindah kamar."

"baik dokter."

Setelah dipindahkan ke ruang bersalin, tak berselang lama pembukaan Salma sudah lengkap menjadi pembukaan 10. Salma yang siap tidak siap pun harus menyiapkan dirinya untuk melahirkan buah hatinya.

"mas, aku takut, aku gakuat, aku takut mas.." sambil menangis mengadu kepada suaminya.

"sayangg, dengerin aku.. kamu bisa, kamu kuat, kamu hebat. bismillah yaa, inyaallah kalian berdua baik baik saja." sambil mengecup kening istrinya.

"Bismillahirrahmanirrahim."

***********************************

"oekk.. oekk.. oekkk.."

Suara bayi itu muncul ketika Salma mengejan yang ke 3 kalinya, perdalinan ini cukup lancar, bahkan lancar sekali.

"alhamdulillah sayang, kamu bisa, kamu hebat. ini anak kita udah lahir dengan selamat." Rony terus memuji sang istri dan mencoba untuk membuat istrinya tenang.

"pak, ayo adzankan dulu anaknya."

Rony pun mengikuti perintah dokter untuk mengadzani anak sulungnya itu.

"Bismillahirrahmanirrahim
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
Asyhadu allaa illaaha illallaah. (2x)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)
Hayya 'alashshalaah (2x)
Hayya 'alalfalaah. (2x)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Laa ilaaha illallaah (1x)"

************************************

Keesokan harinya, Salma diperbolehkan pulang oleh dr. Syalina, Sp.OG, dokter spesialisnya karena kondisi Salma yang sehat, begitupun dengan sang anak.

Ketika dampai di rumah, mereka bertiga disambut dengan hangat oleh kedua keluarga dan sahabat Rony Salma yang menunggu mereka pulang dari rumah sakit.

"aduhhh cucu omaa, sini sayangg" ucap mama Wina.

"cucu opaa maa" ujar papanya Salma.

"hahahaa iyaa cucu kalian semua dehh." ucap Salma.

"sini sini dudukk, ciee udah jadi ibu, selamat ya caa, aku ikutan seneng."

"makasih banyak ya nab, temen temen semuanya yang udah ikut seneng sama kelahiran anak gue."

"iyee santai aje sih buk." ucap Paul.

"yee paansi panjul lo." kesal Salma.

"lah bener dong gue, lo kan udah jadi ibu ibu sekarang." jawab Paul.

"ya ngga salah sih ca." tambah Nabila.

"ciee ciee, udah bisa saling bela nih sekarang. hahahaha." celetuk Rony yang membuat muka Nabila dan Paul memerah keduanya.

Paul, Nabila, Rony, Salma beserta adik bayi menuju ke kamar Rony dan Salma untuk menidurkan si cantik tersebut.

"ehh btw namanya siapa nih bayi cantik." ucap Paul.

"ehh jangan ganjen lo sama anak gue." sewot Rony.

"gue muji anjing, bukan ganjen."

"sutt ah kalian berantem di depan bayi." omel Salma.

"iya berisik deh, nanti kalau dia bangun gimana." lanjut Nabila

"namanya siapa ca? kamu udah nemu?" tanya Nabila.

"umm, udah sihh, tapi belum resmi karena belum buat selametan."

"ya ngga apa apa, nanti kan selametannya kalau copot puser."

"iyaa sihh."

"namanya, Kaloella Luminna Panduwinata. gimana nab? bagus ngga? cocok ngga?"

"waaahhh bagus dan cantik banget namanya, kaya bayinya." gemes Nabila.

"apaan noh artinya, jangan nama doang kagak ada artinya lo." ucap Paul.

"kalau Kaloella artinya gemar melakukan sesuatu yang bermakna dalam hidup dan sangat penyayang kepada orang-orang dekatnya. kalau Luminna mencerminkan sinar estetik yang mencerahkan dan membawa inspirasi, seperti cahaya matahari yang memancar dan mengisi hari dengan kehangatan serta kegembiraan. kalau Panduwinata nama gue lah kan gue bapaknya." jelas Rony.

"iyee Ronnn, gue juga ga ngaku kalau gue bapaknye."

"udah ah ribut mulu bapak bapak, berisik." ketus Salma.

"iyaa sayang maaf yaa." ucap Rony sambil mengecup pipinya Salma.

"aduh udaah bubarr" ucap Paul.

"sirik lo yee, makanya nikah." ledek Rony.

"yuk Nab."

"hah? kemana? ngapain?"

"e-eh itu ke depan maksudnya biarin mereka bertiga di kamar dulu."

"ohh yaudah ayo"


************************************

"sayang, makasih banyak yaa, makasih karena mamu mau berjuang selama ini, dari kita ikut promil, sampe kamu bisa melahirkan anak secantik lulla, makasih yaa udah jadi istri aku." ucap Rony kepada istrinya.

"sama sama sayang, terima kasih juga kamu ngga pernah lelah sama aku, terima kasih sudah jadi suami yang bertanggungjawab dan setia sama aku. kita urus lulla bareng bareng yaa, sampe lulla punya keluarga, sampe kita kakek nenek, kita harus terus bersama."

"iya sayangg, insyaallah umur kita panjang, dan Allah meridhoi itu ya.."

"aamiin.."
















~ done gaisss, makasih yaa yang udah mau baca kisah aku, semoga senang dengan ending yang seperti ini. sampai jumpa di kisah-kisah selanjutnya. see you, enjoy 😘

Beauty Flower's and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang