Gelisah

3.4K 93 6
                                    

Brakkkk!!!

Seketika piring jatuh ke lantai dapur rumah mereka berdua.

"Kenapa mas?? Aduhh kamu hati hati dong bawanya nanti kalau pecahan belingnya kena kaki kamu gimana? Udah sini aku yang beresin. Kamu tunggu aja di kamar." Celoteh Salma yang membuat Rony menunjukkan wajah sedihnya.

"Aku tuh kayak gini karena khawatir sama kamu. Maaf ya mas kalau kesannya marahin kamu."

"Iya sayangg, maafin mas yaah udah bikin kamu repot pagi pagi."

"Udah gapapa, lain kali kalau gabisa minta bantuan yaa mas."

*********************************

Hari mulai gelap, sedangkan Rony tak kunjung pulang ke rumah. Seharusnya Rony sudah sampai ke rumah sejak pukul 3 sore, karena hanya bekerja setengah hari.

Ia sudah menjanjikan Salma untuk pulang tepat waktu, tapi sampai waktu menunjukkan pukul 6 Rony tidak sampai ke rumah. Salma yang menunggu di rumah pun harap harap cemas menunggu suaminya yang tak kunjung datang.

"Aduhh kamu kemana sih mas, katanya mau pulang cepet, tapi sampe jam segini belum sampe juga." Gumam Salma.

Tutt tutt tutt.. nomor yang anda tuju sedang tidak dapat dihubungi cobalah beberapa saat lagi. Suara operator itu semakin membuat Salma tidak karuan. Akhirnya ia nekat untuk menyusul suaminya ke kantor dengan cuaca yang hujan, Salma mengendarai mobilnya sendiri.

Setibanya di kantor Rony, Salma tidak menemukan satu orang pun, pasalnya memang itu adalah hari Sabtu yang dimana semua orang hanya bekerja setengah hari saja. Salma menanyakan satpam yang sedang berjaga kemana suaminya pergi setelah pulang kantor.

"Pak, ngeliat mas Rony kemana ngga tadi?"

"Ohh tadi sih saya ngeliat neng, pak Rony ketemu sama cewek gitu."

"Cewek gimana pak maksudnya? Ciri cirinya kayak gimana?"

"Rambutnya panjang dan diwarnain gitu neng, terus dia pake baju yang ketat gitu, pendeknya sebahu pak Rony, kayaknya dia orang penting deh, soalnya pas cewek itu dating langsung disuruh masuk ke mobil dan mereka langsung pergi. Tapi sebelum pergi mereka kayak ngomong sesuatu gitu dan muka pak Rony keliatan kayak marah neng." Jelasnya.

"Ohh yaudah makasih banyak ya pak."

Kegelisahan Salma dimulai dari situ, Ia memang percaya kepada suaminya. Tetapi, mengapa ini semua disembunyikan?

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, tapi Rony tidak kunjung pulang ke rumah. Dihubungi tidak ada jawaban, dicari pun tidak ketemu rimbanya dimana. Akhirnya Salma mulai mencari tahu tentenag Wanita yang disebutkan ciri cirinya oleh bapak security kantor Rony. Semakin lama Salma semakin penasaran siapakah Wanita itu?

Setelah mengulik media social suaminya, Salma tidak menemukan apa yang Ia cari. Bahkan, sampai semua sosmed teman suaminya pun hasilnya nihil.

"Sial, pintar sekali dia menyembunyikan ini semua dariku." Gumamnya.

"Apa gue minta tolong Paul aja ya? Dia kan temen deketnya mas Rony. Ide bagus Salma." Pikirnya.

Tutt tutt tutt.. lama terhubung tapi akhirnya telepon itu diangkat oleh Paul, sahabatnya Rony dan Salma.

"Halo. Apaan Ma? Buset tengah malem begini nelpon gue. Kenapa lo?"

"Yaahh, sorry deh, gue butuh banget bantuan lo nih sekarang."
"Bantuan apaan dah malem malem begini. Ngidam lo?"

"Eh engga apaan si, tapi aamiin, tapi bukan itu. Mas Rony janji pulang siang hari ini, tapi sampe sore belum balik bali. Nah gue khawatir dong, akhirnya gue susulin ke kantor. Tapi, di kantor udah sepi dan dia ngga ada. Gue nanya sama security dan dia malah ngomong kalau mas Rony pergi sama cewek. Katanya sih cewenya cantik rambut panjang dan diwarnai, terus tingginya sebahu mas Rony. Lo kenal ngga kira kira?"

"Waduh, kok ciri cirinya kayak Laura sih? Apa jangan jangan dia? Tapi masa Rony bohong atau diem diem sama Salma. Apalagi sampe gaada kabar seharian begini." Pikir Paul.
"Heh. Kenapa diem aja panjul."

"Engga Ma, gue ngantuk ntar gue cariin deh laki lo kemana. Udah lo tidur aja sekarang biar gue yang ngurus."

"Hmmmm okee dehh, gue khawatir banget soalnya. Tolong ya Ul."

"Iyee ntar gue bawa balik."

Beauty Flower's and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang