Mesra

3.2K 109 4
                                    

Semakin kesini tingkah Salma dan Rony sering kali menunjukan bahwa mereka adalah betulan sepasang kekasih. Mereka sudah tidak canggung lagi, mulai dari tatap tatapan hingga gandengan di depan orang tua bahkan di depan banyak orang. Padahal, belum ada satu kata pun yang mengikat mereka berdua.

"Ronn, ayo ketemuu, kangenn." pesan yang dikirimkan Salma di Yogyakarta untuk Rony yang sedang berada di Jakarta.

"Baru juga aku sampe Jkt Ca, nanti lagi yaa ketemunya, aku lagi sibuk ini disini. Akhir bulan aku kesana lagi."

itu pesan yang dikirimkan Rony untuk menenangkan hati Salma. Hari berlalu akhirnya Rony kembali ke Yogyakarta. Bukan karena Salma, melainkan harus bertugas di kota itu.

"Ca, aku depan rumah, sini turun." pinta Rony yang sedikit membuat Salma kaget.

"HAH? DEMI APAAA??!!!"

Salma langsung turun dengan sedikit berlari untuk menemui Rony, ketika ia sudah melihat Rony dari kejauhan ia menambah cepat larinya agar segera bisa dekat dengan Rony. Salma membuka tangannya dan dibalas pelukan oleh Rony. Kini, mereka berpelukan di tengah rumah yang kosong, tidak ada satu orang pun selain mereka berdua.

"Kangen banget ya sampe lari lari begitu?" tanya Rony dengan senyum sedikit jahil.

"Ih kamu juga kenapa peluk peluk aku?"

"Kan kamu duluan yang ngasih tangan, ya aku terima lah, dasar bocil." dari tangan yang memeluk Salma, berubah menjadi kelitikan yang sangat geli di pinggang dan perut Salma.

"Hahahahaha rasain nii cill." Rony tertawa puas.

"IH UDAHHHH, GELII RONN, GELI BANGETT, CUKUPP." rengek Salma.

"Iya iya udah, sana mandi, kita jalan."

"Engga ah, males banget, panas Ronn."

"Lah terus ngapain aku kesini?"

"Yaudah main disini aja, di rumah, kita Netflix and chill bro." dengan gaya jumawanya.

"Oke deh nyalain filmnya, aku pesen makanan dulu, kamu mau makan apa?"

"Ummm, croffle cokelat sama es cappuccino."

"Emang gapernah ganti ya, history online food aku itu semua loh Ca."

"Itu ganti kok, bukan cappuccino panas."

"Iya deh, udah aku pesen ya."

Wijaya dan Wina memang sedang pergi keluar kota untuk mengurus pekerjaannya, sedangkan Salma sendirian di rumah sudah beberapa hari ini dan mungkin akan lama sendiri di rumah.

Setelah makanan datang, mereka pun menikmati film dan makanan secara bersamaan, hingga tak sadar Salma tertidur diatas paha Rony. Rony tidak menyadari itu karena tidak memperhatikan Salma, ia memang fokus untuk menonton.

Rony menyadari Salma tertidur karena kakinya merasa keram dan ingin mengangkat kepala Salma, ternyata ia mendapati Salma yang sedang tertidur. Akhirnya ia pun menggendong Salma ke atas sofa panjang dan menyelimuti Salma, dan diakhiri dengan sedikit kecupan di pelipis mata Salma.

"Kebiasaan banget sih cil, dimana aja pasti tidur."

"Heh kok aku tidur sih Ron?"

"Dari tadi ga sadar ya?"

"Lagian kenapa ga dibangunin ihhh, akukan jadi ga nontonin filmnya." rengek Salma.

"Ya suruh sipa kebo." ledek Rony yang membuat Salma merahuk hingga bibirnya sedikit manyun.

"Eh eh bercanda Caaa, engga, ga kebo kok, cantikk."

Tapi Salma tetap diam dan bibirnya tidak kunjung kembali normal.

"Caa, maafinn, bukan kebo koo." ucap Rony.

Tiba tiba air mata Salma mengalir deras hingga ia sesenggukan, Rony langsung panik dan semakin merasa bersalah.

"Caa, krnapa nangiss, maaf yaa kalau nyakitin kamu bangett." Rony tiba tiba berada di hadapan Salma.

Salma langsung memeluk Rony tanpa aba aba, Rony pun kembali memeluk Salma dengan mesra.

"It-thu ka-s-sian ce-we-knya di-tinggalin s-ama pa-car-nya."

"Yaampun aku kira kamu nangis karena aku, ternyata karena adegan film."

"Ka-mu jan-gan ting-galin ak-hu ya-ah." ucap Salma sambil terus mendekap Rony.

"Iyaa Caa, aku gabakal tinggalin kamu. Aku sayang sama kamu Ca, ini beneran ya bukan bohongan."

Setelah Rony meyakinkan Salma, Salma tidak terlalu takut dan mulai berhenti menangis. Pandangan mereka bertemu, mereka saling tersenyum manis.

Rony melihat ke arah bibir Salma yang berwarna pink merona, wajah ia pun mendekat tepat di depan wajah Salma, dan kemudian mengecup bibir milik Salma. Salma tidak menolaknya melainkan membalas kecupan dari Rony.


Beauty Flower's and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang